Konflik Palestina Vs Israel
Gencatan Senjata Berakhir, Perang Dimulai Lagi, Jet Israel Ngamuk Bombardir Gaza Tanpa Aba-aba
Sumber media Palestina melaporkan kalau 8 orang tewas akibat pesawat Israel yang membom beberapa wilayah di Jalur Gaza.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tepat tanggal 1 Desember 2023, Israel kembali memulai serangan mereka ke Gaza.
Tanpa aba-aba di tengan perundingan, jet tempur Israel langsung menghujani Gaza dengan bom.
Sumber media Palestina melaporkan kalau 8 orang tewas akibat pesawat Israel yang membom beberapa wilayah di Jalur Gaza.
Baca juga: Gencatan Senjata Berakhir! Israel Kembali Gempur Gaza Utara, Sirine Berdengung, Ledakan di Mana-mana
Gencatan senjata sementara antara milisi Perlawanan Palestina, Hamas di Gaza dan Tentara Israel, yang ditengahi oleh Qatar dan Mesir, berakhir pada Jumat (1/12/2023) pukul 07.00 waktu setempat.
Berakhirnya gencatan senjata ini dilaporkan tanpa ada pengumuman perpanjangan atau penghentian.
Sejumlah laporan menyebut, Israel memutuskan sepihak di tengah perundingan untuk melanjutkan perang dan menghentikan gencatan senjata.
Baca juga: Miris dengan Kondisi di Gaza, Perdana Menteri Spanyol Dukung Palestina, Ragu Israel Tak Patuh Hukum
Tak lama kemudian, Israel memperbarui agresi militernya di Gaza, membom Jalur Gaza tanpa pandang bulu.
Korban tewas, termasuk juru kamera TV Al-Aqsa, Abdallah Darwish yang meninggal dalam serangan mendadak Israel di Jalur Gaza.
Gencatan senjata telah berlaku sejak 24 November, awalnya dijadwalkan untuk jangka waktu 4 hari, yang kemudian diperpanjang dua kali—pertama selama dua hari dan kemudian selama satu hari.
Namun, gencatan senjata ini tidak diperpanjang untuk ketiga kalinya.
Selama tujuh hari terakhir, telah terjadi tujuh putaran pertukaran tahanan tidak langsung antara Hamas di Gaza dan tentara Israel, sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.
Persyaratan tersebut menetapkan pembebasan 3 tahanan Palestina dari tahanan Israel dengan imbalan satu tawanan Israel yang diserahkan oleh Perlawanan.
Sirene Meraung di Permukiman Israel
Sementara jet tempur IDF kembali menyerang Gaza tanpa aba-aba, media Israel mengutip sumber-sumber politik yang mengatakan kalau militer Israel memberikan kode persiapan bagi pemukim mereka yang tinggal di sekitaran wilayah Gaza.
Outlet berita tersebut juga menyebutkan kalau para pemukim di wilayah Gaza diinstruksikan untuk tinggal di dekat lokasi yang sudah dibentengi.
"Sementara penduduk “Ashkelon,” “Ashdod,” dan daerah “Gush Dan” diingatkan akan arahan keselamatan (rencana kontijensi seperti apa yang harus dilakukan saat ada serangan)," tulis sebuah laporan.
Arahan keselamatan bagi pemukim Israel seiring penetapan status Gaza kembali ke keadaan perang oleh IDF.
Media Israel melaporkan sirene terdengar meraung di permukiman di sekitar Gaza menandakan pemukim Israel mesti melakukan apa yang sebelumnya diinstruksikan.
Israel Tak Sabar
Pengeboman di tengah perundingan oleh sejumlah negara dengan dua pihak yang bertikai ternyata gegara Israel jengah atas kesediaan Hamas melepaskan sandera.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan, kelompok Hamas terlalu irit melepas sandera Yahudi mereka, sehingga mereka tidak sabar.

Media Jerusalem Post menyebutkan pejabat senior Israel menegaskan kembali rencana untuk melanjutkan perang kecuali kelompok teroris Palestina setuju untuk melepaskan lebih banyak sandera.
Setelah dua perpanjangan waktu pada menit-menit terakhir, pada Kamis menandai hari ketujuh gencatan senjata yang dimediasi Qatar dengan pertukaran delapan sandera dan 30 tahanan Palestina serta masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.
The Wall Street Journal, mengutip para pejabat Mesir, mengatakan pada hari Jumat bahwa Israel dan Hamas telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata untuk hari kedelapan dalam sebuah kesepakatan yang akan melibatkan pembebasan lebih banyak sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.
Gencata senjata selama tujuh hari, yang dimulai pada 24 November dan diperpanjang dua kali, memungkinkan terjadinya pertukaran puluhan sandera yang ditahan di Gaza dengan ratusan tahanan Palestina dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang hancur.
Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan 110 tawanan, termasuk 80 warga Israel.
Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 240 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, banyak di antaranya telah ditahan secara administratif selama berbulan-bulan tanpa dakwaan.
Namun, pada periode yang sama, jumlah penangkapan warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel hampir sama banyaknya dengan jumlah penangkapan yang dilakukan Israel.
Jeda ini juga memungkinkan bantuan yang sangat dibutuhkan masuk ke daerah kantong tersebut, meskipun pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar masih belum mencukupi untuk 2,3 juta penduduk Gaza.
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Siapa Sangka! 10 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Salah Satunya Negeri Tetangga Indonesia! |
![]() |
---|
10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang |
![]() |
---|
IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri |
![]() |
---|
Hamas Tegas Ancam Tak Ada Pelepasan Sandera, sebelum Netanyahu Menghentikan Perang di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel |
![]() |
---|