Breaking News:

Berita Viral

Ikut Jamuan Malam Solidaritas IDF, Mike Tyson Dituding Donasi ke Israel, Sang Petinju:'Aku Tak Tahu'

Inilah klarifikasi Mike Tyson setelah dituding menggalang dana untuk Israel gegara ikut jamuan makan.

Editor: Dika Pradana
Instagram @MikeTyson / net via Tribunnews
Klarifikasi Mike Tyson setelah dituding menggalang dana untuk Israel gegara ikut jamuan makan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - GEGARA ikut jamuan 'Malam Solidaritas' IDF atau tentara Israel, legenda tinju Mike Tyson mendapatkan beragam kritikan pedas dari berbagai pihak.

Sosok Mike Tyson dituding ikut menggalang dana untuk perjuangan tentara Israel dalam menyerang Gaza, Palestina.

Mendapatkan beragam kecaman dan tudingan miring dari sejumlah pihak, Mike Tyson akhirnya buka suara dan mengklarifikasi.

Klarifikasi Mike Tyson setelah dituding menggalang dana untuk Israel gegara ikut jamuan makan
Klarifikasi Mike Tyson setelah dituding menggalang dana untuk Israel gegara ikut jamuan makan (Instagram @MikeTyson)

Sang petinju tersebuty membantah bahwa dirinya ikut donasi dalam jamuan tersebut.

Dia awalnya tidak mengetahui adanya kegiatan penggalangan dana dalam acara jamuan tersebut.

Dalam postingan di Instagram Stories-nya, Tyson menulis:

“Saya ingin mengklarifikasi gambaran terbaru dari sebuah acara yang saya hadiri. Ketika saya diundang untuk keluar malam santai oleh seorang teman, saya tidak mengetahui adanya penggalangan dana yang diatur dan tidak ada sumbangan yang diberikan oleh saya atau atas nama saya.”

Baca juga: PENAMPAKAN Terowongan Bawah Tanah di Gaza, Bikin Israel Ketar-ketir Lumpuhkan Hamas: Panjang & Rumit

Baca juga: Kecanggihan Oketz & Samur, Robot Anjing yang Dipakai Israel Lumpuhkan Terowongan Gaza: Bisa Gigit!

Dengan tegas, Mike Tyson mengungkapkan bahwa dirinya merupakan seorang Muslim yang mendukung perdamaian.

“Sebagai seorang Muslim dan manusia, saya mendukung perdamaian. Doa saya selalu dan terus menyertai saudara-saudara saya.”

Saat mengikuti jamuan tersebut, Mike Tyson awalnya tidak tahu bahwa acara tersebut diinisiasi oleh kelompok pendukung IDF.

Acara itu rupanya diinisiasi oleh kelompok 'Friends of the IDF' bertajuk 'Malam Solidaritas' yang bertujuan untuk menghimpun dana bantuan bagi Israel pada awal pekan ini.

Klarifikasi Mike Tyson setelah dituding menggalang dana untuk Israel gegara ikut jamuan makan
Klarifikasi Mike Tyson setelah dituding menggalang dana untuk Israel gegara ikut jamuan makan (Instagram @MikeTyson / net via Tribunnews)

Acara itu dilaporkan berhasil mengumpulkan dana sebesar 10 juta dolar AS atau lebih dari Rp 154 miliar.

Kehadiran Mike Tyson itu menjadi viral di media sosial di mana gambar-gambar sang juara dunia pada acara tersebut berseliweran di timeline.

Namun, Mike Tyson memberikan klarifikasi dengan mengatakan dia tidak mengetahui ada penggalangan dana untuk tentara Israel diadakan pada jamuan makan malam yang dia hadiri tersebut.

Mike Tyson mengaku, datang karena undangan seorang teman tanpa mengatahui adanya penggalangan dana.

Tyson mendapat kecaman atas kehadirannya, terutama pada saat tentara Israel IDF melakukan kampanye pengeboman genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.

Bombardemen Israel itu menewaskan hampir 12.000 orang sejak 7 Oktober, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.

Mike Tyson
Mike Tyson (Guardian.ng)

Pasukan Israel Tembakkan Gas Air Mata ke Warga Palestina yang Mencoba Salat di Jalan Sekitar Al-Aqsa

 Pelarangan Israel pada warga Palestina yang ingin melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa .

Bahkan para tentara Israel mengusir dengan menyemprotkan gas air mata ke arah jamaah.

Nasib muslim Palestina tak bisa memasuki kompleks masjid lebih dari sebulan terakhir.

Baca juga: PBB Kekurangan Bahan Bakar Kirim Bantuan, Orang Risiko Kelaparan, Israel Cuma Izinkan 2 Truk Masuk

Pemandangan warga Palestina yang dihalau pasukan Israel untuk memasuki Masjid Al-Aqsa sudah menjadi hal yang lumrah, terutama saat Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober lalu.

Dilansir Middle East Eye, Masjid Al-Aqsa biasanya dipadati ribuan jemaah terutama saat Salat Jumat.

Tetapi kini, pembatasan sewenang-wenang oleh pasukan Israel membuat jemaah tidak bisa memasuki kompleks masjid.

Bentrok kerap terjadi karena umat Muslim tidak bisa melaksanakan kewajibannya.

Selama beberapa minggu terakhir, pasukan Israel menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina yang mencoba salat di jalan-jalan sekitar Al-Aqsa.

Mereka juga menyerang beberapa jurnalis yang meliput peristiwa tersebut.

Baca juga: Sosok Arik Ascherman, Rabi yang Pasang Badan Lindungi Petani Palestina dari Israel , Sejak 28 Tahun

“Mereka tidak mengizinkan kami masuk, mereka menindas kami, dan memukul kami,” kata Mohammad Salaymeh, seorang remaja berusia 18 tahun yang tidak bisa salat di Al-Aqsa sejak awal perang.

Jihad Taha (47), yang juga dilarang masuk pada hari Jumat.

Tentara Israel menembakkan gas air mata ke jamaah Palestina. Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke jamaah Palestina. Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa. (MEE/Faiz Abu Rmeleh)

Ia mengatakan pembatasan tersebut adalah bagian dari kampanye yang lebih luas terhadap penduduk Palestina di Yerusalem.

“Tujuannya untuk memberikan tekanan kepada warga Kota Tua pada khususnya, dan warga Yerusalem pada umumnya,” ujarnya.

Meskipun laki-laki muda lebih mungkin untuk dihentikan dibandingkan kelompok usia dan jenis kelamin lainnya, mereka bukanlah satu-satunya target pasukan Israel.

Baca juga: Efek Gerakan Boikot Produk yang Terafiliasi Israel, Benarkah Pengaruh? Reaksi Beberapa Merek Dagang

Bassima Zaidan, seorang wanita berusia 57 tahun yang berjalan kaki ke masjid dari lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem, mengatakan dia disuruh pulang oleh petugas polisi setelah menunggu selama 30 menit.

Pasukan Israel berkata, "Kembali, kembali lah ke Ras al-Amud."

Foto tak bertanggal, memperlihatkan Polisi Israel memeriksa warga Palestina di dekat Al-Aqsa.
Foto tak bertanggal, memperlihatkan Polisi Israel memeriksa warga Palestina di dekat Al-Aqsa. (MEE/Faiz Abu Rmeleh)

Salat Jumat yang biasanya dihadiri rata-rata 50.000 jamaah di dalam dan sekitar masjid, hanya dihadiri sekitar 4.000 jamaah pada minggu ini.

“Ada pembatasan yang sangat ketat untuk mencegah jamaah masuk,” ujar Mustafa Abu Sway, anggota Dewan Wakaf Islam di Yerusalem, kepada Middle East Eye.

“Mereka tidak mengizinkan generasi muda, misalnya, berdampingan dengan orang-orang yang terkadang berusia 80 tahun."

"Tapi itu sangat bergantung pada individu polisi yang punya kewenangan.”

Wakaf Islam, atau wakaf keagamaan, adalah organisasi yang ditunjuk Yordania yang bertanggung jawab atas kontrol dan pengelolaan situs-situs Islam di kompleks keagamaan Al-Aqsa.

Mereka sering bersuara menentang meningkatnya tekanan Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan wilayah sekitarnya.

Banyak umat Islam khawatir bahwa Israel akan memanfaatkan kekacauan perang yang sedang berlangsung untuk menerapkan perubahan jangka panjang mengenai siapa yang mengontrol situs suci tersebut.

Artikel ini diolah dari Tribunnews

 

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
berita viral hari iniIDFMike TysonpetinjuIsraeldonasiGazaPalestina
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved