Konflik Palestina Vs Israel
Israel MenyesaL Serangannya Tewaskan Tentara Lebanon, Kini Berlanjut Diprotes ke Dewan Keamanan PBB
Israel mengungkapkan penyesalannya soal serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang di Lebanon selatan, dekat perbatasan.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, menyatakan seorang tentara Lebanon yang tewas menjadi korban pertama permusahan.
Padahal Lebanon tidak terlibat dalam konflik dengan Israel.
Hal ini berbuntut pada pengajuan protes oleh Lebanon ke Dewan Keamanan PBB, atas serangan Israel.
Baca juga: Ribuan Selebaran Dijatuhkan Israel ke Khan Younis Gaza, Kutip Ayat Kitab Suci, Singgung Soal Banjir
Israel mengungkapkan penyesalannya soal serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang di Lebanon selatan, dekat perbatasan Israel.
Diketahui, dalam serangan yang terjadi Selasa (5/12/2023), seorang tentara Lebanon tewas dan tiga lainnya mengalami luka.
Israel kemudian menegaskan sebenarnya Angkatan Bersenjata Lebanon bukanlah sasaran serangan IDF.
Baca juga: Anggota Parlemen Eropa Tuduh Israel Sengaja Tembaki Jurnalis di Gaza untuk Menutupi Pembantaiannya
"Angkatan Bersenjata Lebanon bukanlah sasaran serangan. Kami menyatakan penyesalannya atas kejadian tersebut."
"Insiden ini sedang ditinjau," ungkap militer Israel dalam sebuah pernyataan, Rabu (6/12/2023), dilansir Al Arabiya.
Meski demikian, IDF mengaku serangannya itu adalah "pertahanan diri untuk menghilangkan ancaman yang telah diidentifikasi berasal dari Lebanon".

UNIFIL juga mengatakan Lebanon tidak terlibat dalam konflik dengan Israel.
"Ini adalah pertama klainya seorang tentara LAF (Angkatan Bersenjata Lebanon) terbunuh selama periode kritis ini."
"LAF tidak terlibat dalam konflik dengan Israel," kata UNIFIL di X.
"Selama beberapa hari terakhir, kami telah melihat peningkatan kekerasan yang cepat dan mengkhawatirkan."
"Kami terus mendesak mereka yang saling baku tembak di sepanjang Garis Biru untuk mengakhiri siklus kekerasan, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan bagi masyarakat di kedua sisi," sambung UNIFIL.
Sebagai informasi, Garis Biru adalah garis demarkasi antara Lebanon dan Israel.
Garis itu menandai titik penarikan pasukan Israel ketika mereka meninggalkan Lebanon selatan pada 2000.
Baca juga: KISAH Pilu Mohamed Hadid Ayah Bella Hadid Diusir Tentara Israel, Rumah Dirampas: Ngungsi ke Lebanon
AS Prihatin
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengaku prihatin soal adanya seorang tentara Lebanon yang tewas akibat serangan Israel.
Pasalnya, menurut seorang pejabat AS, Angkatan Bersenjata Lebanon adalah institusi penting untuk menjaga stabilitas di seluruh kawasan.
"Angkatan Bersenjata Lebanon adalah institusi penting, tidak hanya untuk stabilitas dan keamanan Lebanon, tapi juga seluruh kawasan," kata pejabat AS tersebut.

Pejabat yang enggan disebutkan namanya ini, mengatakan AS telah menegaskan pihaknya tak ingin konflik di Gaza meluas hingga ke Lebanon.
Ia menilai memulihkan keamanan di sepanjang Garis Biru adalah hal yang paling penting bagi AS.
"Harusnya (hal tersebut) menjadi prioritas utama bagi Israel dan Lebanon," sambungnya.
Diketahui, tewasnya seorang tentara Lebanon adalah yang pertama kalinya sejak pecahnya pertempuran antara kelompok militan Lebanon, Hizbullah yang didukung Iran, dengan Israel, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Hizbullah mengatakan mereka menanggapi serangan Israel dan mengklaim telah membunuh, serta melukai anggota IDF.
Lebanon Ajukan Protes kepada Dewan Keamanan PBB Setelah Tentaranya Tewas Diserang Israel
Lebanon mengajukan protes kepada Dewan Keamanan PBB setelah tentaranya tewas diserang Israel.
Setelah malam pertempuran, lapangan umum di Mays Al-Jabal di Lebanon menyerupai zona perang.
Kota dan sekitarnya tanpa henti dibombardir selama berjam-jam, hingga larut malam.
Daerah sekitar Rumah Sakit Mays Al-Jabal mengalami penembakan artileri yang hebat.
Baca juga: Perang Meluas Perbatasan Lebanon, Hizbullah Sekutu Hamas Bakal Hancurkan Israel, Rusak Objek Militer
Tentara Israel menggunakan artileri dan peluru fosfor yang dilarang secara internasional.
Dari Selasa malam hingga Rabu pagi, Hizbullah melancarkan 14 operasi militer terhadap situs militer Israel.
Tindakan tersebut sebagai respons atas serangan udara Israel yang mengakibatkan tewasnya seorang tentara Lebanon dan melukai tiga orang lainnya di pusat militer di kawasan perbatasan Al-Adisa.
Kementerian Luar Negeri Prancis menyatakan penyesalannya pada hari Rabu atas serangan Israel yang merenggut nyawa seorang tentara Lebanon.
Pernyataan tersebut menekankan “perlunya semua pihak untuk menahan diri secara maksimal untuk mencegah pecahnya konflik regional.”

Menteri Luar Negeri sementara Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan bahwa dia “menginstruksikan misi Lebanon ke PBB untuk mengajukan pengaduan baru ke Dewan Keamanan terhadap Israel sebagai tanggapan atas penargetan tentara Lebanon oleh Israel, yang menyebabkan kematian seorang tentara Lebanon.”
Dalam pengaduannya, Bou Habib menyatakan bahwa “Israel secara aktif melanggar kedaulatan Lebanon dan menyerangnya di darat, laut dan udara sambil menahan diri untuk tidak menerapkan resolusi internasional, khususnya Resolusi 425.”
Pasukan UNIFIL memperingatkan “peningkatan pesat kekerasan di perbatasan Lebanon-Israel, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi masyarakat di kedua sisi Garis Perbatasan Biru.”
Setelah Israel menargetkan pos militer Lebanon, UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan:
“Ini adalah pertama kalinya seorang tentara Lebanon terbunuh selama periode kritis ini. Tentara Lebanon tidak terlibat dalam konflik dengan Israel.”
Artikel diolah dari Tribunnews.com
Sumber: Tribunnews.com
Siapa Sangka! 10 Negara Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Salah Satunya Negeri Tetangga Indonesia! |
![]() |
---|
10 Negara yang Tolak Resolusi PBB soal Gencatan Senjata di Gaza, Dukung Israel Lanjutkan Perang |
![]() |
---|
IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri |
![]() |
---|
Hamas Tegas Ancam Tak Ada Pelepasan Sandera, sebelum Netanyahu Menghentikan Perang di Jalur Gaza |
![]() |
---|
Jubir Hamas Sempat Hilang 2 Minggu, Abu Ubaida Muncul Lagi Bawa Peringatan Keras! Kini Diburu Israel |
![]() |
---|