Berita Viral
'TOLONG' Momen Pendaki Merekam Detik-detik Gunung Marapi Meletus, Tubuh Penuh Abu:Kirim Pesan ke Ibu
Inilah momen pendaki merekam detik-detik meletusnya Gunung Marapi, tubuhnya berselimut abu vulkanik, lemas dan sesak napas.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pendaki yang terjebak di tengah erupsi merekam detik-detik meletusnya Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).
Dalam video yang beredar, pendaki tersebut tampak lemas dan sesak napas di tengah guyuran abu vulkanik.
Tubuhnya benar-benar dipenuhi dengan abu dari letusan Gunung Marapi.
Baca juga: 5 Fakta Gunung Semeru Meletus, dari Keluarkan Lava & Awan Panas hingga Potensi Banjir Lahar Dingin

Tampak dalam video, wanita itu sangat membutuhkan pertolongan.
Rambutnya berselimut tebalnya abu vulkanik erupsi Gunung Marapi yang dahsyat.
Dalam video tersebut, pendaki wanita itu mengirimkan pesan terhadap ibunya.
Meski demikian, tak terdengar jelas apa isi pesan dari pendaki tersebut.
Kini video tersebut mendadak viral setelah diunggah di media sosial.
Sebuah video pendaki yang terjebak di Gunung Marapi Sumatera Barat viral di media sosial.
Wanita itu terlihat sesak napas dan berusaha menarik napas dalam-dalam.
Di akhir video, wanita itu terlihat berkata-kata, tapi tidak jelas apa yang disebutkannya.
Kepala Basarnas Padang Abdul Malik membenarkan wanita yang video tersebut adalah salah satu pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi.
Baca juga: Jangan Mancing Ribut, 4 Zodiak Ini Kalau Emosi bak Gunung Meletus, Cancer hingga Virgo
Wanita tersebut adalah Zhafirah Zahrim Febrina.
Dia merupakan mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Padang.
Video yang viral tersebut merupakan video yang dikirim Zhafirah kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.
Beruntung kini mahasiswi tersebut berhasil dievakuasi. Proses evakuasi pun terbilang cukup dramatis.
Baca juga: INNALILLAHI! 11 Pendaki Tewas Terjebak Letusan Gunung Marapi, Evakuasi Dramatis: 12 Orang Hilang
Pasalnya, guyuran dan dentuman terus mengiringi proses evakuasi yang tentu membuat suasana batin semakin mencekam.
"Benar. Dia korban yang terjebak di Gunung Marapi. Dia berhasil dievakuasi," kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).
Abdul Malik menyebutkan saat ini Zhafirah sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang untuk mendapatkan pertolongan medis.
Zhafirah mengalami luka bakar di tubuh dan saat ditemukan dalam kondisi yang sudah lemah.

"Dia selamat dan sudah dibawa ke RSUD Padang Panjang dalam kondisi.luka bakar," kata Abdul Malik.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) meletus sekitar pukul 14.53 WIB, Minggu (3/12/2023).
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi membenarkan telah terjadi erupsi.
“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,” kata Rifandi yang dihubungi Kompas.com, Minggu (3/12/2023).
Baca juga: ARTI Mimpi Selamat dari Gunung Meletus, Bisa Jadi Pertanda Lolos dari Sebuah Masalah Besar
Rifandi menyebutkan status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada.
Masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi.
Jika keluar rumah masyarakat diminta menggunakan topi, kaca mata, jaket, serta masker karena ada hujan abu yang terbawa angin.
Gunung Marapi terletak di daerah Agam dan Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.

Menghindari Dampak Kesehatan dari Gunung Meletus
Dalam jangka panjang, letusan gunung berapi bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Kendati begitu, kamu bisa meminimalkan dampak gunung meletus.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenakan masker untuk melindungi pernapasan.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu dipersiapkan, antara lain:
- Masker cadangan.
- Pakaian yang melindungi tubuh. Pilihlah pakaian yang bisa menutupi area tubuh dengan baik untuk menghindari luka bakar.
- Kacamata penting digunakan untuk menghindari iritasi pada mata.
- Makanan dan air bersih. Kedua hal ini penting dalam situasi darurat.
- Sepatu atau alas kaki yang kuat, sehingga memudahkan proses evakuasi dari lokasi terdampak letusan gunung berapi.
- Kotak P3K, berisi obat-obatan pribadi dan obat yang dibutuhkan selama evakuasi.

Seluruh hal tersebut bisa kamu siapkan jauh-jauh hari, terutama jika tinggal di area yang mungkin terdampak gunung meletus.
Kewaspadaan tinggi adalah hal yang perlu ditanamkan.
Saat terjadi gunung meletus, sebaiknya jangan panik dan ikuti instruksi dari pihak yang berwenang.
Saling membantu dengan anggota keluarga dan orang sekitar juga bisa mempercepat evakuasi.
Jika persediaan air terlihat buruk, atau terdampak abu vulkanik, sebaiknya jangan diminum.
Sebagai gantinya, kamu bisa membeli atau mencari air lain yang terlihat lebih bersih.
Selama berada di sekitar gunung meletus, atau saat berusaha keluar dari area terdampak, pastikan untuk cukup minum air putih.
Hal itu penting untuk menghindari dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh.
Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak bertenaga.
Tidak hanya itu, dehidrasi juga bisa memicu gejala seperti pusing, lemah, hingga kehilangan kesadaran.
Kalau sudah begitu, proses evakuasi mungkin akan menjadi lebih sulit.
Setelah suasana menjadi lebih kondusif, yaitu setelah mendapat tanda aman dari petugas yang berwenang, kamu disarankan untuk membersihkan rumah.
Lokasi yang paling penting untuk dibersihkan adalah atap, sebab bisa jadi ada tumpukan abu sisa letusan di sana.
Kalau dibiarkan, atap bisa roboh dan membahayakan orang yang ada di dalam rumah.
Setelah itu, kuras semua persediaan air yang ada di rumah dan ganti dengan air yang baru. Dengan begitu, risiko alergi atau muncul iritasi akibat air yang mungkin terkontaminasi bisa dicegah.
Setelah kembali ke rumah dan kondisi berangsur pulih, kamu bisa mengajak anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Tujuannya untuk mengetahui kondisi tubuh setelah bencana dan menghindari risiko penyakit tertentu.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Malam Sebelum Meninggal, Icang Faisal Minta Bertemu Anak-anak, Bak Firasat Bakal Jadi yang Terakhir |
![]() |
---|
Siskaeee Kembali ke Publik Usai Bebas dari Hukuman: Rindu Akting, Tapi Tak Mau Terjerumus Lagi |
![]() |
---|
Kabar Aktivis Adam Deni, 2 Kali Dipenjarakan Ahmad Sahroni, Kini Punya Panggilan Baru: Hikmah Banyak |
![]() |
---|
Sosok Keponakan Ibu Jilbab Pink di Demo DPR, Ternyata Polisi, Kini Minta Maaf ke Teman Seprofesi |
![]() |
---|
Detik-detik Bangunan Ambruk di Ciomas Bogor: 3 Orang Tewas & 54 Luka-luka, Penyebab Sudah Diketahui |
![]() |
---|