Breaking News:

Konflik Palestina Vs Israel

Kesaksian Tawanan Bebas, Hamas Perlakukan Sandera dengan Baik dan Lembut 'Selamat Tinggal, Syukron'

Para tawanan ini memiliki kesaksiannya sendiri saat berada di terowongan Hamas, mereka baik-baik saja tidak pulang dengan luka.

Editor: Sinta Manila
aljazeera
Momen tentara Hamas membebaskan belasan sandera Israel mencuri perhatian. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gencatan senjata disepakati untuk melepaskan para sandera dari Hamas dan Israel.

Para tawanan ini memiliki kesaksiannya sendiri saat berada di terowongan Hamas, mereka baik-baik saja tidak pulang dengan luka.

Rupanya, tawanan Hamas mengaku tetap dimanusiakan oleh militan, mereka tidak disiksa dan tetap diberi makan.

Baca juga: Rumah Benjamin Netanyahu, Digeruduk Ribuan Warga Israel, Kecam Kesalahan PM Soal Perang sama Hamas

14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand kembali dilepas militan Hamas, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas fase ketiga, pada Minggu (26/11/2023).

Sementara itu menurut data yang dirilis Palang Merah Internasional, Qatar dan Mesir selaku penengah gencatan senjata, dalam kurun waktu yang sama pemerintah Israel dilaporkan telah membebaskan 39 tahanan Palestina dari penjara di Damon dan Megiddo.

Meski selama disandera Hamas para tahanan asal Israel tak bisa mengakses dunia luar, namun mereka mengungkap bahwa Hamas memberikan perlakuan yang lembut terhadap para tahanan.

Adalah Vetoon Phoome, warga negara Thailand, yang termasuk dalam kelompok sandera yang dibebaskan Hamas akhir pekan lalu. Saudara perempuan Phoome menjelaskan kondisi adiknya terlihat sehat pasca keluar dari markas Hamas di Gaza.

Baca juga: Hamas Tuding Israel Melanggar Janji Gencatan Senjata! IDF Tetap Tembaki Warga Palestina Hingga Tewas

“Wajahnya sangat bahagia, dan dia tampak baik-baik saja. Dia mengatakan bahwa dia tidak disiksa atau diserang dan hanya diberi makanan enak,” jelas Roongarun Wichanguen, saudara peremuan dari Phoome

“Dia dirawat dengan sangat baik. Sepertinya dia hanya tinggal di rumah, bukan di terowongan,” tambah Wichanguen dikutip dari New York Post.

14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand kembali dilepas militan Hamas.
14 sandera asal Israel dan 3 warga asing asal Rusia serta Thailand kembali dilepas militan Hamas. (HO)

Tak hanya itu, dalam cuplikan video yang dirilis militan Hamas terlihat dengan jelas kondisi fisik para tawanan yang sehat tanpa ada luka.

Bahkan mereka tampak bersih dengan baju yang pantas.

Dalam video lainnya, seorang tentara Hamas tampak mengantar wanita yang menggunakan tongkat.

Keduanya bertukar salam perpisahan.

"Selamat tinggal Maya," ucap salah satu tentara Hamas.

Sang wanita yang diketahui bernama Maya, dengan tersenyum menjawab "Selamat tinggal, syukron (terima kasih),"

Baca juga: PM Netanyahu Beri Lampu Hijau Ajakan Hamas untuk Memperpanjang Hari Perjanjian Gencatan Senjata

“Mereka bersahabat dengan kami dan merawat seorang pria yang terluka parah dalam kecelakaan sepeda.

Ada seorang perawat yang merawatnya dan memberinya obat-obatan dan antibiotik,” ujar salah satu sandera dalam video.

“Mereka ramah dan menjaga kebersihan tempat dan kami makan bersama.

Ketika kami tiba, mereka mengatakan bahwa mereka adalah Muslim yang percaya pada Alquran dan tidak akan menyakiti kami.

Mereka sangat murah hati dan ini harus dikatakan,” tambahnya.

Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memimpin seorang sandera (kanan) ke pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, di depannya dipindahkan ke Israel.
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam memimpin seorang sandera (kanan) ke pejabat Komite Palang Merah Internasional di Gaza pada 24 November 2023, di depannya dipindahkan ke Israel. (Alex MITA / KANTOR MEDIA HAMAS / AFP)

Berbanding Terbalik Perlakuan Israel

Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kondisi tawanan Palestina yang disandera Israel.

Para sandera asal Palestina mengungkap bahwa pihaknya diperlakukan kurang baik selama ditahan di penjara Israel.

Marah Bakeer, satu dari 39 tahanan asal Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel, wanita 24 tahun ini dipenjara ketika berusia 16 tahun saat masih bersekolah, setelah dituduh berusaha menusuk petugas Israel pada Oktober 2015 ketika sedang dalam perjalanan ke sekolah.

Meski pulang dalam keadaan selamat, namun Bakeer mengatakan bahwa selama ditahan pemerintah Israel banyak tahanan yang mengalami siksaan dan tak pernah mendapatkan perawatan medis selama bertahun – tahun.

Momen tentara Hamas membebaskan belasan sandera Israel mencuri perhatian.
Momen tentara Hamas membebaskan belasan sandera Israel mencuri perhatian. (aljazeera)

“Semua tahanan mengalami pengabaian medis tingkat tinggi saat ditahan,” katanya. Bakeer sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Adapula Maysoon Al-Jabali, tahanan tertua yang dibebaskan juga turut berbicara tentang perlakukan Israel yang tidak manusiawi, ia mengaku dipukul dan harus menahan lapar,

"Para gadis tahanan dibiarkan menangis, karena mereka mengalami banyak pelanggaran di penjara, dan tingkat keparahan praktik ini meningkat setelah tanggal 7 Oktober lalu," kata Jaabis.

Artikel diolah dari Tribunnews.com.

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Pembebasan SanderasanderaHamasIsrael
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved