Breaking News:

Berita Kriminal

NASIB Penusuk Imam Masjid di Kramat Jati, Memelas Dibekuk, Berdalih Ada Bisikan: Jalani Tes Kejiwaan

Beginilah nasib penusuk imam masjid di Kramat Jati, sempat berdalih dengar bisikan gaib, kini jalani tes kesehatan.

Editor: Dika Pradana
TribunWow
ILUSTRASI penusukan 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria yang menjadi pelaku penusukan imam masjid di Kramat Jati, Jakarta Timur memelas dibekuk polisi dan kini menjalani tes kejiwaan.

Saat dibekuk dan dimintai keterangan oleh petugas, pelaku berdalih baru saja mendengar suara bisikan gaib.

Suara bisikan tersebut membuatnya mantab untuk melakukan aksi penusukan.

Lokasi masjid yang menjadi TKP penusukan terhadap imam masjid
Lokasi masjid yang menjadi TKP penusukan terhadap imam masjid (TribunJakarta)

Tak hanya itu, pelaku juga mengaku sedikit terganggu dengan suara speaker masjid.

Diketahui, insiden ini terjadi di Musala Baitul Huda, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hingga kini, Unit Reskrim Polsek Kramat Jati, Jakarta Timur masih menyelidiki kasus percobaan penusukan terhadap imam masjid bernama Lazuardy Firdaus.

Baca juga: NGERI! Istri di NTT Bacok Suaminya saat Tidur, Sekujur Tubuh Korban Penuh Luka, Bersimbah Darah

Baca juga: DETIK-DETIK Anggota TNI di Manokwari Bacok Komandan usai Apel, Diduga Rasis: Dapat 12 Jahitan

Diketahui, pelaku berinisial MAA berusia dua puluh enam tahun.

Berdasar hasil penyelidikan sementara, tersangka pemuda berinisial MAA (26) mengaku berupaya menusuk korban pada Jumat (15/12/2023) malam karena terganggu suara speaker musala.

Namun dari keterangan pihak keluarga tersangka yang diperiksa Unit Reskrim, Kapolsek Kramat Jati Kompol Rusit Malaka mengatakan MAA diketahui memiliki riwayat perilaku janggal.

"Keterangan keluarga pelaku sering berdiam diri dan bengong. Beberapa kali mengeluhkan suka mendengar suara-suara bisikan di sekitarnya," kata Rusit di Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2023).

Lantaran hasil pemeriksaan didapati MAA menunjukkan perilaku janggal, penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati membawa tersangka ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa.

Pemuda berinisial MAA (26) tersangka percobaan penusukan Imam Musala saat diamankan di Mapolsek Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pemuda berinisial MAA (26) tersangka percobaan penusukan Imam Musala saat diamankan di Mapolsek Kramat Jati, Jakarta Timur. (TribunJakarta)

Pemeriksaan kejiwaan atau Visum et Repertum Psikiatrikum yang dilakukan psikiatri tersebut untuk memastikan apakah MAA mengalami gangguan psikologis.

"Kita menunggu hasil dari ahlinya (psikiatri). Kita lagi periksa yang bersangkutan. Kejiwaanya, psikologinya kita periksa ke ahlinya. Tinggal menunggu dari RS Polri Kramat Jati," ujarnya.

Nantinya hasil pemeriksaan berupa Visum et Repertum Psikiatrikum tersebut bakal diserahkan ke penyidik Unit Reskrim Polsek Kramat Jati untuk keperluan penyidikan kasus.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan, Rusit menuturkan MAA tetap ditahan sebagai tersangka dengan jerat Pasal 335 KUHP ayat 1 dan Pasal 2 ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

"Sementara tetap tersangka. Karena sudah melakukan pengancaman dan membawa senjata tajam." ujarnya.

"Kita menunggu hasil pemeriksaan kejiwaanya. Menunggu batas waktu dari rumah sakit," tutur Rusit.

Baca juga: TAK Terima Adiknya Ditangkap, Kakak Beradik di PALI Nyaris Bacok Polisi, Kini Malah Ikut Dipenjara

Terungkap keseharian pria yang tusuk Imam Musala di Kramat Jati
Terungkap keseharian pria yang tusuk Imam Musala di Kramat Jati (TribunJakarta)

Sebelumnya diberitakan Lazuardy Firdaus menjadi korban percobaan penusukan usai menunaikan Salat Isya berjemaah di Musala Baitul Huda pada Jumat (15/12) sekira pukul 19.40 WIB.

Tersangka sempat menanyakan apakah Lazuardy merupakan sosok imam.

Lalu pelaku tiba-tiba mengeluarkan sebilah pisau dapur dari saku celananya.

Tak berapa lama kemudian, pelaku menusuk bagian perut korban.

Beruntung meski ujung mata pisau dihunus MAA mengenai perutnya, Lazuardy dapat menghindari tusukan pisau dihunus MAA dengan menjatuhkan dirinya ke belakang.

Insiden ini sontak membuat warga setempat geger.

Warga tak menyangka bahwa pelaku tega melakukan aksi keji tersebut.

Warga tercengang dengan aksi brutal yang dilakukan pelaku.

Kini kasus tersebut masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian.

DUEL Sengit Pria di Kediri Berujung Kritis Dirawat di RS, Baku Hantam Rebutan Jadi Imam Salat

GEGARA rebutan jadi imam salat di masjid, pria di Kediri, Jawa Timur nekat duel sengit hingga kritis dirawat di Rumah Sakit (RS).

Satu korban terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami babak belur sampai muntah-muntah.

Diketahui duel berdarah perebutan pengurus takmir masjid sekaligus imam salat itu terjadi di Masjid Al Muttaqun di Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri.

Aksi kekerasan di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri yang terjadi akibat dualisme Takmir Masjid, Rabu (13/12/2023) malam.
Aksi kekerasan di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri yang terjadi akibat dualisme Takmir Masjid, Rabu (13/12/2023) malam. (TribunJatim)

Insiden baku hantam antar warga di Kediri ini terjadi pada Rabu (13/12/2023).

Satu korban yang saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah atas nama Muhammad Ilhamudin (26) warga Baron, Kabupaten Nganjuk.

Kedua kubu takmir juga saling melaporkan menjadi korban penganiayaan saat menjelang Sholat Magrib di Masjid Al Muttaqun.

Sebelumnya telah terjadi kejadian saling dorong dari dua pengurus takmir yang berbeda, Selasa (12/12/2023) malam.

Baca juga: DUEL Sengit Pasutri vs Tetangga di Mojokerto Gegara Pot Bunga: Suami Istri Sekarat Dibacok Linggis!

Kejadian itu terjadi ketika keluarga ahli waris tanah wakaf masjid bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam Shalat Maghrib, walaupun jadwal imam Shalat Maghrib sebelumnya telah disepakati.

Kasus yang sama kemudian berlanjut pada Rabu (13/12/2023) malam sampai Kamis (14/12/2023) dini hari.

Puluhan personel kepolisian mengamankan dari kemungkinan terjadinya bentrokan susulan dari kedua kubu takmir yang berbeda.

Video peristiwa keributan di Masjid Al Muttaqun juga viral di media sosial.

Ada dua video yang telah banyak beredar kejadian keributan di Masjid Al Muttaqun.

Baca juga: DUEL MAUT Rebutan Wanita Pemandu Karaoke di Subang, Korban Tewas 3x Ditikam sempat Ditabrak Pelaku

ilustrasi dianiaya
ilustrasi dianiaya (HANDOVER)

Mashuri (40) jamaah Masjid Al Muttaqun, salah satu korban telah melaporkan tindak penganiayaan yang dialaminya saat akan salat Magrib ke Polres Kediri Kota.

Korban mengaku dipiting seseorang yang tidak dikenalnya karena bukan warga Kelurahan Manisrenggo.

"Sebelum sholat Magrib saya melihat sudah banyak orang di dalam masjid, tapi bukan warga Kelurahan Manisrenggo," jelasnya.

Selanjutnya korban melakukan sholat sunnah dan melihat keramaian di lokasi pengimaman dan terjadi pemukulan di tengah masjid.

"Saya berusaha melerai dengan membawa satu orang." ujarnya.

"Ternyata di luar serambi masjid banyak teman-temannya dan saya dicekik dan selanjutnya saya tidak sadar," jelasnya.

Baca juga: DUEL Sengit 2 Gadis di Cirebon, Saling Jambak & Tendang, Dipicu Keluar Grup WA: Dicibir Gak Perawan

Menyusul kejadian itu Mashuri kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Kediri Kota.

"Waktu itu saya mau menolong Pak Khamid. Tapi di luar masjid banyak teman-temannya pelaku," jelasnya.

Sementara Saifuddin, Sekretaris Takmir Masjid Al Muttaqun menjelaskan, keributan terjadi karena ada pihak yang tidak terima penggantian imam sholat Magrib.

"Karena masjid masih dalam konflik dan pihak takmir masih menunggu keputusan dari pihak Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Kediri," jelasnya.

Sebenarnya pihak takmir akan legowo (rela) dengan hasil yang diputuskan oleh pihak BWI.

Namun pihak sebelah justru ingin menguasai masjid sebelum ada putusan BWI.

Rebutan jadi imam masjid di Kediri
Rebutan jadi imam masjid di Kediri (SuryaMalang)

Dari pihak ketakmiran telah melaporkan kejadian keributan ke Polres Kediri Kota.

Karena ada tiga orang jamaah yang menjadi korban.

Sebelumnya telah diupayakan untuk melakukan perdamaian dari kepengurusan ketakmiran masjid. Namun sayangnya tetap ada kebuntuan.

"Karena yang diinginkan dari masyarakat sama-sama mengelola masjid.

Namun kalau bentuknya perdamaian seolah-olah ingin mengusai masjid kami tidak terima," jelasnya.

Karena Masjid Al Muttaqun merupakan masjid dari orang banyak dan yang wakaf juga lebih dari satu orang.

"Yang membangun masjid 100 persen warga masyarakat," jelasnya.

Sementara Rahmat Mahmudi, dari pihak takmir kubu lain menjelaskan, kejadian Rabu malam sampai Kamis dini hari karena ada pihak yang tidak terima dengan penggantian takmir dan penggantian imam sholat Magrib.

"Kami bertahan meski ditekan dan didorong dan ada teman kami yang menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan sehingga dilerai aparat," jelasnya.

Selanjutnya pihak yang tidak terima berkerumun di halaman masjid dan tidak membubarkan diri dan jumlahnya semakin bertambah banyak.

"Massa bubar setelah ada dialog perwakilan takmir dengan keluarga KH Idris dan ada kesepakatan damai hingga adanya keputusan dari BWI," jelasnya.

Kasus tersebut membuat warga setempat geger.

Artikel ini diolah dari TribunJakarta

Tags:
berita viral hari iniimam masjidpenusukanKramat Jatibisikan gaibkejiwaan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved