Breaking News:

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Tuding Israel Melanggar Janji Gencatan Senjata! IDF Tetap Tembaki Warga Palestina Hingga Tewas

Di waktu kesepakatan gencatan senjata, Israel justru melangsungkan serangan dan tetap membunuh warga Palestina.

Editor: Sinta Manila
MEE/Faiz Abu Rmeleh
Tentara Israel menembakkan gas air mata ke jamaah Palestina. Sejak awal konflik, pasukan polisi Israel melarang sebagian besar warga Palestina untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Di waktu kesepakatan gencatan senjata, Israel justru melangsungkan serangan dan tetap membunuh warga Palestina.

Korbanya adala remaja usia 20 tahun, dia ditembak saat berada di kawasan abal al-Taweel, timur Kota Al-Bireh, Tepi Barat, Sabtu (25/11/2023).

Hal ini dianggap Hamas sebagai pelanggaran gencatan senjata oleh Israel.

Baca juga: NASIB Petarung MMA Israel, Hina Lawan Muslimnya Teroris, Akhirnya Dihajar Habis-habisan di Ring

Militer Israel menembak remaja Palestina bernama Mohammad Riyad Saleh (20) hingga tewas.

Dikutip dari WAFA, kabar ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina dalam konferensi pers.

Namun, Kementerian Kesehatan Palestina tidak mengetahui kronologi pasti hingga militer Israel tega menembak Saleh hingga tewas.

Sebelumnya, organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) memperoleh kabar bahwa ada seorang anak yang ditembak oleh pasukan Israel di pintu masuk pemukiman kolonial Pesagot di timur Al-Bireh.

Namun, setibanya PRCS di lokasi penembakan, mereka dilarang untuk masuk oleh pasukan Israel.

Alhasil, anak yang bernama Saleh itu pun tewas di tempat satu jam setelah kejadian penembakan tersebut.

Baca juga: PARAH! Netanyahu Larang Warga Palestina Kumpulkan Air Hujan, Israel Klaim Miliknya sejak 1967: Pilu!

3 Warga Palestina Tewas dan 6 Lainnya Luka-luka di Kota Jenin akibat Ditembak Pasukan Israel

Di malam yang sama, tiga warga Palestina tewas dan enam orang lainnya luka-luka usai ditembak oleh pasukan Israel di kota Jenin, utara Tepi Barat.

Adapun ketiga warga Palestina yang tewas tersebut bernama Ammar Abu al-Wafa (21), Ahmad Abu al-Heja (20), dan Mohammad Mahmoud Sbeihat (27).

Pasukan keamanan dari Palestina menginformasikan bahwa militer Israel menyerbu kota Jenin sambil menembak membabi buta dan memicu konfrontasi dengan warga setempat.

Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023.
Pasukan tentara Israel terlihat di perbatasan Israel-Gaza selama operasi darat di Jalur Gaza, Rabu, 8 November 2023. (AP/Ohad Zwigenberg)

Pada penyerbuan tersebut, militer Israel menggunakan peluru tajam sehingga mengakibatkan tiga warga Palestina tewas dan enam orang lainnya luka-luka.

Tak hanya itu, militer Israel turut mengepung Rumah Sakit Pemerintah Jenin, RS Ibnu Sina, dan markas PRCS Jenin serta memblokir akses menuju ketiga tempat tersebut.

Akibatnya, seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Razi yang masih berada di kawasan tersebut.

Pasukan Israel pun turut menempatkan penembak jitu atau sniper di atap beberapa bangunan kota dan sekitar kamp pengungsian Jenin.

Hal ini mengakibatkan para pengungsi ketakutan.

Sementara, selama penyerbuan berlangsung, pasukan Israel melibat jalan-jalan di pinggiran kamp pengungsian Jenin, menghancurkan infrastruktur dan membuat jalan-jalan tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Baca juga: PERASAAN Ibu di Gaza Bersiap Bertemu Anaknya yang Disandera Israel, Girang & Cemas: Dulu Ditembak!

Kekhawatiran pengungsi dan warga Jenin semakin menjadi ketika ada laporan bahwa drone Israel turut melakukan pengintaian di kota tersebut.

Cara ini dilakukan pasukan Israel bersamaan dengan peningkatan serangan di kota-kota selain Jenin di Tepi Barat.

Selain itu, pasukan Israel juga semakin masif untuk melakukan penargetan terhadap rumah sakit di Gaza dan Tepi Barat.

Tentara Israel memindahkan warga Palestina yang ditahan keluar dari Jalur Gaza pada 21 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. --- Penukaran sandera Hamas dan tahanan Israel akan dilakukan mulai Jumat.
Tentara Israel memindahkan warga Palestina yang ditahan keluar dari Jalur Gaza pada 21 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. --- Penukaran sandera Hamas dan tahanan Israel akan dilakukan mulai Jumat. (Menahem KAHANA / AFP)

Masih Simpan Ratusan Sandera Israel, Hamas Ancam Batalkan Gencatan Senjata Gegara Tembakan IDF

Penasihat media kepala biro politik Hamas, Taher Nono, menuding tentara Israel (IDF) telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Dia menyebut, tentara Israel sudah beberapa kali melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Israel telah berulang kali melanggar perjanjian [gencatan senjata]… penjajah melanggar perjanjian dengan melepaskan tembakan di lebih dari satu tempat di Jalur Gaza, yang menyebabkan kematian dua orang,” kata Nono dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Jazeera, Sabtu (25/11/2023)

Ia juga mengklaim Israel tidak mematuhi ketentuan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Hamas mengancam, jika IDF terus-terusan melanggar, maka kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahananm, batal.

“Jika penjajah tidak berkomitmen untuk memberikan bantuan ke Jalur Gaza utara, ini akan membahayakan keseluruhan perjanjian,” tambahnya.

Selain itu, juru bicara Hamas menuduh Israel tidak mematuhi “standar pembebasan tahanan” yang disepakati melalui mediator.

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan anggota Brigade Al-Qassam menyandera pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap.
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan anggota Brigade Al-Qassam menyandera pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, sebelum mereka dipindahkan ke Israel. Setelah 48 hari baku tembak dan pemboman yang merenggut ribuan nyawa, sandera pertama yang dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas diserahkan pada 24 November, kata kedua belah pihak, hampir tujuh minggu setelah mereka ditangkap. (Photo by Alex MITA / HAMAS MEDIA OFFICE / AFP))

Masih Simpan 211 Tawanan Israel

Pada Jumat, 24 November 2023, sebanyak 24 tawanan perang yang ditahan di Gaza dan 39 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel dilaporkan dibebaskan oleh kedua belah pohak.

Para sandera yang dibebaskan termasuk 13 warga Israel – sembilan wanita dan empat anak-anak – dan 11 warga negara asing.

Di antara tahanan Palestina tersebut terdapat 24 perempuan dan 15 laki-laki.

Sebelum jeda, empat tawanan perang telah dibebaskan oleh Hamas, satu tentara Israel telah diselamatkan oleh pasukan Israel, dan tiga jenazah tawanan perang dilaporkan telah diambil oleh pasukan Israel.

Tentara Israel mengklaim, kini masih ada 211 tawanan perang Israel yang ditahan di Gaza oleh Hamas.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HamasIsraelIDFRemaja Tewas Tertembak
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved