Breaking News:

Berita Viral

DETIK-DETIK Bripda Alfandi Steve Karamoy Gugur Diserang KKB, Tertembak di Bagian Rahang Kiri

Berikut kronologi Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Editor: Eri Ariyanto
Freepik
Ilustrasi korban tewas tertembak 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut kronologi Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Diketahui, KKB menyerang pos Satgas Operasi (Ops) Damai Cartenz di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Penyerangan yang mengakibatkan Bripda Alfandi Steve Karamoy gugur itu tepatnya terjadi Jumat (19/1/2024) malam.

Ilustrasi KKB di Papua.
Ilustrasi KKB di Papua. (POS-KUPANG.COM)

Baca juga: TRAGIS Tertimpa Ranting Pohon, Pemotor di Boyolali Hilang Kendali Lalu Tabrak Pohon, Tewas di Lokasi

Serangan yang dilancarkan pada pada pukul 19.00 WIT itu dikomandoi Apen Kobogau, wakil pimpinan KKB Kodap VIII Intan Jaya.

Ini menjadi aksi pertama KKB yang merenggut nyawa di awal tahun 2024.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno menduga serangan KKB dilancarkan dari belakang Tower BTS Telkomsel, Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.

"Bripda Alfandi Steve Karamoy terkena tembakan di bagian rahang kiri tembus rahang kanan dan mengakibatkan anggota gugur," ujar Bayu Suseno dalam keterangan resmi diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (20/1/2023).

Bripda Alfandi Karamoy sempat dilarikan ke Puskesmas Sugapa, sesaat terkena peluru KKB.

Sayangnya, korban menghembuskan nafas terakhir saat mendapatkan pertolongan medis.

Kombes Bayu menyebut, anggota Satgas Damai Cartenz di Sugapa diserang KKB sekira 30 menit dari belakang pos.

Kontak tembak sempat pecah hingga membuat suasana mencekam.

Baca juga: TEKA-TEKI Kematian Pria di Kebun Brokoli di Lembang, Bagian Kepala Penuh Luka, Korban Pembunuhan?

Ilustrasi korban tewas tertembak
Ilustrasi korban tewas tertembak (Freepik)

"Kami saat ini masih melakukan penyisiran terhadap pergerakan KKB di Wilayah Intan Jaya," kata Bayu.

Sementara itu, Kaops Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menegaskan terus memburu para pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Upaya penegakan hukum pun tengah diambil dengan menyisir lokasi kejadian.

"Saat ini pasukan kami masih melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar TKP," jelasnya.

TANGKAPAN LAYAR - Kembali beredar Video berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marten yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023.
TANGKAPAN LAYAR - Kembali beredar Video berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marten yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023. (Tribun-Papua.com/Istimewa)

'SAYA BOM SEMUANYA' Pilotnya Tak Segera Dibebaskan KKB, Susi Pudjiastuti Murka hingga Gebrak Meja

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti ngamuk ketika pilot maskapainya tak kunjung dibebaskan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Sebagai pemilik maskapai tersebut, Susi Pudjiastuti tak tega melihat pilotnya disandera oleh KKB.

Diketahui, sudah tiga bulan lamanya, pilot Susi Air, Kapten Philip menjadi tawanan oleh KKB.

Beragam upaya telah dilakukan pemerintah melalui TNI untuk membebaskan pilot tersebut.

Meski demikian, upaya tersebut belum menemukan titik terang.

Hal ini membuat pemilik maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti marah besar.

Bahkan, ia sampai menggebrak meja tak terima kebaikannya selama ini malah dibalas kejahatan.

Suara rekaman kemarahan Susi ini diunggah oleh akun Twitter @partaisocmed pada Sabtu (6/5/2023).

Dari keterangan unggahan itu, kemarahan Susi ini diluapkan saat melakukan sambungan telepon dengan pendeta Karela Phil Erari.

Susi awalnya menyebut, jika kedatangan anggota TNI beberapa waktu lalu ke markas KKB bukan untuk menyerang mereka.

Tujuan kedatangan TNI tersebut untuk mengevakuasi sang pilot jika sudah sepakat negosiasi.

Baca juga: DISUGUHI Steak & Salad, Susi Pudjiastuti Sudah 2x Sowan ke Prabowo dalam Sebulan, Bahas Politik?

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). (Tribun Papua)

Namun, para anggota TNI tersebut malah diserang hingga menyebabkan korban tewas.

Susi lantas mengaku marah melihat langkah KKB tersebut.

Dirinya lantas mengatakan bila dirinya diminta menyelamatkan pilotnya sendiri maka ia akan meminta bom kepada TNI.

Setelah itu, Susi akan mengebom sendiri pasukan KKB sendirian di Papua.

Kemarahan Susi Pudjiastuti ini disampaikan dalam rekaman sambungan telepon dengan pendeta Karela Phil Erari seperti ditayangkan Kompas TV, pada Sabtu (6/5/2023).

"Saya marah, kalau tanya saya, saya mau apa, kalau saya disuruh menyelamatkan pilot saya sendiri, saya akan minta bom sama TNI.

Saya bom semua sendiri, saya marah," kata Susi Pudjiastuti.

Baca juga: GAYA Santuy Susi Pudjiastuti Nyetir Pikap, Minta Cerutu ke Warga: Punya Korek, Tapi Gak Bawa Rokok

Sementara itu Pendeta Karela Phil Erari, mengatakan bakal segera ke Jakarta untuk berbicara dengan pemerintah dan berharap ada tindak lanjut lebih lagi perihal pembebasan Kapten Philips dari KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Betul-betul. Oke bu Susi senang bisa bicara, minggu depan saya ke Jakarta nanti saya pengen bisa untuk coba minta beliau segera mengeluarkan perpres untuk memastikan bahwa kapten philip segera dibebaskan dan segera harus ada tindakan terhadap Egianus Kogoya dengan teman-teman," ungkapnya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu tak terima pesawatnya dibakar lalu pilotnya disandera.

Pasalnya, selama ini Susi mengaku telah banyak membantu masyarakat Papua.

Ia sampai menggebrak meja lantaran kesal kebaikannya malah dibalas dengan tindakan tak baik.

Kini upaya pembebasan Kapten Philip masih terus berlangsung.

(Tribun-Papua.com/Ahmad Buendi Ginting)

Diolah dari berita tayang di Tribun-Papua.com

Sumber: Kompas.com
Tags:
berita viral hari iniBripda Alfandi Steve KaramoyTNIKKBPapua
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved