Breaking News:

Palestina vs Israel

Derita Warga Gaza di Pengungsian, Kedinginan Diguyur Hujan Lebat & Terserang Wabah Penyakit Menular

Hujan membawa lumpur, banjir serta penyakit bagi ribuan pengungsi Palestina saat kondisi perang.

Editor: Sinta Manila
MAHMUD HAMS / AFP
Warga Palestina berjalan di bawah hujan di sebuah kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan tempat sebagian besar warga sipil mengungsi, pada 13 Desember 2023. 

Hujan dapat memperburuk masalah sistem layanan kesehatan yang sudah rapuh, ditambah dengan penyebaran penyakit dan kepadatan penduduk.

PBB menyebut situasi seperti ini sebagai “bencana kesehatan masyarakat.”

“Tempat penampungan sudah lama melebihi kapasitas maksimalnya, orang-orang mengantre berjam-jam hanya untuk menggunakan toilet – satu toilet tersedia untuk ratusan orang,” kata Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina.

“Hal ini hanya menyebabkan krisis kesehatan.”

Seorang anak Palestina berjalan di tengah hujan di kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga sipil berlindung saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 12 Desember 2023.
Seorang anak Palestina berjalan di tengah hujan di kamp pengungsi di Rafah, di Jalur Gaza selatan, tempat sebagian besar warga sipil berlindung saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas, pada 12 Desember 2023. (MAHMUD HAMS / AFP)

Hastings mengatakan perintah evakuasi Israel membahayakan operasi bantuan.

“Mencoba memberikan makanan kepada orang-orang yang berada di Rafah sangatlah sulit,” tambahnya.

Mahmoud Aziz (36), merupakan salah satu warga Palestina yang melarikan diri ke selatan menuju Rafah atas perintah Israel.

Dia sekarang tinggal di satu gedung dengan sekitar 70 orang.

Baca juga: IDF Diduga Sembunyikan Jumlah Korban, Media Israel: 20 Persen Tentara Tewas Tertembak Teman Sendiri

“Seluruh keluarga kami menderita diare yang sepertinya disebabkan oleh air yang kami minum, atau cuaca dingin,” katanya.

“Kami membiarkan jendela terbuka karena pemboman tersebut; kami takut terkena kaca kalau ada bom.”

Selama serangan darat di Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan penduduk untuk pindah ke bagian selatan menuju Khan Younis dan Rafah untuk berlindung.

Perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 18.000 warga Palestina dan melukai 50.000 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Di wilayah Khan Younis, yang dulu dianggap aman, kini menjadi lokasi pertempuran paling sengit.

Sekitar 1,9 juta orang di Gaza – atau 90 persen populasi wilayah tersebut, menurut data PBB – telah mengungsi.

Banyak di antara mereka yang kini tinggal di tenda-tenda yang ditutupi selimut atau pakaian apa pun yang bisa mereka temukan.

Banjir yang melanda kamp pengungsi di Jalur Gaza, Palestina.
Banjir yang melanda kamp pengungsi di Jalur Gaza, Palestina. (AFP)
Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PalestinaGazapengungsipenyakit
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved