TRAGIS! 2 Pria di Majalengka Tersambar Petir saat Hujan Deras, 1 Orang Tewas dan 1 Luka Serius

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib nahas menimpa dua orang asal Cirebon, Jawa Barat, karena tersambar petir di kawasan Desa Kertasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Rabu (10/1/2024) petang.

Seperti diketahui, dua pria itu berprofesi sebagai sales marketing obat.

Akibat dari insiden nahas tersebut, satu orang meninggal dunia.

Baca juga: BIADAB! Pria Beristri di Aceh Utara Setubuhi Gadis Remaja hingga Hamil dan Melahirkan, Ini Motifnya

Sementara satu lainnya mengalami luka-luka dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Majalengka, Rezza Permana mengaku, berdasarkan informasi yang dia terima, keduanya baru mengunjungi salah satu pabrik, tempat mereka bekerja di sekitar Kecamatan Ligung.

"Ketika hendak pulang ke Cirebon mereka berteduh karena hujan," kata Rezza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/1/2024) malam.

"Dan tidak lama kemudian, kedua orang tersebut tersambar petir, ketika berteduh di saung pinggir jalan," lanjutnya.

Kedua korban lalu dibawa ke rumah sakit Cideres Majalengka.

Rezza mengimbau kepada masyarakat agar agar selalu berhati hati dan waspada saat terjadi hujan deras.

Bagi yang berada di luar ruangan, perlu memerhatikan tempat dan kondisi, agar benar benar terhindar dari potensi musibah.

Baca juga: SOSOK Vladyslav Zalistovskyi, Pilot Tempur Sejati yang Gugur Membela Ukraina, Berusia 23 Tahun

Pasalnya, berdasarkan informasi yang diterima tim BPBD, Kabupaten Majalengka sedang memasuki masa puncak musim penghujan.

Hujan intensitas sedang hingga tinggi diprediksi akan terus terjadi.

Tak hanya itu, hujan juga disertai angin kencang dan sebaran petir.

"Kami mengimbau kepada seluruh warga di wilayah Majalengka agar selalu hati hati dan waspada," kata Rezza.

16 Anggota Keluarga Tewas Tersambar Petir di Pesta Pernikahan, Pengantin Syok: Berduka

 Awalnya girang bisa melepas masa lajang dan merayakan pesta pernikahan dengan meriah, pengantin ini mendadak berduka saat mendapatkan kabar bahwa 16 anggota keluarganya tewas tersambar petir.

Pengantin pria itu terkejut saat mendapati angota keluarganya dalam kondisi mengenaskan, gosong.

Hari yang seharusnya dipenuhi sukacita justru berubah menjadi duka akibat tewasnya 16 anggota keluargta tersebut.

Pengantin itu tak menyangka bahwa sebagian anggota keluarganya harus meregang nyawa di hari bahagianya.

Dilansir TribunnewsMaker.com dari BBC pada Minggu, (31/12/2023), insiden nahas ini menimpa pengantin asal Bangladesh bernama Mamun.

Pada hari pernikahannya, Mamun malah menguburkan 16 kerabatnya.

Mereka tewas tersambar petir dalam perjalanan menuju upacara.

Dengan mengenakan sari dan jas terbaik mereka, anggota keluarganya menaiki perahu untuk bergabung dengan Mamun, ketika badai besar melanda.

Saat hujan deras, perahu menepi dan mereka berlindung di bawah gudang timah di tepi sungai, ketika mereka tertabrak.

Baca juga: PILU Ayah di Depan Jenazah Tegar Pesepak Bola U-13, Tewas Tersambar Petir saat Laga:Gak Ada Ambulans

Pria berusia 21 tahun itu sedang bersiap-siap di rumah mertuanya di daerah Shibganj di barat laut negara itu, ketika dia mendengar suara guntur, beberapa menit sebelum dia mendapat berita yang menyayat hati.

Dia bergegas ke keluarganya, di mana dia dihadapkan pada kekacauan dan kebingungan.

“Beberapa orang memeluk jenazah yang terluka menangis kesakitan, anak-anak menjerit." jelas Mamun.

"Saya bingung. Saya bahkan tidak bisa memutuskan siapa yang harus saya temui terlebih dahulu,” kenang Mamun.

Mamun kehilangan ayah, kakek nenek, sepupu, paman dan bibinya. Ibunya tidak ada di kapal dan selamat dari serangan petir.

Baca juga: AJAIB! 2x Tersambar Petir dalam Waktu 5 Menit, Pria Ini Malah Girang, Luka Bakar: Keluarga Panik

“Ketika saya menemukan mayat ayah saya, saya langsung menangis. Saya sangat terkejut hingga jatuh sakit,” lanjutnya.

Malam harinya, pemakaman kerabatnya dilangsungkan.

Pesta pernikahan yang seharusnya mereka nikmati malah dibagikan kepada para tunawisma.

Mamun kemudian menikah, namun mengatakan dia tidak akan merayakan ulang tahun pernikahannya.

Pasalnya hal itu memicu kenangan menyakitkan.

“Setelah kejadian tragis itu, sekarang saya sangat takut dengan hujan dan guntur,” terangnya.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com