Berita Kriminal
PILU! Dua Jam sebelum Wisuda, Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri: Motif Misterius!
Inilah kronologi penemuan mahasiswa tewas gantung diri dua jam sebelum wisuda di Kupang.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu menimpa mahasiswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditemukan tewas dua jam sebelum melakukan prosesi wisuda.
Jasad korban ditemukan tewas tergantung dengan leher terlilit tali pada Senin, (18/12/2023).
Sosok mahasiswa tersebut ditemukan oleh kakak iparnya di sebuah rumah kosong di Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, NTT.

Diketahui, mahasiswa bernasib nahas tersebut berinisial IS (26)
"Kejadian tadi siang di rumah lama yang tiga tahun dibiarkan kosong oleh pemiliknya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com, Senin (18/12/2023).
Ariasandy menyebutkan, IS rencananya akan diwisuda hari ini bersama rekan-rekannya di auditorium universitasnya pukul 12.00 Wita.
Sedangkan jasadnya ditemukan dua jam sebelum acara wisuda atau pukul 10.00 Wita.
Baca juga: Kakak Jaga Diri! Wasiat Wahab, Guru di Malang yang Ajak Anak & Istri Akhiri Hidup: Terlilit Utang
Baca juga: TEKA-TEKI Kerangka Manusia Pensiunan Guru Dalam Sumur di Bogor, Korban Hilang 11 Bulan: Akhiri Hidup
Jenazah IS, pertama kali ditemukan oleh kakak iparnya berinisial D.
Saat itu D hendak mengantar istrinya ke tempat kerja.
Saat melewati rumah lama milik orangtua IS, D melihat pintu gerbang terbuka.
D heran dan berhenti karena rumah itu sudah tidak dihuni dari tahun 2020.
D mencoba masuk ke halaman rumah dan melihat ada sepeda motor milik IS yang terparkir di teras rumah.
Pada saat bersamaan, orangtua dan kerabat IS melintas di rumah lama tersebut.

D mencoba membuka pintu dari garasi rumah dan istrinya membantu membuka pintu dari ruang tamu.
Mereka terkejut melihat IS tergantung di ruang tamu dengan posisi leher terlilit tali.
Mereka lalu membuka pintu serta memberikan pertolongan dan bantuan.
Namun, IS sudah meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Baca juga: Ini Uang Pemakamannya! Isi Pesan Ortu sebelum Tewas Akhiri Hidup di Malang, Anak Korban Histeris!
Belum diketahui penyebab IS mengakhiri hidupnya dengan cara pintas.
Jenazah IS lalu dibawa ke rumah sakit setempat untuk divisum.
"Anggota Polsek Oebobo dan identifikasi Polresta Kupang Kota ke lokasj kejadian melakukan identifikasi dan olah TKP." ujarnya.
"Sejumlah pihak telah dimintai keterangannya," kata Ariasandy.

Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
'Kakak Jaga Diri!' Wasiat Wahab, Guru di Malang yang Ajak Anak & Istri Akhiri Hidup: Terlilit Utang
TERUNGKAP pesan wasiat Wahab, guru di Malang, Jawa Timur yang mengajak istri dan anak bungsunya untuk mengakhiri hidup bersama.
Dalam pesannya, Wahab (40) menuliskan wasiat itu untuk anak sulung yang ditinggalnya seorang diri.
Pesan tersebut ditulis oleh Wahab di kaca rias di dalam kamar rumahnya untuk ARE, anaknya.
“Kakak Jaga Diri
Papa, Mama, Adik pergi dulu
Nurut Uti, Kung, Tante dan Om
Belajar yang Baik
Uang Papa Mama untuk pemakaman jadi satu love you kakak – Papa,” tulisnya.
Sejauh ini, tim Inafis Polres Malang tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Seperti yang diketahui, seorang guru SD ajak istri dan anaknya bunuh diri.
Ia tega meninggalkan anak kembarnya sebatang kara,
Baca juga: TEKA-TEKI Kematian Caleg PSI di Malang, Membusuk, Warga Curiga Korban Gak Balas Chat: Dikira Sibuk!

Meski begitu, Wahab ternyata masih menyisakan satu anak kembarnya untuk hidup.
Kini ARE, anak kembar Wahab yang selamat hidup sebatang kara.
Ketiga anggota keluarga ditemukan tak bernyawa di rumah mereka di Dusun Borobugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa (12/12/2023) dan menyisakan satu anak.
Dugaan sementara para korban meninggal lantaran mengakhiri hidupnya sendiri.
Di sekitar tubuh mereka ditemukan obat nyamuk cair dan darah dari luka menyayat nadi yang dilakukan W.
Kondisi jasad SL dan ARE yang mulutnya mengeluarkan busa dengan bau menyengat.
Sedangkan W, ditemukan dalam kondisi tangan terluka cukup dalam, mengucurkan darah.
Korban diduga memilih bunuh diri karena terlilit utang.
Baca juga: Ini Uang Pemakamannya! Isi Pesan Ortu sebelum Tewas Akhiri Hidup di Malang, Anak Korban Histeris!
Baca juga: TEKA-TEKI Kematian Guru SD, Istri, & 1 Anak di Malang, Bersimbah Darah & Mulut Berbusa di Rumahnya
"Dugaan sementara mengarah bunuh diri dilakukan satu keluarga," terang Kasatreskrim Polres AKP Gandha Syah Hidayat saat ditemui di sekitar lokasi, Selasa (12/12/2023).
Diungkapkan, kejadian ini diketahui setelah AKE, anak sulung korban yang masih hidup berteriak minta tolong ke tetangganya setelah tak berhasil membuka pintu kamar orangtuanya.
Saat tetangga mendobrak pintu kamar didapati W sudah sekarat bercucuran darah akibat luka sayatan di tangannya.
"Korban di bawa ke rumah sakit dan meninggal di sana," kata AKP Gandha Syah Hidayat.
Setelah itu warga mendapati dua jasad perempuam yakni SL dan ARE dalam posisi telentang di atas kasur.
Mulutnya mengeluarkan busa dengan bau menyengat.
Dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dan anak korban, terungkap gelagat janggal W.
Pada Selasa (12/12/2023) sekira pukul 03.00 WIB, W menjemput ARE di kamarnya untuk tidur bersama ayah ibunya.
Sementara AKE ditinggal di kamar sendiri.

"AKE melanjutkan tidur. Lalu dia subuhnya kesiangannya," terang Gandha.
Saat bangun, AKE berusaha mencari saudara kembar dan orangtuanya.
Saat mau masuk ke kamar orangtuanya, ternyata terkunci.
AKE pun meminta tolong hingga memicu para tetangga datang ke rumahnya.
"Tetangga masuk, bapaknya sudah dalam kondisi berlumuran darah. Dia dibawa ke rumah sakit, dan meninggal di sana," katanya.
Setelah itu, saksi menemukan ada dua mayat di kamar tersebut yakni SL dan ARE dalam kondisi tak bernyawa.
Korban Dikenal Ramah dan Taat Beribadah
Meninggalnya satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak di Dusun Boro Bugis, Desa Sapto Renggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, membuat warga sekitar tak percaya.
Pasalnya, warga mengenal satu keluarga yang mengontrak di rumah tersebut merupakan keluarga ramah dan taat beribadah.
Hal ini diungkapkan oleh sepupu korban W (44), yakni Dodik Wokanubun. Ia mengenal sosok W kerap salat berjamaah di masjid setempat.
"Bapaknya rutin ke masjid.
Kadang juga ikut tahlilan kalau ada acara di tetangga sekitar," terang Dodik, Selasa (12/12/2023).
Hal senada juga diungkapkan oleh Iswahyudi, Ketua RT 03 RW 10.
Rumah Iswahyudi hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah korban. Sehingga, ia sering melihat W pergi ke masjid.
"Waktu salat, ikut salat. Terakhir saya melihat kemarin malam pas orangnya pergi ke masjid," imbuh Iswahyudi.
Selain dikenal taat beribadah, satu keluarga tersebut juga dikenal sosok keluarga yang ramah.
Dikatakan Iswahyudi, sebelum berangkat mengajar, W selalu menyapanya ketika melintas di depan rumahnya.
Oleh karena itu, ia cukup kaget mendengar satu keluarga ini ditemukan tewas dengan cara mengenaskan dan menyisakan satu orang anak saja.
Iswahyufi juga mengaku tidak mengetahui apa motif W beserta istri dan anaknya melakukan dugaan bunuh diri.
Bahkan, dari luar ia melihat keluarga ini seperti tidak ada permasalahan.

Tak hanya Dodik dan Iswahyudi saja yang menyebutkan bahwa satu keluarga dikenal sosok yang ramah dan taat beribadah.
Hal ini juga disampaikan oleh salah satu wali murid teman korban yang meninggal dunia R (12).
Siang ini, wali murid yang biasa disapa Bopo ini mengunjunjungi TKP bersama anaknya yang merupakan teman korban R.
Bopo kerap bertemu dengan ibu korban, S (40) saat pertemuan wali murid di sekolah.
"Saya nggak nyangka aja, ibu ini sering ngajak saya salat. Bopo ayo ibadah dulu," kata pria berkacamata itu.
Selain itu, ia mengenal sosok S sebagai orang yang mau berbaur dengan orang tua murid lainnya.
"Bukan orang pendiam (ibunya) kalau di sekolah," tukasnya.
Iswahyudi mengaku selama ini W mengajar di salah satu SD Kecamatan Sukun.
"Kalau sehari-harinya, aktifnya kerja, pulangnya bisa sampai malam," ungkap Iswahyudi.
Karena aktivitas di sekolah itu, membuat W jarang bersosialisasi dengan warga setempat.
"Dulu, ngelesi (membuka les prifat)," katanya.
Rumah tempat W, istri dan anaknya meregang nyawa itu ternyata bukan rumah pribadi mereka.
Guru SD ini indekos di rumah itu lebih dari 7 tahun silam.
"Mulai anaknya belum sekolah, dia sudah ngekos di sini," katanya.
Dijelaskan Iswahyudi, si kembar AKE dan kakaknya kini masih duduk di bangku SMP, hanya keduanya bersekolah di tempat berbeda.
Si kembar juga jarang ke luar rumah dan bergaul dengan warga setempat.
Sementara SL adalah ibu rumah tangga.
Lalu, bagaimana hubungan keluarga ini?
Sepengetahuan Iswahyudi, keluarga ini harmonis dan tidak ada masalah.
"Aman, gak ada masalah," tegasnya.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Sumber: Kompas.com
Sosok Nurminah Wanita Tewas Dicor Kekasih di Lombok, Hendak Menikah, Pelaku Ternyata Sudah Beristri |
![]() |
---|
Pengakuan Istri Penculik Kacab Bank BUMN di Jakpus, Panik 2 Kali Didatangi Polisi, Dapat Rp8 Juta |
![]() |
---|
Pilu Kondisi Jasad Ilham Kacab Bank BUMN di Jakpus, Banyak Luka Memar, Teman Korban: Tak Punya Musuh |
![]() |
---|
Eksekutor Pembunuh Kacab Bank BUMN di Bekasi Buron, 4 Penculik Memelas, Diduga Sudah Direncanakan |
![]() |
---|
Tangis Istri Kepala Cabang Bank BUMN di Jaktim Pecah, Suami Diculik & Dibunuh, 4 Orang Ditangkap |
![]() |
---|