'Dia Selingkuhi Ibuku!' Mempelai Wanita Ogah Undang Sang Ayah di Pernikahannya, Kesal Dulu Tak Setia

Ia pun menceritakan bagaimana akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengundang sang ayah di pernikahannya.

"Kala itu semuanya tetap sama sampai dua tahun kemudian, ketika ibu saya mengatakan kepada saya bahwa mantan suami akan menikahi simpanannya, saya tidak temperamental dan saya lebih suka membicarakan banyak hal jadi saya memutuskan untuk menunggu dengan tenang sampai dia menelepon saya," ujarnya.

"Karena mendekati tanggal pernikahannya, saya bertanya kepadanya apakah kami boleh pergi ke teater hari itu dan dia hanya mengatakan kepada saya bahwa dia tidak bisa karena dia akan sibuk," ungkapnya lagi.

"Saya mengerti bahwa dia tidak berniat memberitahu saya segera,

itu sekitar enam bulan setelah pernikahannya dan saya memutuskan untuk bertanya kepadanya secara langsung mengapa dia tidak memberi tahu saya bahwa dia menikah.

Dia dengan gugup mengatakan kepada saya bahwa dia tidak tahu bagaimana saya akan bereaksi tetapi dia dapat memperkenalkan kami kepada istrinya.

Saya mengatakan kepadanya bahwa saya memang ingin bertemu dengannya.

Saya pikir dia akan memberi tahu saya tanggalnya dan kami akan dapat embicarakannya secara jelas dengan istrinya tetapi saya salah," ujarnya.

"Ayahku memutuskan untuk memperkenalkannya kepadaku pada hari ulang tahunku yang ke-18 sebagai sebuah kejutan.

Aku merasa sangat tidak nyaman, begitu juga dengan kakakku, namun tak seorang pun dari mereka mengatakan apa pun.

Aku hanya tahu itu adalah keputusan terakhirku dan aku memutuskan untuk tidak akan memperkenalkannya kepadaku, undang dia ke pernikahanku juga." imbuhnya.

Meskipun ibunya menasihatinya untuk tidak menyimpan dendam, putrinya tetap tegasn tidak mengundang ayahnya ke pernikahannya.

"Saya sekarang tinggal empat bulan lagi menuju pernikahan saya dengan seorang pria luar biasa dan saya masih menepati janji saya.

Ibu saya bertanya apakah ayah saya akan mengantar saya ke pelaminan tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak akan mengantar saya ke pelaminan karena tak diundang.

Dia marah dan mengatakan bahwa saya tidak bisa mengecualikan ayah saya dari peristiwa penting dalam hidup saya dan saya harus melepaskan dendam itu.