Gaza Memanas! Pasukan Martir Omar Al-Qassem Turun Gunung, Sirine Berdengung di Perumahan Israel
Pasukan Martir Omar Al-Qassam mulai turun gunung bantu Hamas serang Israel, sirine tanda bahaya mulai berdengung di perumahan Israel.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Gencatan senjata di Gaza, Palestina berakhir, milisi dari Pasukan Martir Omar al-Qassem (sayap militer Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina yang beroperasi di Gaza) mulai turun gunungikut membombardir tentara Israel atau IDF.
Akibat serangan dari Martir Omar al-Qassem, kawasan perumahan Israel mulai berdengung menandakan adanya bahaya.
Pasukan Martir Omar al-Qassem turut membantu Hamas dalam melawan IDF yang lebih dulu melakukan serangan ke wilayah Gaza.

"Pihak Pasukan Martir Omar al-Qassem menegaskan kalau para pejuang mereka menargetkan pasukan Israel yang menginvasi di daerah al-Shalehat sebelah barat Kota Gaza, menggunakan mortir," tulis laporan Al-Mayadeen.
Sumber-sumber lokal melaporkan konfrontasi sengit antara milisi perlawanan Palestina dan pasukan Israel juga terjadi di daerah al-Tawam barat laut Gaza.
Kawasan tersebut seolah menjadi neraka pertempuran melawan IDF.
Kondisi kawasan tersebut pun luluh lantak dihujani senjata api dari kedua belah pihak.
Baca juga: ISYARAT Israel akan Bombardir Gaza Selatan, Selebaran Dijatuhkan, Warga Dipaksa Ngungsi ke Rafah!
Baca juga: NESTAPA Pengantin Baru di Gaza Tewas Dibom Israel, Jasad Bergandengan Tangan Tertimbun Reruntuhan
Warga sipil pun panik mengetahui serangan demi serangan yang dilemparkan kedua pihak.
Pertempuran sengit itu terjadi bertepatan dengan laporan yang menyebut kalau suara sirene terdengar di permukiman Israel di sekitar Gaza.
Koresponden Al-Mayadeen juga melaporkan tentang konfrontasi sengit di Beit Hanoun, sebelah utara Jalur Gaza, serta di Tal al-Hawa, barat daya Kota Gaza.
Laporan tersebut juga mengabarkan kalau para pejuang milisi Perlawanan Palestina menghadapi tank-tank Israel yang bergerak maju di barat laut Gaza di daerah Sheikh Radwan.
Pertempuran juga terjadi di al-Mughraqa dan Gaza utara bersamaan dengan bombardemen Israel yang menargetkan barat laut Jalur Gaza.

"Koresponden kami menyebutkan kalau pejuang Perlawanan Palestina menargetkan pasukan Israel yang ditempatkan di sebuah pos pemeriksaan dekat permukiman (Israel) "Netzarim" kata laporan outlet media tersebut.
Perlu dicatat, gencatan senjata yang dimediasi Qatar-Mesir antara gerakan Hamas dan pendudukan Israel berakhir pada Jumat pagi.
Gencatan senjata tersebut berakhir tanpa pengumuman resmi dari kedua pihak.
Pihak Israel langsung melancarkan serangan ke sejumlah wilayah di Gaza.
Dengan berakhirnya gencatan senjata, tentara Israel melanjutkan agresinya di Gaza.
Mereka langsung menembaki rumah-rumah warga sipil di bagian barat Kota Gaza.
Baca juga: ISI Surat Rizieq Shihab di Munajat 212, Puji Menteri Jokowi, Garang Hantam Israel di PBB: Konsisten!
Kementerian Dalam Negeri di Gaza melaporkan kalau pesawat tempur Israel melakukan serangkaian serangan udara di bagian selatan Jalur Gaza.
Serangan udara tersebut menargetkan lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.
Selain itu, IDF juga melakukan serangan ke kota Abasan timur, sebelah timur Khan Younis.
Dilaporkan, pesawat tempur Israel mengebom sebuah rumah di daerah Abu Iskandar barat laut Kota Gaza.
Tak hanya itu, tentara Israel juga menargetkan Jalan al-Lababidi dan Bundaran Abu Alba di Kota Gaza.
"Selain itu, serangan udara Israel menargetkan sebuah rumah di Jabalia di Jalur Gaza utara, dan setidaknya dua roket menghantam sekitar perusahaan listrik di bagian utara al-Nuseirat," tulis laporan tersebut.

Kini warga sipil diminta untuk waspada dan mengungsi lebih jauh ke Rafah.
Tampaknya Israel tidak mengindahkan seruan dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Berulang kali Joe Biden mengimbau untuk gencatan senjata diperpanjang.
Amerika Serikat mulai vokal menyuarakan diskusi perdamaian dari kedua pihak.
Namun pada kenyataannya serangan demi serangan terus terjadi di Gaza.
Warga sipil pun mau tak mau menjadi korban atas peperangan ini.
ISYARAT Israel akan Bombardir Gaza Selatan, Selebaran Dijatuhkan, Warga Dipaksa Ngungsi ke Rafah!
Seolah mengabaikan seruan damai dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pemerintah Israel memberikan isyarat akan melakukan serangan darat menuju Gaza Selatan.
Isyarat tersebut telah disebarkan oleh tentara Israel kepada warga sipil Palestina di Gaza.
Oleh karena itu, warga sipil diminta untuk waspada dan mencari tempat perlindungan.

Tak hanya itu, warga sipil di Gaza diminta untuk angkat kaki dan mengungsi ke kawasan Rafah.
Kini Israel tengah bersiap melancarkan serangan darat di Gaza selatan dalam eskalasi perang yang signifikan.
Sebelumnya, mereka menyerang Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023).
Serangan tersebut dilakukannya setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari.
Serangan tersebut menyebabkan sedikitnya 178 warga Palestina tewas.
Baca juga: GERTAKAN AS ke Netanyahu Nekat Lanjutkan Perang di Gaza, Ancam Sanksi Larangan Visa Warga Israel
Baca juga: NESTAPA Pengantin Baru di Gaza Tewas Dibom Israel, Jasad Bergandengan Tangan Tertimbun Reruntuhan
Militer negara tersebut menyebarkan selebaran di beberapa bagian Khan Younis.
Kawasan tersebut diyakini Israel sebagai basis kepemimpinan Hamas.
Dilansir dari Guardian, dia memperingatkan warga untuk mengungsi lebih jauh ke selatan.
Mereka meminta warga sipil untuk segera menuju Rafah.
Hal tersebut tentu mendorong kelompok kemanusiaan untuk mengatakan bahwa warga Palestina berisiko dipaksa keluar sepenuhnya dari wilayah tersebut.
Dimulainya kembali permusuhan terjadi ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tampaknya mengabaikan seruan AS untuk melakukan kampanye militer yang lebih terkendali setelah jeda kemanusiaan dalam pertempuran tersebut berakhir.

Netanyahu mengatakan pasukan negaranya kini kian maju dan rencananya adalah kemenangan militer total.
“Kami terus berjuang dengan seluruh kekuatan kami sampai kami mencapai semua tujuan kami: kembalinya semua korban penculikan, likuidasi Hamas, dan janji bahwa Gaza tidak akan lagi menjadi ancaman bagi Israel,” katanya.
Selebaran yang dijatuhkan oleh IDF menyatakan bahwa Khan Younis, yang sebelumnya menerima serangan yang lebih ringan dibandingkan bagian utara Gaza, sekarang menjadi zona pertempuran yang berbahaya.
Kota ini hampir dibom dari udara segera setelah gencatan senjata gagal sekitar pukul 7 pagi.
Rencana Israel yang direvisi adalah membagi Gaza menjadi puluhan distrik kecil.
Menuntut warga sipil melakukan evakuasi lokal di Khan Younis dan tempat lain di selatan, sebelum menyerang dengan kekuatan udara, artileri, dan pasukan darat.
Selebaran tersebut dilengkapi dengan kode QR yang terhubung ke situs web militer Israel.
Baca juga: PETA Zonasi Evakuasi Gaza Diterbitkan Israel, Warga Dapat SMS dari IDF: Tunjukkan Tempat Mengungsi

Selebaran tersebut memetakan wilayah yang diberi nomor.
Selebaran tersebut akan memberi tahu penduduk dalam bahasa Arab untuk melacak dan mengikuti instruksi IDF jika mereka dievakuasi.
Rohan Talbot, direktur advokasi Bantuan Medis untuk Palestina, menyamakan strategi baru ini dengan permainan Kapal Perang yang mengerikan.
“Komunikasi semakin sulit dan peta ini tidak akan memberi warga Palestina perlindungan yang merupakan hak mereka berdasarkan hukum internasional," ujarnya.
"Hal ini lebih mirip dengan permainan kapal perang yang mengerikan dimana warga sipil yang ketakutan akan dibiarkan menebak-nebak kotak mana yang akan menyelamatkan nyawa mereka," tambahnya.
Dengan rencana penyerangan darat di Gaza Selatan, warga Palestina semakin tertindas.
Aksi brutal tentara Israel ini telah mendapatkan berbagai kecaman dari sejumlah negara.
Namun, tampaknya Israel tidak memedulikan kecaman tersebut.
Artikel ini diolah dari Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
Sosok Khadga Prasad Sharma Oli, Tiga Kali Jadi PM Nepal, Mundur Usai Didemo Rakyat hingga 19 Tewas |
![]() |
---|
Demo Berdarah di Nepal, 22 Orang Jadi Korban Jiwa, Istri Perdana Menteri Tewas Rumah Dibakar Massa |
![]() |
---|
Sebelum Diisukan Meninggal, Rumah Kareena Kapoor Sempat Dirampok, Intip Hunian Mewahnya Capai Rp104M |
![]() |
---|
Sosok Giorgio Armani Desainer Tenar Meninggal di Usia 91 Tahun, Dulunya Jadi Pembersih Jendela Toko |
![]() |
---|
Sosok Travis Kelce, Lamar Taylor Swift Pakai Cincin Berlian Rp9 M, Atlet Football, Kekayaan Rp 1,4 T |
![]() |
---|