Berita Viral
MOMEN Juragan Beras Pakai Emas di Probolinggo Disoraki saat Antre Bansos: Malu, Langsung Dilucuti!
Inilah momen juragan beras disoraki warga di Probolinggo saat mengantre bansos, perhiasan langsung dilucuti.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Betapa malunya seorang wanita juragan beras di Probolinggo, Jawa Timur disoraki warga saat mengantre Bantuan Sosial (bansos).
Wanita tersebut disoraki warga karena dianggap tak pantas mendapatkan bansos meski.
Mirisnya lagi, perhiasan emas yang dikenakan oleh wanita juragan beras tersebut turut menjadi sorotan warga.
Mendapati protes dari warga, wanita tersebut seolah malu dan akhirnya melucuti perhiasannya.
Momen ini sempat terekam kamera warga dan mendadak viral setelah diunggah di media sosial.
Video aksi emak-emak kenakan perhiasaan emas serenteng di tangannya saat antre menjadi penerima itu pun jadi sorotan.
Baca juga: LANGKA! Bayi di NTT Lahir Tanpa Lubang Anus, Begini Caranya BAB, Perut Terpaksa Dibedah: Ibu Syok!
Baca juga: LANGKA! Bocah di Bekasi Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Sesak Napas: Ibu Cemas
Dilihat dari unggahan akun TikTok @denis_1007, Jumat (17/11/2023), emak-emak tersebut tampak disoraki orang yang ada di lokasi penerimaan bansos.
Diketahui peristiwa ini terjadi saat kegiatan pendaftaran penerima bansos di wilayah Tongas, Probolinggo, Jawa Timur.
Dalam video tersebut memperlihatkan seorang wanita berkerudung hitam melepaskan sejumlah perhiasan, gelang emas, dan cincin yang dikenakannya.
Ia pun terlihat disoraki oleh warga setempat, kemudian terlihat ia memasukan perhiasaan tersebut ke dalam dompet miliknya.
Salah satu warga setempat yang menyoraki aksi wanita memakai perhiasan itu pun berteriak.
Ternyata mereka sedang mengantre untuk mendapatkan sumbangan atau bantauan berupa beras.
Namun ia mengatakan bahwa emak-emak tersebut tak mampu membeli beras, padahal dirinya adalah juragan beras.
Sosok wanita kenakan banyak perhiasan emas ini diduga seorang juragan beras.
"Ada sumbangan beras tidak mampu, dia beli juragan beras,’’ ujarnya.
"Beli eh, juragan beras lho," lanjutnya, menyuruh emak-emak tersebut membeli saja dari pada mengantre bantuan tersebut.
Baca juga: LANGKA Fenomena Aneh Gumpalan Awan Jatuh ke Bumi di Aceh, Saksi Mata Kaget: Keadaannya Membara
Saat melakukan hal itu, wanita tersebut tampak santai tersenyum, alih-alih pulang dan mengurungkan niatnya.
Umumnya penerima bantuan sosial ini ditujukan untuk warga yang kurang mampu.
Penampilan wanita yang mengenakan banyak perhiasan ini emas diduga mencerminkan orang mampu.
Hal inilah yang diduga menjadi pemicu wanita ini disoraki warga di lokasi.
Namun usai disoraki, wanita yang tidak diketahui namanya ini tetap nekat dari awal untuk antre bansos tersebut.
Namun tidak diketahui lebih lanjut apakah wanita tersebut tetap menjadi penerima bantuan tersebut atau tidak karena aksinya yang memakai emas serenteng ini.
Hingga kini video tersenbut masih viral di media sosial.
NESTAPA Juragan Aksesoris di Malang Tabungan Rp1,4 M Raib, Gegara Undangan Nikah: Perbankan Bingung
NESTAPA seorang wanita juragan aksesoris kendaraan di Malang yang harus kehilangan tabungan di rekeningnya sebesar Rp 1,4 miliar setelah mengklik tautan undangan pernikahan di WhatsApp.
Wanita tersebut sempat kelabakan ketika tabungan di rekeningnya hanya tersisa Rp 2 juta.
Pengusaha di Malang itu akhirnya kehilangan uang tabungan yang sudah miliaran rupiah hanya dalam sekali klik.
Dia merasa ada aktivitas aneh yang terjadi setelah link itu diklik.
Aktivitas aneh tersebut diketahui dari adanya gambar aneh yang muncul.
Gegara menekan pesan berisi tautan undangan pernikahan berformat APK, seorang Silvia Yap (52) berakhir kehilangan uangnya.
Fantastis jumlah uang tersebut tidak hanya jutaan tetapi miliaran.
Silvia Yap adalah seorang 'emak-emak' juragan aksesori kendaraan asal Lawang Kabupaten Malang.
Akhirnya apes karena kehilangan uang tabungan rekeningnya senilai Rp1,4 Miliar.
Baca juga: SYOK! Rekening Perusahan Alkes Dibobol Karyawan Pakai Internet Banking, Rugi Rp 22 M, Pelaku di Bui
Miliaran uang tabungan yang raib tersebut disimpan ke dalam nomor rekening sebuah kantor cabang pembantu (KCP) sebuah bank berpelat merah di kawasan Lawang, Kota Malang.
Saat menelusuri proses transaksi uangnya itu bisa hilang.
Ternyata, uang miliknya hilang dalam beberapa kali transaksi melalui m-Banking.
Hal itu dianggap aneh oleh korban.
Pasalnya, selama menjadi nasabah bank tersebut, ia belum pernah mengaktivasi atau pun memiliki akun m-Banking untuk nomor rekeningnya.
Baca juga: ASTAGHFIRULLAH! Ibu Teledor Beberkan Pin Rekening, Tabungan Rp900 Juta Ludes: Dicuri Anak Buat Game
Kronologi kasus dugaan peristiwa tindak pidana Informasi dan Transaksi Elektronik llegal Akses yang dialami korban disampaikan oleh kuasa hukum korban, Hilmy F. Ali.
Bermula saat mendapatkan sebuah pesan WhatsApp (WA) dari nomor tak dikenal yang mengirimkan sebuah software aplikasi (APK).
Aplikasi tersebut berukuran 5 MB, dengan bertuliskan 'Undangan Pernikahan' dalam font tulisan bercetak tebal, pada pukul 10.00 WIB, Rabu (24/5/2023).
Kemudian korban menekankan klik pada pesan tersebut, yang ternyata muncul gambar undangan seperti brosur iklan.
Baca juga: Gegara Mario Dandy, Harta Rafael Alun Dikuliti, Ada Transaksi Janggal Rp 500 M, 40 Rekening Diblokir
Merasa aneh, selanjutnya korban memblokir nomor pengirim pesan tersebut.
Masih di hari yang sama, pada pukul 21.00 WIB, terdapat pemberitahuan (Notifikasi) masuk bahwa terdapat SMS atau Email yang menjelaskan adanya upaya aktivitas akses ilegal yang masuk ke emailnya.
Karena hal tersebut, kemudian korban memindahkan data ke HP yang lain menggunakan Smartswitch. Lalu mengganti Password Email.
"Akhir Mei 2023, klien kami menerima undangan pernikahan digital. Undangan tersebut di klik di-close. di handphone-nya ada beberapa aplikasi mobile banking. Ada beberapa bank, kurang lebih 6 mobile banking," ujar Kuasa Hukum korban, Hilmy F Ali, di depan SPKT Mapolda Jatim, Rabu (5/6/2023).
"Tapi, anehnya yang kebobol hanya BRImo. Kemudian, setelah klien kami ngecek di situ ada saldo yang semula ada dalam rekening BRI Prioritas, itu berkurang sampai dengan Rp1,4 miliar," tambahnya.
Pada Rabu (25/5/2023) sekitar pukul 21.00 WIB terdapat notifikasi dari email yang memberitahukan bahwa terdapat transfer dana dari dua nomor rekening bank plat merah milik korban, ke tiga nomor rekening tak dikenal.
Selain itu, ada juga transaksi aneh tak dikenal via m-Banking layanan perbankan, lalu beberapa transfer dana ke QRIS, dan beberapa dana ke pulsa ke sebuah nomor ponsel tak dikenal.
Jika ditotal, jumlah transaksi yang tidak lakukan dari rekening korban mencapai angka sebesar Rp1,4 miliar.
Terkurasnya uang kliennya itu, melalui belasan kali transaksi sejak pukul 22.00 WIB, hingga 03.00 WIB, yang tak diketahui oleh pihak korban.
Saat korban memeriksa jumlah total tabungannya. Ternyata, hanya bersisa sekitar dua juta rupiah.
"Keluarnya uang itu melalui BRImo, itu transfer pindah ke rekening bank lain. Kemudian ada yang BRIVA. Ada juga yang melalui top up, pulsa senilai 40 juta. Dari jam 22.00 malam sampai jam 03.00 WIB, total ada belasan transaksi. Sudah, keesokan paginya sudah diblokir tapi sudah terkuras, tersisa cuma Rp 2 jutaan," ungkap Hilmy.
Berdasarkan keterangan dari korban. Hilmy menjelaskan, meskipun terdapat transaksi dengan nominal besar hingga miliaran rupiah, ternyata dari pihak perbankan tidak memberikan pemberitahuan kepada kliennya.
Padahal, sejak awal, lanjut Hilmy, korban tidak pernah mengunduh dan menginstal aplikasi layanan perbankan tersebut dalam ponsel miliknya.
"Anehnya, klien kami ini tidak pernah mengunduh atau mendownload aplikasi BRImo ini." tegasnya.
Ketika di cek mutasi rekening, beralihnya dari BRImo. Siapa yang menginstall BRImo ini," lanjutnya.
"Padahal, kalau mengaktifkan mobile banking itu harus konfirmasi double check juga, tapi di BRI belum seperti itu," jelasnya.
Bahkan saat memeriksa detail nomor kontak dalam aplikasi perbankan 'yang tidak pernah diinstal' oleh korban.
Ternyata menggunakan nomor ponsel lain yang tak dikenali oleh korban.
"Beda. Jadi si pelaku membuat nomor akun Brimo sendiri, yang lain daripada milik klien kami. Tapi setelah memiliki akses ke rekeningnya (korban)," tambahnya.
Hilmy mengaku, pihaknya telah berupaya berkomunikasi dengan pihak perbankan tempat sang kliennya menyimpan uang tersebut.
Hasilnya, pihak perbankan tidak dapat menjelaskan ataupun memberikan solusi sebagai gamblang atas permasalahan tersebut.
"BRI pada saat itu melalui WA. Seperti, tidak bisa bertanggung jawab. Iya (malah menyalahkan nasabah)," akunya.
(TribunnewsMaker.com/Dika Pradana)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Terungkap! Motif Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Merasa Sendiri, Tak Ada Indikasi Terorisme |
|
|---|
| Penculik Bilqis Diduga Jual Anak Kandung Sendiri, Salah Satu Anaknya Korban Pelecehan Sosok Ini |
|
|---|
| Sebelum Bilqis, Balita Kenzie Diculik di Jambi Sejak 2022 Belum Ditemukan, Tangis Ibu Pecah: Tolong |
|
|---|
| Pesta Mewah Anak Pengusaha Makassar yang Dihadiahi Lamborghini di Ultah ke-9, Ada Sosok Artis Ini |
|
|---|
| Sosok Aiptu Dulyani, Tolak Sogokan Rp100 Ribu saat Hentikan Mobil Mewah di Bogor, Tetap Ditilang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Juragan-beras-disoraki-warga-di-Probolinggo-saat-mengantre-bansos-perhiasan-langsung-dilucuti3.jpg)