Konflik Palestina Vs Israel
Kondisi Gaza Palestina saat Gencatan Senjata Hari Pertama, Tenang Tak Ada Jet Tempur Terbang
Kesepakatan gencatan senjata ini juga digunakan agar truk-truk yang membawa bantuan dapat memasuki Gaza.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Semenjak sepakat untuk melakukan jeda perang atau gencatan senjata selama 4 hari, suasana di Gaza dikabarkan tenang.
Biasanya suara tembakan bom hingga pesawat tempur menggelegar bahkan sampai di dalam rumah sakit.
Akan tetapi, Israel mengingatkan bahwa keadaan ini tidak lama, mereka akan melanjutkan perang kembali.
Baca juga: ANCAMAN Israel pada Ribuan Tentara yang Sengaja Kabur Tak Sudi Perang di Gaza, Dijebloskan Penjara!
Setelah hampir tujuh minggu pertempuran sengit di Gaza, gencatan senjata sementara akhirnya dimulai pada hari ini, Jumat (24/11/2023) pukul 7 pagi waktu setempat.
Jurnalis Al Jazeera yang tengah berada di Khan Younis, Gaza Selatan melaporkan bahwa serangan telah berhenti.
Ia mengatakan, kondisi di sana relatif tenang dan tidak ada lagi jet tempur yang terbang di atas Jalur Gaza.
"Kami menyaksikan kondisi yang relatif tenang, yang secara bertahap menjadi semakin terlihat karena jet tempur yang terbang di atas Jalur Gaza berhenti total," ujar jurnalis Al Jazeera yang bernama Hani Mahmoud, Jumat (24/11/2023).
Perjanjian gencatan senjata ini akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak yang disandera oleh Hamas.
Sebagai imbalannya, Israel mengatakan akan membebaskan 150 perempuan dan remaja Palestina yang ditahan di penjara-penjaranya.
Baca juga: NASIB Marah Bakir, Gadis Palestina Ditangkap Israel saat Umur 16, Hidup Meski Ditembak 14 Peluru
Kesepakatan gencatan senjata ini juga digunakan agar truk-truk yang membawa bantuan dapat memasuki Gaza.
Meski demikian, militer Israel memperingatkan masyarakat di Gaza bahwa perang belum berakhir.
Hal itu disampaikan IDF (Israel Defense Forces) atau pasukan militer Israel melalui sebuah postingan video di akun X atau yang dulu bernama Twitter.

"Jeda kemanusiaan ini bersifat sementara," ujar Avichay Adraee, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, yang berbicara dalam bahasa Arab pada video yang dirilis pada Jumat (24/11/2023).
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, militer Israel akan melanjutkan pertempuran melawan Hamas setidaknya selama dua bulan lagi setelah jeda sementara berakhir.
"Apa yang akan Anda lihat dalam beberapa hari mendatang adalah pembebasan sandera. Jeda ini akan singkat," ujarnya kepada pasukan unit operasi khusus angkatan laut Israel pada hari Kamis (23/11/2023), dikutip dari The Guardian.
Baca juga: Gencatan Senjata 4 Hari, Tentara Israel Mundur Teratur ke Posisi Aman, Tapi Tak Pergi dari Gaza
Dia mengatakan kepada pasukan untuk mengorganisir, bersiap, menyelidiki, memasok senjata, dan bersiap untuk melanjutkan selama gencatan senjata.
"Akan ada kelanjutannya, karena kita perlu menyelesaikan kemenangan dan menciptakan dorongan bagi kelompok sandera berikutnya, yang hanya akan kembali karena tekanan,"
"Setidaknya diperkirakan akan terjadi pertempuran selama dua bulan lagi," tambahnya.

Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas akan mulai berlaku pada hari ini, Jumat (24/11/2023) pukul 7 pagi waktu setempat.
Kelompok pertama yang terdiri dari 13 sandera yang ditahan di Gaza akan dibebaskan pada pukul 4 sore waktu setempat.
Selain itu, 39 tahanan Palestina akan dibebaskan Israel pada Jumat ini.
Pembebasan sandera dilakukan setelah Israel dan Hamas menyepakati tawanan mana yang harus dibebaskan terlebih dahulu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan kelompok pertama yang terdiri dari perempuan dan anak-anak akan dibebaskan.
Majed Al-Ansari mengatakan, pembicaraan antara Israel dan Hamas berakhir setelah kedua belah pihak menyepakati nama-nama yang akan dibebaskan.
Daftar nama sandera yang akan dibebaskan itu telah diserahkan kepada pejabat, dilansir Daily Mail.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, para pejabat telah menghubungi keluarga para sandera yang ditahan di Gaza setelah menerima daftar nama.
Namun, Israel tidak menyebutkan siapa saja yang ada dalam daftar tersebut.
Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Komponen utama kesepakatan gencatan senjata yakni jeda dalam pertempuran, pertukaran tawanan Hamas dengan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, dan penghentian lalu lintas udara di Gaza utara pada jam-jam tertentu dan seluruh Gaza selatan.
Dikutip dari Al Jazeera, selama empat hari, Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak, dari sekitar 240 orang yang ditawan oleh kelompok tersebut selama serangannya di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, yang telah lama dianggap oleh orang-orang Palestina sebagai korban pendudukan Israel yang memasukkan mereka ke dalam penjara tanpa proses hukum yang layak.
Israel telah memberikan daftar sekitar 300 tahanan Palestina yang mungkin dibebaskan.
Namun, tidak satupun dari mereka dituduh melakukan pembunuhan dan banyak dari mereka ditahan secara sewenang-wenang tanpa diadili.
Israel mengatakan pasukannya akan melarang perayaan pembebasan mereka.
Radio Tentara Israel mengatakan, gelombang pertama yang terdiri dari 39 tahanan Palestina akan dibebaskan sekitar jam 8 malam waktu setempat.
Ini hanya akan terjadi jika sandera yang ditahan di Gaza berada di wilayah Israel.
Israel menjelaskan, jeda akan diperpanjang satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan.
Qatar juga menyatakan, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) akan bekerja di Gaza untuk membantu memfasilitasi proses pembebasan tersebut.
Di sisi lain, Rumah Sakit Indonesia mengalami pengeboman hebat sebelum dimulainya gencatan senjata.
Hal ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza, seperti diberitakan Al Jazeera.
Lalu, serangan Israel terhadap sekolah PBB menewaskan 27 orang.
Lebih dari 14.800 orang tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, jumlah resmi korban tewas akibat serangan Hamas mencapai sekitar 1.200 orang
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Siapa Sangka! 10 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Salah Satunya Negeri Tetangga Indonesia! |
![]() |
---|
10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang |
![]() |
---|
IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri |
![]() |
---|
Hamas Tegas Ancam Tak Ada Pelepasan Sandera, sebelum Netanyahu Menghentikan Perang di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel |
![]() |
---|