Breaking News:

Israel Kibarkan Bendera, Menang? Hamas: Itu Ilusi Bagian dari Perang Psikologis Terhadap Penduduk

Berita kemenangan Israel yang berhasil mengibarkan bendera dan menduduki tempat dengan tank langsung dibantah Hamas.

Editor: Sinta Manila
AFP/SAID KHATIB
(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. 

Pada hari ke-38 sejak Operasi Badai Al Aqsa yang diluncurkan Hamas pada Sabtu (7/10/2023), pejuang Hamas melawan Israel di Kota Gaza dan Beit Hanoun dari beberapa arah.

"Pejuang kami telah berhasil menghancurkan seluruh atau sebagian 20 kendaraan militer, termasuk tank dan kendaraan lapis baja di area infiltrasi pasukan musuh (Israel) dalam 48 jam terakhir," kata Abu Obeida, Senin (13/11/2023) melalui Telegram Brigade Al-Qassam.

Ia menegaskan, IDF yang menyerang Jalur Gaza akan tetap menjadi sasaran serangan pejuang Hamas.

Baca juga: TUDING Ada Markas Hamas di Bawah Tanah, Israel Tempatkan Tank dan Sniper di Depan RS Al Shifa Gaza

Juru bicara Brigade Al-Qassam itu menegaskan, Israel takut dengan Hamas.

"Impian buruk mereka adalah melenyapkan perlawanan kami di Gaza demi melepaskan diri dari kekalahan telak dan kenyataan pahit, mirip politik dan masa depan mereka," katanya.

Abu Obeida memberi contoh tentang pemimpin Israel di masa lalu yang tidak pernah bisa melenyapkan Hamas sejak dahulu.

(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016.
(FILE) Abu Ubaida (tengah), juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang 49- insinyur Tunisia dan ahli drone berusia satu tahun, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. (AFP/SAID KHATIB)

"Kami ingatkan mereka yang berkhayal Yitzhak Shamir pernah mencoba melawan perlawanan kami, seperti yang dilakukan Yitzhak Rabin. Saat itu kami hanya terdiri dari beberapa lusin pejuang," lanjutnya.

Namun, kata Abu Obeida, Hamas justru tumbuh lebih besar setelah semua upaya Israel di masa lalu untuk menyingkirkan mereka.

"Perlawanan kami tetap ada, tumbuh dan menjadi lebih besar," lanjutnya.

Menurutnya, ketakutan akan pergerakan perlawanan di Palestina adalah bukti mimpi buruk bagi Israel.

Hamas Palestina vs Israel

Komentar Hamas ini menyusul serangan Israel di Jalur Gaza, yang menanggapi serangan terbaru Hamas dalam Operasi Badai Al-Aqsa di Israel dengan menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Hamas menculik kurang lebih 240 orang di Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Sementara itu, serangan balasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 11.423 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Senin (13/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelHamasTank
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved