Palestina vs Israel
Warga Gaza Menggiling Pakan Ternak Keras untuk Dibuat Roti Demi Bisa Beri Makan Anak yang Kelaparan
Warga Gaza berupaya melunakkan roti yang terbuat dari pakan ternak keras dan tidak layak dikonsumsi untuk diberikan ke anak-anak.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Perang Israel dan Hamas di jalur Gaza terus berlanjut, jutaan warga Palestina harus bertahan dengan minimnya bahan makanan.
Israel membatasi bahkan memblokade truk-truk bantuan dari berbagai negara yang akan masuk ke Gaza.
Akibatnya, warga Palestina di Jalur Gaza harus berjuang menghadapi kelaparan.
Mereka terpaksa menggiling pakan ternak untuk dijadikan sebagai makanan menyerupai roti.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Sukses Targetkan Tentara Israel yang Duduki Barat Khan Younis dengan Rudal SAM-7
Mereka melakukannya karena dilanda kelangkaan tepung terigu yang berkepanjangan di tengah blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan.
Warga Gaza, Awatif al-Besyuni, mengatakan para warga terpaksa menggiling gandum dan jagung, yang seharusnya digunakan sebagai pakan ternak, untuk membuat makanan sehari-hari mereka.
Sebagaimana diberitakan Anadolu pada Rabu (7/2/2024) lalu, Besyuni menekankan, bahwa kondisi kehidupan mereka sulit.
Ia menyebut, penduduk bukan hanya menanggung dampak perang, melainkan juga berjuang melawan kelaparan dan keadaan suhu udara yang sangat dingin.
Baca juga: Masih Ngotot Serang Palestina, Perekonomian Israel Juga Makin Merosot! Beban Hutang Semakin Bengkak
Dia mengungkapkan penderitaan anak-anak yang tidak dapat dipenuhi keinginan mereka yang paling sederhana sekalipun karena serangan yang berkepanjangan, di saat mereka sekalipun meminta untuk dapat memakan makanan yang lain.

Minta dunia turun tangan
Menyoroti perjuangan anak-anak di tengah kelangkaan tepung untuk membuat roti, Besyuni menyerukan masyarakat internasional untuk melakukan intervensi.
Ia mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk menekan Israel agar menghentikan perang dan meringankan penderitaan mereka di Gaza.
Hasan Seref, seorang warga Tel al-Zaatar di utara Gaza, menggambarkan situasi tragis dengan kekurangan makanan kala itu, dan menekankan dampak buruk pada anak-anak yang tidak dapat memahami kelaparan yang dipaksakan di tengah perang dan blokade.
Persediaan makanan benar-benar habis, membuat mereka harus berpuasa hingga 48 jam, kata dia.
Um Asad al-Ketri, warga yang membuat roti di sebuah rumah yang telah hancur di Kamp Pengungsi Jabalia akibat serangan Israel, menyoroti kondisi menyedihkan yang sedang mereka alami hanya untuk bertahan hidup.
Sumber: Kompas.com
Detik-detik Kejadian Pria Israel Meledak Terkena Ranjau Darat saat Menendang Bendera Palestina |
![]() |
---|
Terungkap Sumber Pasokan Senjata Hamas, Ternyata dari Iran dan Pasar Gelap: Diselundupkan |
![]() |
---|
Toko Roti di Gaza Buka Kembali, Warga Rela Antre Berjam-jam, Sebelumnya Sempat Konsumsi Pakan Ternak |
![]() |
---|
Heboh! Bom-bom Israel Ditemukan di Sekolah-sekolah Gaza, Beratnya Bikin Terkaget-kaget: Total 453 Kg |
![]() |
---|
Ribuan warga Israel Unjuk Rasa, Tuntut Akhiri Perang Gaza, 'Orang Yahudi & Arab Tolak Bermusuhan' |
![]() |
---|