Berita Viral
ASTAGFIRULLAH! Kepsek di Sampang Diduga Lecehkan Guru dan Muridnya, Sebut Aksinya Cuma Bercanda
Seorang Kepala Sekolah (Kepsek) di SDN 2 Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diduga melecehkan perempuan.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang Kepala Sekolah (Kepsek) di SDN 2 Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, diduga melecehkan perempuan.
Kini Kepala Sekolah itu telah dilaporkan para korbannya yang merupakan guru dan murid.
Sosok 57 tahun berinisial MF ini diduga melakukan tindakan pelecehan seksual. Pelecehan tersebut dilakukan secara verbal dan non-verbal.

Baca juga: MISTERI Nenek di Brebes yang Ditemukan Tewas di dalam Kamarnya, Ternyata Korban Perampokan Sadis
Salah satu pelapor, HL, menjelaskan, pelecehan yang dilakukan MF.
Sang kepala sekolah menyentuh beberapa wilayah sensitif tubuh HL dan ucapan-ucapan yang dianggap tidak senonoh.
"Pernah saya dipanggil ke ruang kerjanya mengambil seragam sekolah." ujar HL melalui sambungan telepon seluler, Kamis (7/12/2023).
"Di dalam ruangan itu saya dipepet ke tembok sampai saya ketakutan," sambungnya.
HL menambahkan, pada kesempatan lain, MF sering melontarkan kata-kata tidak senonoh.
Awalnya, kata-kata itu dianggap guyonan tetapi itu dilakukan setiap waktu.
"Akhirnya saya risih dan tidak nyaman. Bahkan membuat saya trauma," ungkapnya.

Baca juga: Nekat Terobos Palang Pintu, Pemotor Tewas Seketika Usai Tertabrak Kereta Api di Senen Jakarta Pusat
SH, pelapor lainnya mengatakan, kata-kata yang mengarah kepada seksual dan merendahkan sering dikatakan MF di ruang guru. Terutama saat jam istirahat.
"Kalau jam istirahat itu guru kumpul di ruang guru." ujar SH.
"Pelecehan sering dilakukan di hadapan guru lain," bebernya.
Para guru sudah muak dengan tingkah MF sehingga dilaporkan ke polisi.
Sebelum dilaporkan ke polisi, para guru sudah melaporkan ke dinas pendidikan.
"Oleh Disdik sudah dapat teguran, tapi tidak jera. Makanya kami laporkan ke polisi biar dapat efek jera," ungkapnya.
MF mengaku perbuatannya itu bukan pelecehan seksual. Sebab dirinya tidak memiliki niat melecehkan siapa pun.
Pelaporan dirinya ke polisi dianggap persoalan pribadi guru di sekolah karena tidak senang kepada dirinya.
"Pelapor itu punya niat ingin menyingkirkan saya dari jabatan kepala sekolah. Pelapor sebelumnya pernah dapat teguran karena di sekolah tidak disiplin," kata MF melalui telepon seluler.
Ucapan yang disampaikan kepada para guru dan salah wali murid perempuan itu, menurut MF, hanya guyonan agar situasi sekolah tidak kaku dan tegang.
Namun jika hal itu dianggap pelecehan, pihaknya minta maaf.
"Ada salah persepsi sehingga ada pelaporan," katanya.
MF siap jika dipanggil polisi untuk memberikan keterangan. Keberanian MF karena dirinya yakin perbuatannya tidak mengarah kepada pelecehan.

3 Murid SD di NTT Dipaksa Kepala Sekolah Jilat Tembok & Makan Kertas:Ortu Syok Lapor Polisi
Dipaksa menjilat tembok dan makan kertas oleh kepala sekolah (kepsek), tiga murid SD di Nusa Tenggara Timur (NTT) ngadu ke orang tua dan membuatnya murka.
Orang tua murid yang murka tersebut langsung melaporkan kepala sekolah itu ke kepolisian.
Mereka tak terima anaknya dipaksa melakukan hal yang aneh dan menjijikkan.
Diketahui, tiga bocah tersebut merupakan murid Sekolah Dasar di Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT)
Dalam kasus ini, korban berinisial JT, AB dan SB.
Ketiganya mengaku diperlakukan tidak manusiawi oleh kepala sekolah mereka.
Ketiganya disuruh menjilat tembok, menjilat kaca, menjilat pintu sekolah, dan makan serta menelan kertas buku.
Pengakuan ketiga murid itu disampaikan kepada Ketua DPC Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kabupaten TTS, Yorim Fallo, dalam video berdurasi 4 menit 11 detik, yang diperoleh Kompas.com, Kamis (28/9/2023).
Baca juga: TRAGIS! Bocah 7 Tahun di Lombok Tengah Tewas Usai Digigit Anjing Liar, Luka Parah di Leher & Kepala
Baca juga: PILU! Bocah 4 Tahun di Boyolali Disiksa Ibu Kandung hingga Dikurung di Kamar Mandi, Trauma Berat
JT mengaku, dianiaya kepala sekolah mereka berinisial SEEH.
Hal itu berawal dari aksinya bermain sumpit-sumpitan menggunakan sedotan bekas es cendol di dalam kelas pada Senin (18/09/2023) lalu.
Dia menuturkan, kejadian itu bermula saat mereka keluar sekolah. JT, AB dan SB masih berada di dalam kelas dan bermain sumpit-sumpitan.
Teman-temannya yang lain lalu memberitahukan hal itu kepada SEEH.
Sang kepala sekolah, lalu memanggil ketiganya berdiri di depan sekolah dan mencontohkan cara bermain sumpit-sumpitan.

"Setelah itu, ibu suruh kami tiga jilat tembok, jilat pintu dan jilat kaca. Setelah itu makan kertas dan telan," ungkap JT.
JT mengatakan, jika tidak menelan kertas maka ketiganya tidak akan pulang sekolah.
Saat diperlakukan seperti itu, semua teman-teman mereka menyaksikan langsung.
Tak hanya sampai disitu, JT dan SB pun dipukul menggunakan kayu.
Korban pun merintih kesakitan saat dipukul.
"Saya dipukul sebanyak tiga kali dan teman SB dipukul sekali,"ungkap JT.
Selain pakai kayu, JT juga dipukul pakai tangan berulangkali di tubuhnya.
Karena tak tahan dipukul, JT akhirnya menangis.

Akibat dipukul, tubuh bocah itu sempat kesakitan dan ada tanda di lengan kiri bagian atas.
Orangtua yang mengetahui kejadian itu, lalu bersama JT mendatangi Markas Kepolisian Sektor Kualin, TTS.
Polisi langsung membuat laporan polisi.
Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy.
"Kasus ini telah dilaporkan pada tanggal 18 September 2023, dengan laporan polisi nomor LP/B/25/IX/2023/Sek Kualin/Res TTS/Polda NTT," kata Ariasandy, kepada Kompas.com, Kamis sore.
Para korban lanjut Ariasandy, telah divisum et rerpertum.
Saat ini, polisi sedang memeriksa sejumlah saksi.
Polisi rencananya memanggil terlapor untuk dimintai keterangan.
Kini proses hukum masih terus berlanjut.
Jika terbukti bersalah, maka kepala sekolah tersebut akan mendapatkan hukuman berat.
Diolah dari berita tayang di Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Riska, Lady Ojol Bertemu Gibran, Dituduh Palsu Gegara Necis: Kami Juga Bisa Beli Sepatu Bagus |
![]() |
---|
Baru Pindah ke Peru 5 Bulan, Terungkap Jabatan Zetro Leonardo Purba di KBRI, Bukan Diplomat |
![]() |
---|
Terduga Pelaku Penembakan Zetro Leonardo Purba, Polisi Peru Duga Pembunuh Bayaran Negara Asing |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Resmi Laporkan Kasus Penjarahan Rumah ke Polisi, Ini Daftar Barang Mewah yang Hilang |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Zetro Leonardo Purba Ditembak Hingga Tewas di Peru, Jatuh Beserta Sepeda & Istri Syok |
![]() |
---|