Breaking News:

Pilpres 2024

Sempat Bungkam, Khofifah Indar Parawansa Akhirnya Dukung Prabowo-Gibran di Penghujung Masa Jabatan

Khofifah menyatakan diri dukung Prabowo-Gibran di penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim) berakhir pada 31 Desember 2023 ini.

Editor: Sinta Manila
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungannya pada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungannya pada Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Hal itu dia sampaikan setelah menerima rekomendasi sebagai Calon Gubernur Jawa Timur di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, Minggu (10/12/2023) .

Menurutnya ada hal yang perlu dipertimbangkan dari keputusannya untuk mantab merapat ke Capres-Cawapres nomor urut 2 itu.

Baca juga: Tanggapan Ganjar & Gibran Pada Hasil Survei Litbang Kompas, Banyak yang Belum Menentukan Pilihan

Sebelumnya, Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat NU ini masih bungkam, ketika diminta oleh sejumlah tokoh dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk menjadi Ketua Tim Sukses Pemenangan Prabowo-Gibran di Jatim pada Pilpres 2024.

Khofifah menyatakan diri dukung Prabowo-Gibran di penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Timur (Jatim) berakhir pada 31 Desember 2023 ini.

Tapi setelah sejumlah parpol,  yakni PAN, Demokrat dan Gerindra menyatakan memberikan dukungan dan rekomendasi untuk dirinya di Pilgub 2024, dia langsung menunjukkan sikap pilihan politiknya di Pemilu 2024.

Baca juga: 15 Tahun Penantian Prabowo Jadi Presiden, Sekjen Gerindra Yakin Bakal Terwujud Pada Pilpres 2024

Menurut Khofifah, satu di antaranya dari kesamaan pandang partai pengusungnya di Pilgub Jatim 2024 yang juga merupakan anggota KIM sebagai pengusung paslon nomor urut 2. Yakni, Gerindra, PAN, dan Demokrat.

"Jadi, afiliasinya ke 02. Saya rasa kawan-kawan (jurnalis) pasti sudah paham," kata Khofifah kepada jurnalis dikonfirmasi seusai acara penyerahan rekomendasi tersebut.

Khofifah Indar Parawansa akan resmi turun di mesin pemenangan Prabowo-Gibran setelah masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jatim selesai 31 Desember mendatang.

"Resminya nanti bulan Januari. Nanti kawan-kawan bisa melihat trennya," kata Khofifah.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdiri saat diumumkan sebagai pimpinan pemenangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka untuk wilayah Jawa Timur, oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dalam perayaan puncak HUT ke-59 Golkar, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) malam.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdiri saat diumumkan sebagai pimpinan pemenangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka untuk wilayah Jawa Timur, oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dalam perayaan puncak HUT ke-59 Golkar, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023) malam. (Kompas Tv)

Khofifah Resmi Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyambut baik keputusan Khofifah yang bergabung di gerbong pendukung Prabowo.

Menurutnya, Gerindra, Prabowo, dan Khofifah memiliki kesamaan ide dan gagasan.

Hal ini pula yang membuat Partai berlambang kepala garuda ini memutuskan mengusung Khofifah di Pilgub Jatim 2024.

Baca juga: Limbad Ke sana Kemari, Masuk TPN Ganjar, Tapi Ikut Kampanye Prabowo, Lalu Foto Bareng Bos Perindo

"Salah satu faktor juga saya kira harus akui. Nggak ada masalah kan beliau dukung Prabowo, Prabowo dukung beliau. Kan begitu," kata Hashim dikonfirmasi terpisah.

Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa (Kompas.com/ Ghinan Salman)

Bergabungnya Khofifah dalam barisan pendukung Prabowo-Gibran akan memberikan kekuatan signifikan.

Mengingat, Khofifah akan menyusul 2 mantan gubernur Jatim sebelumnya, Imam Utomo (Gubernur Jawa Timur periode 1998-2003 dan 2003-2008) dan Soekarwo atau Pakde Karwo (Gubernur Jatim periode 2009-2014 dan 2014-2019) sebagai pendukung Prabowo-Gibran.

Selain Gubernur, Khofifah juga merupakan Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Sebagaimana diketahui, NU juga menjadi basis pemilih di Jawa Timur.

Sosok dan Biodata Khofifah Indar Parawansa

Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 19 Mei 1965.

-Pendidikan

SD Taquma Jemursari, Suranaya (1972-1978)
SMP Khodijah-Surabaya (1978-1981)
SMA Khodijah-Surabaya (1981-1984)
S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya (1984-1991)
S1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya (1984-1989)
S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta (1993-1997)

-Karir Politik

Sebelum mulai katir politiknya, Khofifaf Indar Parawansa dikenal sebagai Ketua Umum Muslimat NU. Ia menjabat selama 4 periode.

Selanjutnya Khofifah bergabung ke partai Politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1992 - 1999 dan berpindah ke Partai Kebangkitan Bangsa pada 1999.

Khofifah mengabdikan dirinya menjadi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan menempati beberapa posisi penting.

Pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.

Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatannya karena mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018 dan digantikan oleh Idrus Marham.

Pada tahun 2018, Khofifah mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak), Bupati Trenggalek.

Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai NasDem, dan Partai Hanura. Pasangan ini berhasil memenangi Pilgub Jawa Timur 2018 dengan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen dari jumlah suara keseluruhan mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Khofifah indar
Khofifah indar (Tribunnews/ Lendy Ramadhan)

-Karir Khofifah Indar Parawansa

Ketua Umum Muslimat NU 4 Periode
Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997)
Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997)
Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998)
Wakil Ketua DPR RI (1999)
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999)
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001)
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001)
Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006)
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006)
Anggota Komisi VII DPR RI (2006)
Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018)
Gubernur Jawa Timur

Dari Keluarga Sederhana

Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa gabung TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Ridwan Kamil dan Khofifah Indar Parawansa gabung TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. (Instagram @ridwankamil @khofifah.ip | Kompas.com)

Khofifah Indar Parawansa merupakan wanita yang terlahir dari keluarga sederhana dan bukan dari kalangan pejabat maupun priyayi.

Bapaknya seorang petani dan juga berternak sapi perah, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.

Khofifah dibesarkan di lingkungan perkampungan padat di Kawasan Wonocolo Surabaya.

Sebuah kampung yang kini terhimpit oleh kemajuan Kota Pahlawan. Rumah masa kecil Khofifah hingga kini masih ada meski tidak lagi dihuni.

Rumah masa kecil Khofifah masih ada di kampung Wonocolo. Rumah itu bernomor 1, dan bercat hijau. Bukan rumah yang besar.

Hanya sepetak rumah berlantai satu dan beratap rendah.

Di rumah itu, Khofifah bersama lima saudaranya hidup dan dibesarkan. Dengan kondisi perekonomian yang cukup, Khofifah ditempa menjadi anak kecil yang ulet dan agar mampu berdiri di atas kaki sendiri.

“Saya dulu saat kecil itu jualan es lilin keliling kampung. Sambil bermain, sambil jualan es. Saya nggak malu,” kata Khofifah dikutip dari artikel Tribun Madura yang berjudul 'Khofifah, Gubernur Jatim Wanita Pertama, Lahir dari Keluarga Sederhana yang Suka Mendaki Gunung'.

Ia sempat jualan es lilin dari kelas empat SD hingga dua tahun. Bahkan ke sekolah ia beberapa kali juga membawa dagangan untuk dijual ke teman-teman di sekolahnya.

Sejak kecil ia sudah dibiasakan untuk tidak hidup dalam lingkungan yang manja dan berpangku tangan.

Khofifah kecil juga tumbuh sebagai anak yang suka berpetualang. Ia bahkan suka mencari ikan dan kerang di sungai Jemursari.

Yang dulu kondisinya tidak seperti sekarang. Airnya deras dan juga banyak dijadikan tempat bermain oleh anak-anak kecil.

Yang ditanamkan padanya oleh kedua orang tuanya adalah hidup dengan seadanya, dan juga tidak malu dengan yang ia punya serta tak pantang menyerah dalam menggapai apa yang dicita-citakan.

Khofifah Indar Parawansa memang sempat ingin menjadi pejabat negara dengan tujuan agar dapat melihat Ka'bah di tanah suci Makkah.

Semua orang pasti pernah penasaran dengan apa isinya ruang kubus Ka’bah di Makkah yang dijadikan kiblat suluruh umat muslim dalam mendirikan salat.

Ternyata Ka’bah bisa dijamah manusia. Namun yang boleh masuk ke dalam ruangan dalam ka’bah adalah pejabat saja.

“Saya tanya ke guru saya, saya ingin masuk ke Ka’bah. Tapi saya diberi tahu kalau yang boleh masuk ke sana hanya pejabat saja.

Maka saya ingin jadi pejabat saja lah. Tidak ada kepikiran cita-cita jadi Menteri maupun jadi gubernur Jawa Timur,” kata Khofifah.

Namun, yang namanya anak-anak usia sekolah, ternyata mimpi-mimpi Khofifah juga sempat berubah. Yang masih terpatri hingga saat ini, cita-cita Khofifah sejatinya adalah ingin menjadi seorang pembaca berita.

Saat ia masih kecil hanya ada satu saluran TV yang menyediakan siaran berita. Yaitu program televisi Dunia Dalam Berita di TVRI.

Yang ia pahami saat itu, setiap pembaca berita itu pasti pandai. Seorang anchor bisa tahu seluruh informasi berita dari penjuru Indonesia dan dunia. Bahkan mampu menghafal dan membacakannya untuk para pemirsa di seluruh Indonesia.

“Maka dari sana saya ingin menjadi pembaca berita.” kata Khofifah tersenyum.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Khofifah Indar ParawansaPrabowo-GibranGubernur Jawa Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved