Breaking News:

Demi Menang Lawan Hamas, Ekonomi Israel Goyah, Utang Semakin Membengkak, Hampir Rp 126 Triliun

Kondisi ekonomi Tel Aviv dilaporkan goyah hingga utang Israel makin membengkak mendekati 8 miliar dolar AS.

Editor: Sinta Manila
PEOPLE / Kompasiana
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Netanyahu soal konflik di Gaza 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Israel mengalami kemerosotan ekonomi negara karena menggelontorkan sebagian besar uangnya untuk pembiayaan perang.

Bahkan hingga kini, Israel masih menolak melakukan gencatan senjata.

Padahal negaranya sudah terlilit hutang hingga hampir 8 miliar dolar AS.

Baca juga: TUDING Ada Markas Hamas di Bawah Tanah, Israel Tempatkan Tank dan Sniper di Depan RS Al Shifa Gaza

Sebulan pasca Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan perang terhadap pasukan Hamas, kondisi ekonomi Tel Aviv dilaporkan goyah hingga utang Israel makin membengkak mendekati 8 miliar dolar AS.

“Sejak awal konflik dengan militan Hamas, Israel telah menumpuk utang sekitar 30 miliar shekel, atau 7,8 miliar dolar AS,” ujar laporan Kementerian Keuangan dikutip dari Reuters, Senin (13/11/2023).

Personel artileri Israel menyiapkan peluru di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023.
Personel artileri Israel menyiapkan peluru di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza di Israel selatan pada 6 November 2023. (AFP/JACK GUEZ)

Mengutip dari Reuters, pembengkakan utang mulai dialami Israel usai negara merugi sekitar 260 juta dolar AS setiap hari akibat membiayai perang untuk membalas tembakan rudal yang dilontarkan kelompok Hamas di Gaza.

Tak hanya itu serangan yang dilakukan tentara Israel juga memakan biaya yang besar karena membuat sektor bisnis yang terletak di perbatasan Gaza berhenti beroperasi, kondisi diperparah dengan aksi boikot yang dilakukan sejumlah negara besar kepada produk – produk buatan Israel.

Serangkaian tekanan ini yang memicu pendapatan pajak yang rendah di tengah lonjakan pengeluaran, hingga akhirnya Israel mengalami pembengkakan biaya utang mendekati 8 miliar dolar AS serta defisit anggaran sebesar 22,9 miliar shekel pada bulan Oktober.

Baca juga: Terbanyak Sepanjang Tahun-tahun Sebelumnya, Jumlah Korban Konflik Israel-Hamas Kali Ini Terparah!

“Perang yang dimulai pada 7 Oktober telah meningkatkan pengeluaran Israel secara tajam untuk mendanai militer serta memberikan kompensasi kepada bisnis di dekat perbatasan dan keluarga korban serta sandera yang disandera oleh Hamas, tekanan ini yang membuat Israel pendanaan negara bengkak,” jelas Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

Belum diketahui sampai kapan pembengkakan utang akan dialami Israel, namun melihat situasi perang yang semakin memanas Moody’s Investors Service memperkirakan utang Israel akan terus bertambah hingga defisit anggaran membengkak di level 4 persen pada tahun ini dan 5 persen pada 2024.

“Israel kemungkinan akan mengeluarkan lebih banyak, bukan lebih sedikit, untuk pertahanan di masa depan. Hal itu akan membalikkan tren multi-tahun yang menyebabkan belanja militer Israel dari sekitar 9 persen PDB pada tahun 1990-an menjadi 4,5 persen pada tahun lalu," ujar Ziad Daoud, kepala ekonom pasar negara berkembang Bloomberg.

Mencegah terjadinya pembengkakan utang lanjutan, kini Departemen Anggaran Israel mulai memperketat pengeluaran dengan menghapuskan anggaran yang tidak penting untuk mendukung pertempuran.

Tak hanya itu Israel juga berupaya melakukan formasi struktural guna meningkatkan pertumbuhan negara di tengah perang.

Sementara untuk menjamin keberlangsungan rakyat di tengah situasi perang yang mencekam, pemerintah Israel mulai mempersiapkan paket bantuan ekonomi bagi mereka yang terkena dampak serangan Hamas.

"Arahan saya jelas, buka keran dan salurkan dana kepada siapapun yang membutuhkan, tindakan ini sama seperti yang kami lakukan pada masa Covid-19.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
hutangIsraelAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved