Breaking News:

Berita Viral

PARAH! Sopir Taksi Todongkan Sajam ke 2 Turis di Bali, Murka Dibayar Rp50 Ribu, Maunya 50 Dolar

Inilah kronologi turis asing di Bali mendapatkan ancaman senjata oleh sopir taksi, pelaku terungkap.

Editor: Dika Pradana
Instagram @faktaindo
Turis asing di Bali dipalak dan ditodong pisau oleh sopir taksi 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Geger! Seorang sopir taksi menodongkan senjata tajam (sajam) berupa pisau ke arah dua turis asing di Bali.

Dua turis asing tersebut tampak ketakutan mendapatkan ancaman pisau dari sopir taksi tersebut.

Usut punya usut, sopir taksi tersebut mendadak murka ketika penumpang membayarnya Rp50 ribu.

Turis asing di Bali dipalak dan ditodong pisau oleh sopir taksi
Turis asing di Bali dipalak dan ditodong pisau oleh sopir taksi (Instagram @faktaindo)

Momen menegangkan itu sempat terekam oleh korban dan disebarkan di media sosial.

Dalam video yang beredar, salah satu turis wanita di dalam taksi tersebut merekam pembicaraan dengan sopir taksi.

Terdengar, mereka berselisih soal ongkos taksi yang dipatok sopir tersebut, yakni sebesar 50 Dollar Amerika Serikat.

Dua WNA itu menolak dengan menawarkan uang senilai Rp 50.000.

Baca juga: SADIS! Pria Bali Bersimbah Darah Ditebas Temannya, Korban Sempat Dijamu Sebelum Dihabisi Pelaku

Baca juga: Jalan Tol Bali Macet Hingga Wisatawan Terpaksa Jalan Kaki ke Bandara yang Jaraknya Jauh, Apa Solusi?

Sopir tampak mengeluarkan pisau dan mengancam akan melukai dua WNA terebut.

Sontak dua WNA itu berteriak histeris dan minta tolong.

Penumpang akhirnya berhasil keluar dan melapor kepada sekuriti di lokasi yang sedang berada di lokasi.

"Tolong keluarkan kami. Cuma itu yang kami punya. Tolong," kata salah satu WNA itu.

Kepala Polisi Resor (Kapolres) Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, mengatakan lokasi kejadian dalam video tersebut adalah di sepanjang rute perjalanan Jalan Kayu Aya, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Turis asing di Bali dipalak dan ditodong pisau oleh sopir taksi
Turis asing di Bali dipalak dan ditodong pisau oleh sopir taksi (Instagram @faktaindo)

Polisi mengaku telah mengantongi identitas sopir taksi terduga pelaku.

Teguh berkoordinasi dengan Polresta Denpasar untuk mencari keberadaan sopir tersebut.

"Identitas pelaku sudah kami dapatkan dan masih dilakukan lidik keberadaannya," kata dia, pada Kamis (4/1/2024).

Kepolisian telah mengantongi identitas sopir terduga pelaku pemerasan dan pengancaman terhadap warga negara asing (WNA). Sopir taksi itu diketahui berinisial YT asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Diperoleh identitas terduga pelaku tersebut adalah bernama YT," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan.

Baca juga: MERESAHKAN! Diduga Tolak Bayar Layanan Kecantikan, Dua WNA Mengamuk, Aniaya Pegawai Salon di Bali

Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (TribunBali)

Identitas sopir taksi itu didapatkan berdasarkan hasil penyelidikan polisi.

Hasil penyelidikan mendapatkan informasi bahwa kendaraan merupakan taksi Koperasi Jasa Angkutan Ngurah Rai.

Polisi kemudian melakukan penelusuran ke kantor Taksi Jasa Angkutan Ngurah Rai.

Dari sana diketahui bahwa taksi itu merupakan milik pria berinisial IKT.

"Setelah dilakukan penelusuran lokasi nomor HP pelaku, diduga pelaku telah pergi meninggalkan Bali," ungkap mantan Kapolresta Denpasar itu.

Jansen menjelaskan dugaan pemerasan dan pengancaman itu terjadi sekitar pukul 17.00 Wita, Selasa (2/1/2024).

Lokasinya kejadian di Jalan Kayu Aya, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

'BIADAB!' Warga Aceh Diduga Disiksa Oknum Paspampres, Tewas, Haji Uma Mengecam: Ditodong Rp 50 Juta

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma mengecam adanya dugaan penyiksaan terhadap warga Aceh yang dilakukan oleh oknum paspampres.

Dalam kasus ini, korban diculik oleh oknum pasmpampres terkait.

Korban harus menyerahkan uang senilai Rp 50 juta kepada pelaku jika ingin nyawanya selamat.

Diketahui, korban merupakan warga asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh

Korban bernama Imam Masykur (25) meninggal dunia setelah mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan oknum anggota Paspampres.

Anggota DPD RI, Haji Uma kecam aksi penganiayaan warga Aceh yang diduga dilakukan oleh oknum paspampres.
Anggota DPD RI, Haji Uma kecam aksi penganiayaan warga Aceh yang diduga dilakukan oleh oknum paspampres. (serambi)

Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa peyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia.

Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal dunia, beredar cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh, malam ini.

Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma, mengecam penyiksaan yang dilakukan oknum Paspampres terhadap warga Aceh hingga warga tersebut meninggal.

“Tindakan yang dilkakukan oleh Pampaspres terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia merupakan tindakan yang biadab," kata Haji Uma kepada Serambinews.com, malam ini.

Baca juga: BERANGKAT Girang, Pria di OKU Pulang Tinggal Nama usai Dihajar Teman saat Main Biliar: Saling Cibir

Baca juga: Anaknya Tewas Gegara Tersedak Mie, Artis Ini Pilu Mengenangnya: Jalur Napas Tertutup, Innalillahi!

Selain itu, Haji Uma juga meminta Presiden Jokowi menindak tegas oknum Paspampres tersebut.

Dia meminta untuk memberhentikan dan menghukum pelaku dengan seberat-beratnya.

Haji Uma mengatakan, ia mendapatkan informasi ada penyerahan ijazah Imam Maskur dari RSPAD Jakarta Pusat.

Penyerahan jenazah itu dilakukan pada 24 Agustus 2023. Namun, informasi ini baru berkembang pada Sabtu (26/8/2023) malam.

Menurut Haji Uma, dalam berita acara penyerahan jenazah Imam Masykur menyebutkan disebutkan laporan Pomdam Jaya tertanggal 22 Agustus 2023 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiyaan yang mengakibatkan mati, yang diduga dilakukan anggota Paspampres Praka RM dkk (dua orang).

ILUSTRASI tewas dianiaya
ILUSTRASI tewas dianiaya (Freepik / Istimewa)

Selain dari Haji Uma, Serambinews.com juga menerima foto-foto korban dan sejumlah video korban saat disiksa.

Dalam beberapa video yang beredar, salah satunya tampak Imam Masykur disiksa oleh pelaku di dalam mobil.

Sementara video lainnya, tampak seorang laki-laki warga Aceh menerima telepon dari Imam Masykur.

Dalam video itu, terdengar suara Imam Masykur yang meminta dikirimkan uang sebesar Rp 50 juta.

Dalam percakapan itu, juga terdengar bahwa Imam Masykur menyebutkam bahwa ia sedang dipukuli.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap pria yang diduga Imam Masykur dengan suara yang terdengar terengah-engah.

Baca juga: DETIK-DETIK Siswa SMK Tewas Terpanggang Hidup-hidup di Kotawaringin, Terjebak di Dalam Kamar: Hangus

ILUSTRASI tewas
ILUSTRASI tewas (dailypost.ng via Tribunnews)

Lalu pria yang berrkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah.

Dia ditodong uang sebesar Rp 50 juta.

Saat itu terdengar dia berulang kali mengatakan "dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).

Anggota DPD RI, Haji Uma kecam aksi penganiayaan warga Aceh yang diduga dilakukan oleh oknum paspampres.
Anggota DPD RI, Haji Uma kecam aksi penganiayaan warga Aceh yang diduga dilakukan oleh oknum paspampres. (Serambi / Istimewa)

Kronologi

Informasi yang diterima Serambinews.com, pada tanggal 12 Agustus 2023, korban Imam Masykur didatangi pelaku lalu membawa pergi secara paksa.

Setelah itu, keluarga menerima telepon dari korban dan saat itu ia menyebutkan sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya.

Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (NST)

Karena itu, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Menurut Said Sulaiman, Imam Masykur dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 12 Agustus 2023.

Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat.

Keluarga langsung mengambil jenazah Imam Masykur.

Jenazah Imam Masykur diterima oleh Said Syahrizal yang merupakan keluarganya.

Insiden penganiayaan ini cukup menggegerkan warga Aceh.

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Metro Banjar
Tags:
berita viral hari inisopirtaksiturisWNABali
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved