Breaking News:

Palestina vs Israel

Sempat Ada Rencana Usir Warga Palestina, Menhan Israel Mengaku Tak bakal Kuasai Gaza Jika Menang

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan pihaknya tidak bakal menguasai Gaza ketika perang sudah selesai.

Editor: Sinta Manila
Kolase Istimewa
Gallant mengatakan fase baru di Gaza bakal dilakukan dengan pengambilalihan pemerintahan ke badan-badan Palestina. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Beda keterangan dari para pejabat tinggi Israel, rencana setelah perang selesai.

Jika Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, berencana akan mengusir warga Gaza.

Maka berbeda dengan yang dikemukakan oleh Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

Baca juga: Israel Mau Berkelit, Pasca Dilaporkan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional atas Tuduhan Genosida

Israel akhirnya membeberkan rencana di Gaza ketika perang dengan Hamas sudah resmi berhenti.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan pihaknya tidak bakal menguasai Gaza ketika perang sudah selesai.

Gallant juga mengungkapkan hal itu turut berlaku bagi Hamas.

Baca juga: Lolos dari Maut, 12.500 Tentara Israel Cacat! Biaya Rehabilitasi Bengkak Bakal Jadi Masalah Ekonomi

Dia mengatakan pihak yang layak untuk memerintah Gaza adalah badan-badan yang berdiri di Palestina.

"Hamas tidak akan memerintah Gaza (dan) Israel tidak akan memerintah warga sipil Gaza."

"Penduduk Gaza adalah warga Palestina, oleh karena itu badan-badan Palestina yang akan bertanggungjawab dengan syarat tidak ada tindakan permusuhan atau ancaman terhadap Israel," tuturnya dikutip dari The Guardian.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. Israel mengumumkan rencananya di Gaza usai perang dengan Hamas berakhir. Intinya, mereka tidak ingin Hamas memerintah di Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. Israel mengumumkan rencananya di Gaza usai perang dengan Hamas berakhir. Intinya, mereka tidak ingin Hamas memerintah di Gaza. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Kendati demikian, Gallant mengungkapkan rencana berhentinya perang di Gaza dengan Hamas belum bakal terealisasi dalam waktu dekat.

Dia mengatakan perang baru bakal berakhir ketika seluruh sandera Israel bebas dan Israel berhasil menghancurkan Hamas secara keseluruhan.

Pada momen inilah, Gallant mengatakan fase baru di Gaza bakal dilakukan dengan pengambilalihan pemerintahan ke badan-badan Palestina.

Baca juga: Pilu, Ibu-ibu di Gaza Pura-pura Mengaduk Mangkuk Kosong untuk Meredakan Tangisan Anak yang Kelaparan

Israel Sempat Ada Rencana Usir Warga Palestina

Di sisi lain, sebelumnya, justru ada rencana untuk melakukan pengusiran warga Palestina oleh Israel dan berujung penolakan dari AS.

Adapun rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.

"Amerika Serikat menolak pernyataan dari Menteri-menteri Israel Bezalel Smotrich dan Itama Ben Gvir yang mendorong relokasi warga Palestina keluar dari Gaza."

"Retorika ini amat menghasut dan tak bertanggung jawab. Kami sudah diberitahu berulang kali dan secara konsisten oleh Pemerintah Israel, termasuk dari Perdana Menteri bahwa pernyataan itu tidak mewakili kebijakan Israel dan harus segera dihentikan," demikian pernyataan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu AS) pada Kamis (4/1/2024) dikutip dari CBS News.

Sebanyak 70 warga Palestina yang berlindung di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tewas dihujani rudal Israel, Minggu, 24 Desember 2023.
Sebanyak 70 warga Palestina yang berlindung di kamp pengungsi al-Maghazi di Gaza tewas dihujani rudal Israel, Minggu, 24 Desember 2023. (Al Jazeera)

Pada pernyataan tertulis tersebut, AS juga menegaskan bahwa Gaza adalah milik orang Palestina dan tidak boleh diusir.

Kendati demikian, AS mengungkapkan bahwa Hamas tidak boleh berkuasa di Gaza.

"Kami secara jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan selamanya milik orang Palestina, tanpa kontrol dari Hamas di masa mendatang dan tanpa kelompok teroris yang mengancam Israel."

"Masa depan itulah yang kami inginkan yaitu demi kepentingan warga Israel dan Palestina, kawasan, serta dunia," ujarnya.

Artikel diolah dari Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
IsraelGazaPalestinaGallant
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved