Berita Viral
HEBOH! Keluarga Pasien Ngamuk Sebut Ambulans Disembunyikan, Ini Penjelasan Pihak RSUD Leuwiliang
Baru-baru ini beredar video yang memperlihatkan keributan diduga keluarga pasien mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Editor: Eri Ariyanto
"Waktu dibelakang itu saya liat ada (ambulans) empat atau berapa, hanya liat dari jauh engga disamperin kesana, karna saya memikirkan korban dan katanya nunggu sopirnya engga ada," ungkapnya.
Emosi keluarga korban semakin memuncak setelah ambulans yang ditunggu tak kunjung datang, sedangkan korban sangat membutuhkan perawatan sesegera mungkin.
Bahkan, pihak keluarga sempat merasa dibohongi lantaran pihak rumah sakit mengatakan ambulans tak lama lagi tiba.
"Setelah semuanya emosi, akhirnya engga lama dia (pihak rumah sakit) bilang bahwa mobil sudah di Terminal Leuwiliang, kemudian mobil itu dicari sama anak korban, ternyata itu di terminal engga ada, kemudian pulang dia ngamuk lagi," ungkapnya.
Setelah suasana semakin memanas, ambulans yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, dan korban langsung dilarikan ke RSUD Kota Bogor guna mendapatkan perawatan intensif.
"Itupun mobil luar bukan mobil rumah sakit, kayak mobil partai," katanya.
Atas hal itu, ia pun sangat menyayangkan pelayanan RSUD Leuwiliang yang dinilai tidak memuaskan dalam melayani pasiennya.
"Padahal kalau memang harus bayar kita bayar, memang lalai lah itu mah. Ini soal kemanusiaan, malah menyangkut nyawa manusia," pungkasnya.
Tanggapan RSUD Leuwiliang
Merespon hal itu, melalui keterangan resminya, Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri memaparkan, pasien diantar oleh satu orang temannya pasca kecelakaan lalu lintas mendatangi RSUD Leuwiliang pada Kamis (9/11/2023).
Pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi, kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri.
Setelah itu, pasien dirawat di RSUD Leuwiliang untuk kondisi patah kakinya dan jika setelah pemeriksaan lanjutan dibutuhkan dokter spesialis bedah syaraf, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki dokter spesialis bedah saraf, karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah saraf.
"Kemudian keluarga pasien datang yaitu orang tua pasien dan dokter memberikan edukasi kembali, tetapi mengatakan tetap menunggu suami pasien datang," ujar dr. Vitrie Winastri, Sabtu (11/11/2023).
Setelah sang suami datang, kata dia, diberikan edukasi kembali oleh dokter tentang kondisi pasien sesuai penjelasan di atas.
"Ketika dijelaskan prosedur rujukan, keluarga ingin langsung membawa pasien ke rumah sakit lain dengan kendaraan sendiri," katanya.
Sumber: Kompas.com
Dituduh Terlibat Prostitusi, Shinta Bachir Malah Biayai Umrah Penuding: Biar Dia Minta Maaf ke Allah |
![]() |
---|
Malam Sebelum Meninggal, Icang Faisal Minta Bertemu Anak-anak, Bak Firasat Bakal Jadi yang Terakhir |
![]() |
---|
Siskaeee Kembali ke Publik Usai Bebas dari Hukuman: Rindu Akting, Tapi Tak Mau Terjerumus Lagi |
![]() |
---|
Kabar Aktivis Adam Deni, 2 Kali Dipenjarakan Ahmad Sahroni, Kini Punya Panggilan Baru: Hikmah Banyak |
![]() |
---|
Sosok Keponakan Ibu Jilbab Pink di Demo DPR, Ternyata Polisi, Kini Minta Maaf ke Teman Seprofesi |
![]() |
---|