Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
MISTERI Plastik Kuning di Kuburan Tuti, Penggali Kubur Gak Melihat, Cuma Ada Kain: Langsung Muntah
Kresek kuning di pemakaman Tuti di Subang masih menuai misteri, tukang gali kubur mengaku tidak melihat, cuma lihat kain.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sebuah plastik atau keresek kuning yang berada di kuburan Tuti Suhartini di Subang, Jawa Barat kini masih menuai teka-teki walaupun sang penggali kubur mengaku tidak melihatnya saat membongkar makam tersebut.
Sosok pria bernama Carman yang merupakan penggali kuburan Tuti Suhartini tersebut mengaku hanya melihat kain saat mengangkat jasad Tuti Suharini.
Pada saat itu, penggali kubur tersebut langsung muntah-muntah dan lemah.

"Kalau penguburan pertama saya tidak melihat kresek kuning karena jauh dari lokasi penggalian," kata Carman seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Heri Susanto.
Saat pemakaman Tuti dan Amel, Carman bertugas menggali hingga memasang kain.
"Sesudah memasang padung langsung kain langsung saya nyamperin liang lahat langsung kubur," jelasnya.
Ia mengaku tak melihat keberadaan plastik kuning karena fokus pada jenazah.
"Saya fokusnya menguburkan saja," katanya.
Selain itu Carman juga menjadi petugas yang membongkar makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat dilakukan autopsi kedua.
Autopsi kedua pada korban kasus Subang ini dilakukan pada Sabtu (2/10/2021).
Autopsi ulang dilakukan Ahli Forensik sekaligus Kabid Dokes Polda Jawa Tengah Kombes Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti.
Saat pembongkaran pun Carman mengaku tak melihat keberadaan plastik kuning dalam makam Tuti maupun Amel.
"Tidak melihat," katanya.
Namun begitu penggali kubur mengaku mendapat temuan di dalam makam Tuti Suhartini.
"Hanya kain bekas," katanya.

Bahkan ketika pembongkaran makam korban jasad kasus Subang ini, penggali kubur sampai tak kuasa menahan muntah.
"Bu Tuti waktu penggalian autopsi, kondisi saya lemah langsung saya angkat ibu Tuti itu saya muntah-muntah, kondisi saya lagi lemah," kata Carman.
Diberitakan sebelumnya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menjadi korban pembunuhan pada 18 Agustus 2021.
Jasad ibu dan anak ini ditemukan dalam bagasi mobil Alphard hitam yang terparkir di garasi rumah, Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.
Dua tahun berselang, Muhamad Ramdanu alias Danu mendadak membuat pengakuan mengejutkan terkait kasus pembunuhan Tuti dan Amel.
Pengakuan tersebut membuat dirinya ditetapkan tersangka.

Berharap bisa menjadi justice collaborator, Danu memberi kesaksian soal tindakan empat orang lain dalam kasus Subang.
Mereka adalah, Yosef Hidayah (suami Tuti),Mimin (istri muda Yosef), Arighi Reksa Pratama (anak Mimin), dan Abi Aulia (anak Mimin).
Dalam kesaksiannya, Danu mengatakan Yosef sangat memiliki peran dalam pembunuhan Tuti dan Amel.
Danu juga mengaku melihat Arighi, Abi dan Mimin di rumah Tuti pada malam pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Saat prarekontruksi yang diperagakan sesuai kesaksian Danu, tampak Yosef, Arighi, Abi dan Danu menggotong jasad Tuti Suhartini dari kamar mandi ke bagasi mobil Alphard.
Sementara Amalia Mustika Ratu, jasadnya digotong seorang diri oleh Yosef.
Kini Yosef, Mimin, Arighi dan Abi sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Walau begitu, keempatnya menyanggah semua kesaksian Danu.
Hingga kini, kasus kematian Tuti dan Amel masih menjadi sorotan publik.

TERKUAK! Motif Baru Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Bukan Sebatas Harta, Ada yang Dikorupsi Yosef
Ada temuan motif baru menyangkut pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel di Subang Jawa Barat, Agustus 2021 lalu.
Pembunuhan ibu dan anak di Subang itu diduga tak sebatas motif perebutan harta istri tua dan istri muda.
Sebab polisi menemukan indikasi korupsi hingga Rp 1 miliar di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef Hidayah. Lalu apa hubungannya dengan pembunuhan Tuti dan Amel?

Yayasan Bina Prestasi Nasional adalah yayasan pendidikan yang didirikan oleh Yosef Hidayah pada 2009.
Yayasan milik Yosef ini mengoperasikan SMP dan SMK di Subang.
Satu di antara sumber pendanaan dari yayasan tersebut melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang jumlahnya tidak sedikit.
Pemasukan Yayasan Bina Prestasi Nasional pun terbilang fantastis, yakni Rp 1 miliar.
Baca juga: TABIAT Asli Mimin Terkuak, Korban Kasus Subang sering Diteror Istri Muda Yosef, Cekcok soal Yayasan
Leni Anggraeni, pengacara Yoris menerangkan dana yang masuk ke yayasan berasal dari dana BOS yang dialokasikan dua sampai tiga kali dalam satu tahun.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Surawan menyebut, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang pengurus yayasan Bina Prestasi Nasional.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, kata dia, ditemukan fakta bahwa yayasan tersebut legal.
Namun, didapati data siswa fiktif pada yayasan tersebut.
Baca juga: KESAKSIAN Pakar Forensik Mimpi Dihantui Arwah Tuti Korban Pembunuhan Subang: Langsung Autopsi Ulang
"Secara yayasan semua legal standing sudah benar, namun secara operasional tidak ada siswanya," kata Surawan, Jumat (27/10/2023).
Saat ini, pihaknya masih menghitung berapa jumlah siswa fiktif setiap tahunnya untuk tingkat SMP dan SMK.
"Selama ini, sudah kelihatan tidak ada operasional di sekolah, data siswanya juga fiktif," ucapnya.
Dari pemeriksaan terhadap Yayasan tersebut, kata dia, penyidik kemudian melakukan pendalaman kaitan dengan motif pelaku menghabisi nyawa Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23).
"Sedikit banyak kita sudah mulai terbuka, kalau sudah klop semua keterangan kita sampaikan," ucapnya.
Artikel ini diolah dari TribunJabar
Sumber: Tribun Jabar
Rekonstruksi Pembunuhan di Subang, Kepala Amalia Dipukul Golok & Stik Golf oleh Bapaknya Sendiri |
![]() |
---|
Kekejaman Danu di Kasus Pembunuhan Subang, Seret Jasad Tuti dan Pukuli Amel Saat Meregang Nyawa |
![]() |
---|
TERKUAK! Insiden Pilu Amel sebelum Jadi Korban Kasus Subang, Nyaris Meregang Nyawa: Jari Kaki Patah |
![]() |
---|
MISTERI Plastik Kuning di Kuburan Tuti, Penggali Kubur Gak Melihat, Cuma Ada Kain: Langsung Muntah |
![]() |
---|
'Saya Nggak Tidur' Kesaksian Teman Arighi Patahkan Cerita Danu ke Polisi, Tak Terima Jadi Tersangka? |
![]() |
---|