Berita Viral
Duduk Perkara Pegawai Puskesmas Ngamuk ke Pasien yang Tak Bawa Kartu BPJS, Terpancing Kata Kasar
Pegawai puskesmas marah ke pasien yang tidak membawa kartu BPJS, sempat melontarkan kata-kata kasar.
Editor: Sinta Manila
Lantaran terpancing emosi, Sani mengakui sempat melontarkan kata-kata kasar ke pegawai puskesmas.
Hal tersebut membuat pegawai puskesmas semakin emosi hingga sempat membanting pulpen yang digenggam.
"Dia (petugas pendaftaran) bilang, gak boleh (berobat) pak. Terus kubilang, KTP ku ada, kartu berobat ku ada, terus kok gak bisa berobat? Gak tahulah entah dia sudah gondok atau gimana, makin ngegas dia." ucapnya.
"Saya juga makin sakitkan, akhirnya terpancing juga. Ya, saya akui, saya bilang ke petugasnya, 'Kepala kau lah'. Saya bilang gitu. Terus petugasnya ngamuk, pulpen dicampakkannya, pokoknya mengamuk lah,"sambungnya.
Usai memviralkan peristiwa tersebut, Sani kemudian dipanggil oleh Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi untuk mediasi bersama petugas Puskesmas Tanjung Marulak, Senin (22/1/2024).
Ia pun berharap kejadian serupa tak terulang kembali.
Kepala Puskesmas Sebut Pasien Tak Bawa KTP
Kepala Puskesmas Tanjung Marulak di Kota Tebingtinggi, Kurniadinata menyebut telah meminta keterangan pegawainya soal aksi penolakan warga tanpa BPJS Kesehatan tersebut.
Baca juga: PENTING! Bansos BPJS Kesehatan 2023 Cair, Segera Urus Kepesertaan KIS PBI JK Agar Berobat Gratis
"Jadi setelah dimintai keterangan, ternyata warga tersebut hanya membawa kartu berobat. Beliau tidak punya kartu BPJS dan tidak bawa KTP. Tidak seluruhnya seperti video yang beredar," kata Kurnia.
Ia mengatakan layanan kesehatan tetap bisa diterima asalkan pasien membawa KTP untuk meyakinkan tenaga kesehatan mengambil langkah medis.
Sebab untuk melakukan tindakan diperlukan identitas yang jelas.
Tidak hanya itu, dengan adanya kartu identitas, pihaknya bisa melihat apakah penyakit pasien menular atau membutuhkan penanganan serius.
Selain itu, puskesmas bisa meyakinkan bahwa warga yang diperiksa sesuai dengan identitas, bukan untuk orang lain.
"Warga bilang ada bawa KTP, itu nggak ada. Karena KTP kan diperlukan untuk rekam medis dan sebagainya, atau alergi atau virus kan diperlukan KTP. Petugas saya minta kartu itu, warga yang bersangkutan menolak," katanya.
Usai kejadian tersebut pihaknya langsung mengadakan rapat dengan para petugas agar ke depan lebih persuasif dan humanis dalam memberikan pelayanan,
Sumber: Tribunnews.com
Anak Satu-satunya Tiada, Orang Tua Alberto Tanos Cucu 9 Naga Tetap Maafkan Pelaku, Ini Alasannya |
![]() |
---|
4 Contoh Teks Pidato Memperingati Hari Pramuka 2025 dengan Berbagai Tema untuk Pembina Upacara |
![]() |
---|
Cara Download Logo HUT ke-80 RI PNG, Ini Daftar Link Download & Cara Posting di Media Sosial |
![]() |
---|
Sosok S, Diduga Pacar Alberto Tanos, Video Terakhirnya Bersama Cucu '9 Naga' Sulut Beredar |
![]() |
---|
Sosok Meyling Tampi, Nenek Alberto Tanos Pilih Maafkan Pelaku Pembunuh Cucunya, Tak Akan Menuntut |
![]() |
---|