Konflik Palestina Vs Israel
Benarkah Hamas Targetkan Penonton Festival Musik di Israel? Temuan Baru, Israel Ikut Tembaki Warga
Fakta baru terungkap di balik, suasana mencekam saat serangan di Festival Supernova, Sabtu 7 Oktober 2023 lalu.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Fakta baru terungkap di balik, suasana mencekam saat serangan di Festival Supernova, Sabtu 7 Oktober 2023 lalu.
Suasana tiba-tiba berubah menjadi petaka saat roket menghujani area festival di utara Re'im kibbutz.
Lokasi ini berada di sekitar 6 km dari timur Gaza.
Baca juga: Israel Putarbalikkan Fakta! CCTV Hamas Dituduh Bantai Sandera, Ternyata Terbunuh Serangan Udara IDF
Terungkap fakta baru di balik penembakan ribuan orang yang menghadiri pada sebuah festival musik di Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Penembakan oleh kelompok Hamas ini memicu serangan balasan yang brutal dari tentara Israel ke Jalur Gaza Palestina.
Akibat serangan Hamas di festival musik itu, dilaporkan ratusan orang meninggal.
Media Israel melaporkan hasil investigasi terbaru kepolisian setempat mengenai penyerbuan itu.
Di pagi hari itu, Hamas menyerbu konser musik dan menembaki kerumuman orang yang menghadiri Supernova Festival Israel di gurun pasir.
Acara tersebut memang diadakan di gurun pasir dekat perbatasan Gaza-Israel.
Baca juga: Israel Kibarkan Bendera, Menang? Hamas: Itu Ilusi Bagian dari Perang Psikologis Terhadap Penduduk
Penonton festival musik itu pun lari kocar-kacir setelah berondongan peluru menyasar mereka.
Dilansir CNN, penyerbuan itu menewaskan ratusan orang dan banyak lainnya disandera.
Namun Hamas sebenarnya tidak berencana menyerbu acara konser musik itu.
"Kemungkinan besar (Hamas) tidak mengetahui sebelumnya tentang acara tersebut dan memutuskan untuk langsung menargetkannya," lapor Channel 12, media Israel mengutip sumber kepolisian dan sumber keamanan.
Salinan laporan pertama dari polisi Israel mengenai serangan tersebut diperoleh Channel 12 pekan ini.
Dikatakan, Hamas awalnya bermaksud menyerang kibbutz Re'im di dekatnya serta desa-desa lain di dekat perbatasan Gaza.
Militan mengetahui adanya kerumunan festival lewat pantauan drone dari udara setelah melakukan terjung payung ke Israel.
Sekitar 4.400 orang dilaporkan menghadiri acara pada hari Sabtu (7/10/2023) itu.
Baca juga: Konflik Israel-Hamas Meluas, 4 Kota di Selatan Gaza Tak Lagi Aman, Berpotensi Jadi Medan Tempur
Hamas menerobos penghalang keamanan tinggi milik Israel, yang mencakup sistem radar dan sensor bawah tanah, kemudian menyerang pos militer dan desa-desa di Israel selatan.
Hari Sabtu ini (18/11/2023), surat kabar Israel, Haaretz melaporkan bahwa penyelidikan di lembaga keamanan Israel telah berkembang.
"Berdasarkan penyelidikan polisi dan interogasi terhadap anggota Hamas yang ditangkat adalah kelompok (Hamas) tidak berencana untuk menargetkan acara tersebut," jelas Haaretz.
Belum lama ini, polisi menemukan peta lokasi target pada jenazah anggota Hamas yang terbunuh.
Namun tidak ada satupun yang menunjukkan lokasi festival tersebut.
Temuan tambahan yang mendukung penilaian tersebut, menurut Haaretz, adalah militan Hamas tidak mendekati festival tersebut dari arah perbatasan tetapi dari jalan raya terdekat.
Selain itu, acara tersebut semula dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis (5/10/2023) dan Jumat (6/10/2923).
Laporan tersebut, juga menemukan bahwa sebagian besar pengunjung festival telah meninggalkan acara tersebut pada saat Hamas muncul dan pembantaian dimulai.
"Sebagian besar (orang-orang yang berada di acara tersebut) berhasil melarikan diri setelah keputusan untuk membubarkan acara tersebut dibuat empat menit setelah serangan roket," menurut sumber senior polisi yang dikutip oleh Haaretz.
Baca juga: Kesepakatan Hamas, Pembebasan 50 Sandera, Imbalannya Jeda Pertempuran 5 hari, Dibantah Israel!
Investigasi polisi juga menemukan bahwa sebuah helikopter militer Israel menembaki para penyerang tetapi juga mengenai beberapa orang yang menghadiri festival tersebut.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan, Haaretz melaporkan.
"Penyelidikan atas insiden tersebut mengungkapkan bahwa sebuah helikopter tempur (militer Israel) yang tiba di lokasi kejadian dari pangkalan Ramat David menembaki para teroris dan tampaknya juga mengenai beberapa orang yang bersuka ria di sana," laporan berita tersebut mengutip seorang pejabat polisi yang tidak disebutkan namanya.
Laporan polisi juga merevisi jumlah korban tewas akibat serangan itu menjadi 364, termasuk 17 petugas polisi, naik dari 270 orang.
Laporan tersebut, menyebutkan jumlah pengunjung festival yang diculik menjadi 40 orang.
Sebagian besar Jalur Gaza berada dalam reruntuhan dan blokade total yang diberlakukan Israel terhadap wilayah tersebut.
Korban Terus Bertambah
Data terbaru, Minggu (20/11/2023), menyebutkan lebih dari 12.300 orang dilaporkan meninggal dunia, termasuk 5.000 anak-anak, akibat serangan militer Israel di wilayah Gaza, Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Sabtu bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza sejak 7 Oktober telah mencapai 12.300, sejak perang dimulai pada tanggal tersebut.
Lebih dari 5.000 anak-anak termasuk di antara mereka yang kehilangan nyawa, bersama dengan 3.300 wanita.
Selain itu, sekitar 30.000 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Kementerian kesehatan di Gaza, sebelumnya mengatakan pihaknya tidak dapat lagi memberikan jumlah pasti korban karena pertempuran sengit yang menghambat proses identifikasi dan pengurusan jenazah.
Puluhan jenazah saat ini berserakan di jalan-jalan di Jalur Gaza utara.
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
| Siapa Sangka! 10 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Salah Satunya Negeri Tetangga Indonesia! |
|
|---|
| 10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang |
|
|---|
| IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri |
|
|---|
| Hamas Tegas Ancam Tak Ada Pelepasan Sandera, sebelum Netanyahu Menghentikan Perang di Jalur Gaza |
|
|---|
| Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel |
|
|---|