Tentara Israel Klaim Temukan Mulut Terowongan Hamas di Bawah Kamar Bayi di Jabaliya, Gaza Utara

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pasukan pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa mereka menemukan terowongan di bawah tempat tidur bayi di kamar anak-anak.

Dalam sebuah video yang mereka publikasikan di hari Minggu, IDF mengklaim tangga sepiral yang berada di bawah lantai kamar anak-anak sebagai akses ke dalam terowongan.

Tangga itu tertutupi oleh tempat tidur bayi berwarna putih yang berada di kamar itu.

Baca juga: KESAKSIAN Insinyur Israel Pertama Kali Masuk Terowongan Hamas, Ternyata Canggih:Saya Kira Primitif

Mulut terowongan yang mereka klaim sebagai terowongan Hamas itu terletak di daerah Jabaliya di Gaza utara.

Melansir dari ndtv.com, IDF menggambarkan temuan mereka sebagai "sebuah poros strategis, dengan tangga dibangun di dalamnya".

Tentara IDF mengaku segera mengambil tindakan untuk menghancurkan lubang yang mereka sebut terowongan itu.

Baca juga: Persembunyian Hamas Bakal Digerojok Air Laut, Israel Pasang Pompa, Klaim Temukan Mulut Terowongan

Sejauh ini terowongan menjadi ancaman kuat bagi Israel, mereka menduga di dalam terowongan itulah semua perlengkapan perang Hamas ditempatkan.

Selain itu para sandera juga diduga disembunyikan di dalam terowongan buatan Hamas.

Segala cara dilakukan Israel untuk bisa menghancurkan terowongan Hamas itu.

Mulai dari menyerang rumah sakit di Gaza yang mereka klaim sembunyikan terowongan Hamas,  bom spons hingga membanjiri dengan air laut mediterania.

Akan tetapi semua usaha Israel sejauh ini belum mendapatkan hasil, Hamas masih belum bisa mereka kalahkan.

Yang artinya tidak mudah menemukan atau menghancurkan terowongan Hamas.

Baca juga: IDF Mulai Banjiri Terowongan Hamas dengan Air Laut, Meskipun Joe Biden Ragu Tak Ada Sandera di Dalam

Klaim IDF bahwa mereka sudah sukses membanjiri terowongan di Gaza dibantah oleh pejabat senior Hamas.

Aksi tentara Israel atau IDF yang berusaha membanjiri terowongan tersebut menggunakan air laut pun dianggaptidak akan berhasil mengalahkan Hamas.

“Terowongan tersebut dibangun oleh para insinyur yang terampil dan berpengetahuan luas yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari pihak pendudukan, termasuk pemompaan air." jelas Hamdan.