Kesepakatan Hamas, Pembebasan 50 Sandera, Imbalannya Jeda Pertempuran 5 hari, Dibantah Israel!
Benjamin Netanyahu ditanya apakah Israel telah mengabaikan kesepakatan pembebasan sekitar 50 sandera, Netanyahu menjawab tidak ada kesepakatan.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Soal kesepakatan pembebasan sandera dari Hamas yang dengan imbalan jeda pertempuran 5 hari, dibantah dua pihak.
Para diplomat yang mengatakan bahwa perundingan yang dimediasi Qatar telah mencapai sebuah terobosan.
Israel dan Hamas disebut akan melakukan gencatan senjata setidaknya selama lima hari, sementara 50 atau lebih sandera dibebaskan secara bertahap setiap 24 jam.
Baca juga: Apa Itu Gaza Marine, Ladang Gas Alam yang Jadi Rebutan, Inikah Niat Utama Israel Kuasai Jalur Gaza?
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan belum ada kesepakatan untuk menjamin pembebasan sandera yang disandera oleh Hamas.
Israel mengklaim sekitar 240 sandera ditahan oleh Hamas hingga sekarang.
Para sandera disebut berasal dari segala usia, termasuk anak-anak dan orang tua, serta warga negara Thailand dan Nepal.

Pada Sabtu (18/11/2023), The Washington Post melaporkan Israel, Amerika Serikat, dan Hamas hampir mencapai kesepakatan yang akan membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza, dengan imbalan jeda pertempuran selama lima hari.
Dalam pengarahannya, Benjamin Netanyahu ditanya apakah Israel telah mengabaikan kesepakatan mengenai pembebasan sekitar 50 sandera.
Namun, Netanyahu menjawab tidak ada kesepakatan dan dia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut.
“Kami ingin mendapatkan kembali semua sandera,” ujarnya, Sabtu, dilansir The Times of Israel.
“Kami melakukan yang terbaik untuk mengembalikan yang terbaik, termasuk secara bertahap, dan kami bersatu dalam hal ini.”
“Kami jelas ingin menyatukan seluruh keluarga,” jelas Netanyahu.
Baca juga: SOSOK Hammam Alloh Dokter yang Tak Gentar Dibom Israel, Ogah Tinggalkan Pasien, Kini Gugur:Legenda
Gedung Putih Bantah Ada Kesepakatan
Dikutip dari NDTV, Gedung Putih juga telah membantah adanya kesepakatan sejauh ini.
“Kami belum mencapai kesepakatan, namun kami terus bekerja keras untuk mencapai kesepakatan,” ungkap juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, di X, sebelumnya Twitter, menanggapi laporan The Washington Post.
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|
Sosok Giorgio Armani Desainer Tenar Meninggal di Usia 91 Tahun, Dulunya Jadi Pembersih Jendela Toko |
![]() |
---|
Sosok Travis Kelce, Lamar Taylor Swift Pakai Cincin Berlian Rp9 M, Atlet Football, Kekayaan Rp 1,4 T |
![]() |
---|