Breaking News:

Palestina vs Israel

Bagaimana Nasib WNI yang Berada di Yaman? Setelah Perang Meletus, AS & Inggris Membombardir Houthi

KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI.

Editor: Sinta Manila
X/alihashem_tv
Pemandangan di Kota Alhudaida, Yaman. Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerang Yaman, Rusia pun memberikan kritik tajam, menurutnya serangan itu malah memperburuk situasi. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perang pecah di Yaman, setelah Amerika Serikat dan Inggris menyerang beberapa titik yang merupakan wilayah-wilayah Houthi beroperasi.

Telah terjadi serangan rudal pada Jumat (12/1/2024) terjadi  di Sanaa, Hudaidah, Dhammar, Sa'da Hajjah, dan Taiz.

Lalu bagaimana nasib warga negera Indonesia (WNI) di sana?

Baca juga: Serangan AS & Inggris Bisa Picu Perang Dunia III, Pasca Houthi Blokade Kapal Dagang Israel & Sekutu

Dalam keterangan resmi KBRI Muscat, disampaikan saat ini pihaknya terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di Yaman dan kondisi para WNI.

Hingga saat ini, tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban dalam serangan tersebut.

Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan, ada sekira 47 WNI berdomisili di wilayah yang mendapat serangan itu.

Baca juga: Arab Saudi Serukan Menahan Diri, saat AS & Inggris Serang Yaman, Buntut Aksi Houthi di Laut Merah

"Rinciannya sebarannya ada di Sanaa (15 orang), Hudaidah (19 orang) dan Dhammar (13 orang).

Berdasarkan komunikasi dengan para WNI tersebut, mereka dalam keadaan baik dan aman," tutur dia saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (12/1/2024).

KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia untuk memonitor kondisi dan keselamatan para WNI.

Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai. (Tangkapan layar Twitter)

Berdasarkan data lapor diri, terdapat sebanyak 4.866 WNI berdomisili di Yaman, mayoritas adalah mahasiswa di Wilayah Tarim Hadhramaut.

Judha menerangakan, KBRI Muscat telah mempersiapkan rencana kontingensi jika terjadi eskalasi lebih lanjut.

Sebelumnya, pada tanggal 2 November 2023, KBRI Muscat telah menyampaikan imbauan kepada WNI di Yaman khususnya di Wilayah Sanaa dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengimbau dapat berpindah sementara waktu ke Yaman selatan yang lebih aman.

Dalam keadaan darurat, WNI dapat mengontak hotline KBRI Muscat dengan nomor +968 9600 0210 dan hotline Dit. PWNI dengan nomor +62 812-9007-0027.

Sudah diperingatkan AS dan Inggris.

Sekutu Israel, AS dan Inggris, menyerang kota-kota di Yaman untuk menargetkan Houthi, Jumat (12/1/2024) dini hari. Serangan itu adalah tanggapan atas sikap Houthi di Laut Merah. Diketahui, Houthi menyerang kapal-kapal yang terafiliasi atau menuju pelabuhan Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza.
Sekutu Israel, AS dan Inggris, menyerang kota-kota di Yaman untuk menargetkan Houthi, Jumat (12/1/2024) dini hari. Serangan itu adalah tanggapan atas sikap Houthi di Laut Merah. Diketahui, Houthi menyerang kapal-kapal yang terafiliasi atau menuju pelabuhan Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza. (The Times of Israel)

Sebelum Amerika dan Inggris melancarkan serangan, pemerintah Gedung Putih di Washington telah lebih dulu memperingatkan Houthi Yaman.

Adapun ultimatum yang dilontarkan yakni meminta Houthi untuk berhenti menyerang kapal–kapal dagang yang melakukan pelayaran di kawasan Laut Merah.

Namun peringatan tersebut tak dipedulikan oleh Houthi.

Pimpinan Houthi Yaman Mohammed Abdul Salam menyatakan pihaknya bersikukuh akan melakukan blokade dan serangan kepada kapal–kapal dagang Israel dan para sekutunya.

Alhasil 55 kapal dagang internasional terpaksa mengalihkan rute menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan untuk menghindari Laut Merah yang sat ini dikuasai Houthi Yaman.

Hal tersebut yang membuat AS dan para sekutunya murka, hingga nekat melakukan serangan ke sejumlah kota besar di Yaman.

“Tindakan kami adalah untuk membela diri, mempertahankan diri dari serangan lebih lanjut terhadap kapal perang kami saat mereka menjalankan bisnis mereka yang sah dan masuk akal,” kata Menteri angkatan bersenjata Inggris, James Heappey, dikutip dari Al Jazeera.

“Houthi harus memikul tanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di jalur perairan penting di kawasan ini,” imbuh Heappey.

Artikel diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
HouthiYamanAmerika SerikatInggris
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved