Palestina vs Israel
ULTIMATUM Hizbullah Tembak 1500 Roket ke Tel Aviv Siang Malam, Iron Dome Dilumpuhkan: IDF Was-was
Inilah ultimatum Hizbullah terhadap Israel, akan luncurkan 1500 roket ke Tel Aviv siang malam.
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Pemerintah Israel perlu was-was dengan ultimatum rencana milisi Hizbullah dari Lebanon yang akan menembakki Tel Aviv dengan ribuan roket.
Dalam waktu dekat, Hizbullah berencana akan meluncurkan 1500 roket ke ibu kota Tel Aviv.
Serangan roket ke Tel Aviv tentu membuat warga sipil turut ketar-ketir jika terkena serangan itu.

Hizbullah juga mengancam akan melumpuhkan sistem pertahanan iron dome yang dimiiliki Israel guna melindungi warga sipil.
Skenario ini akan dilakukan oleh Hizbullah jika IDF atau tentara Israel terus menggencarkan serangan ke Gaza.
Badan Keamanan Israel dilaporkan memberi rincian skenario yang terjadi jika perang berikutnya pecah antara tentara Israel (IDF) melawan milisi Hizbullah Lebanon.
Laporan itu menggambarkan kalau ancaman Hizbullah bukan sekadar isapan jempol. Badan tersebut mengungkapkan kalau ribuan roket akan menghantam Tel Aviv setiap hari jika perang melawan milisi Lebanon kembali pecah.
Baca juga: NGERI! Amukan Roket Grad Hizbullah Bombardir Fasilitas Militer Israel: Pabrik Iron Dome Jadi Sasaran
Baca juga: GERTAKAN Hizbullah Paksa Seperempat Juta Pemukim Israel Ngungsi, IDF Cium Operasi Banjir Al Aqsa II
Laporan tersebut diterbitkan oleh KodKod Group di saluran Telegram mereka dengan mengutip pernyataan pihak badan keamanan Israel tersebut.
"Badan keamanan Israel memperingatkan, setelah mengevaluasi situasi di garis depan milisi Perlawanan Lebanon, bahwa "dalam perang berikutnya di Utara" akan ada "6.000 roket di hari-hari pertama ke wilayah Israel," tulis laporan tersebut mengutip hasil assessment dampak jika terjadi perang.
"Menurut skenario, dalam satu hari pertempuran, Israel harus menghadapi penembakan ribuan roket, dan pada hari-hari pertama pertempuran. perang, sekitar 6.000 roket akan ditembakkan ke Israel," tambah laporan tersebut.
Laporan tersebut, sebagaimana diterbitkan, kemudian mencatat kalau nantinya, seiring dengan meluasnya perang selama beberapa hari.

Jumlah serangan roket akan berkurang secara bertahap hingga mencapai sekitar 2.000-1.500 roket sehari.
Laporan tersebut menekankan kalau apa yang diprediksi oleh para ahli keamanan Israel adalah setiap hari, Israel akan menghadapi sekitar "1.500 serangan", yang dianggap "efektif", di wilayah Israel.
Angka ini sudah dikurangi dengan kemungkinan roket Hizbullah yang akan jatuh di area terbuka serta intersepsi yang berhasil dilakukan oleh 'Iron Dome'.
Soal Iron Dome, para ahli Israel mengkritik sistem pertahanan udara Israel dengan mengatakan Iron Dome tak lagi secermat dan sepresisi dulu dalam melakukan pencegatan rudal dan roket musuh.
Iron Dome ternyata memiliki sejumlah kekurangan yang kini bisa ditembus senjata Lebanon atau Hamas.
“Dengan segala hormat kepada mereka dan operatornya (Iron Dome), sangat kecil kemungkinannya bahwa mereka akan mampu menunjukkan tingkat intersepsi yang tinggi seperti yang biasa kita lakukan di masa lalu dalam rangkaian pertempuran di Selatan," tulis laporan tersebut.
Baca juga: SOSOK Sheikh Ahmed Yassin, Pendiri Hamas yang Lumpuh tapi Mampu Perang Lawan Israel dari Kursi Roda

Tak Hanya Saleh al-Arouri, Pemimpin Lokal Hizbullah, Hussein Yazbek Juga Tewas Dalam Serangan Israel
Serangan drone Israel di Lebanon pada Rabu (3/1/2024), ternyata tak hanya menewaskan wakil pimpinan Hamas, Saleh al-Arouri saja.
Pemimpin lokal Hizbullah, Hussein Yazbek juga ikut tewas, dia termasuk satu dari 5 korban yang tewas dalam serangan di Distrik Naqoura, Lebanon.
Serangan kedua terjadi hanya beberapa jam setelah wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri terbunuh di Beirut.
Baca juga: Palestina Berduka, Kehilangan Wakil Pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, Yerusalem Timur Jadi Suram
Serangan kedua Israel di Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah ini, telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Dikutip dari The Sun, selain Hussein Yazbek, empat orang lainnya juga dilaporkan tewas dalam serangan Israel.
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan perang yang ditujukan agar Lebanon menyeret mereka lebih jauh ke dalam konflik.
Baca juga: Alasan Amerika Serikat Tolak Rencana Israel Usir Warga Palestina dari Gaza dengan Migrasi Sukarela
Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Namun mereka bersikeras bahwa pembunuhan tersebut tidak boleh dilihat sebagai serangan terhadap Lebanon, karena musuh-musuhnya memperingatkan "hukuman" atas kematiannya.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah telah memperingatkan bahwa "tidak ada batas atas" dan "tidak ada aturan" dalam pertempuran jika Israel melancarkan perang penuh terhadap Lebanon.

Kutukan Keras dari Hizbullah
Hassan Nasrallah telah bersumpah bahwa Hizbullah "tidak akan diam" setelah Saleh al-Arouri terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak di Beirut selatan.
Kekhawatiran perang Israel dengan Hamas di Gaza akan berkembang menjadi konflik yang lebih luas masih ada, dan dalam pidatonya di televisi, Nasrallah mengatakan "perang dengan kami akan sangat merugikan".
Dikutip dari Sky News, ia menambahkan bahwa siapa pun yang berperang melawan Lebanon “akan menyesalinya” karena Hizbullah akan berperang “sampai akhir”.
Nasrallah menyampaikan belasungkawa kepada Hamas atas apa yang disebutnya sebagai "agresi Israel yang mencolok" pada Selasa malam yang menewaskan Arouri.
Baca juga: Sosok Bos Hamas Paling Ditakuti AS, Saleh al-Arouri, Tewas di Beirut Terkena Serangan Drone Israel
Ini adalah serangan pertama yang menghantam Ibu Kota Lebanon setelah hampir tiga bulan bentrokan hampir setiap hari antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hizbullah yang terbatas di wilayah perbatasan.
Komentar Nasrallah muncul sebelum seorang pemimpin Hizbullah setempat tewas dalam serangan di Lebanon selatan, demikian laporan Sky News.

Kepala Staf Militer Israel Kunjungi Perbatasan Lebanon
Kepala staf militer Israel, Herzi Halevi telah mengunjungi perbatasan antara Israel dengan Lebanon di tengah ketegangan dengan Hizbullah meningkat.
Halevi mengatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk mengubah status quo situasi keamanan di sana.
Mengutip Al Jazeera, Halevi menyebut bahwa kesiapan mereka berada pada titik tertinggi sepanjang masa, bahkan pada puncak yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Mereka sedang menyusun rencana – baik rencana ofensif maupun defensif – jika Hizbullah akan menyerang terlebih dahulu.
Sebelumnya Hizbullah mengatakan bahwa jika Israel ingin melancarkan perang terhadap mereka, mereka akan melakukan perlawanan tanpa batas.
Beberapa pejabat Israel, yang berbicara secara anonim kepada media Israel, mengatakan bahwa mereka mengharapkan adanya semacam pembalasan terhadap Israel atas pembunuhan Saleh al-Arouri.
Artikel ini diolah dari Tribunnews
Sumber: Tribunnews.com
Detik-detik Kejadian Pria Israel Meledak Terkena Ranjau Darat saat Menendang Bendera Palestina |
![]() |
---|
Terungkap Sumber Pasokan Senjata Hamas, Ternyata dari Iran dan Pasar Gelap: Diselundupkan |
![]() |
---|
Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak |
![]() |
---|
Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg |
![]() |
---|
Ribuan warga Israel Unjuk Rasa, Tuntut Akhiri Perang Gaza, 'Orang Yahudi & Arab Tolak Bermusuhan' |
![]() |
---|