Breaking News:

Selebrita

Lama Idap Papiledema, Terkuak Penyebab Kurnia Meiga Eks Kiper Timnas Terkena Penyakit Langka

Nasib terkini eks kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga, berjuang melawan penyakit mata langka.

Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
Kolase TikTok dan Tribun Jogja
Kondisi terkini Kurnia Meiga. Nasib terkini eks kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga, berjuang melawan penyakit mata langka. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib terkini eks kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga, berjuang melawan penyakit mata langka.

Dulu menjadi andalan Timnas Indonesia di periode 2011, kini nasib Kurnia Meiga memilukan.

Beberapa waktu yang lalu, Kurnia Meiga mendapatkan sorotan usai dirinya berjualan di TikTok.

Kurnia Meiga pada unggahan tersebut tampak masih mengalami sakit.

Dilansir dari Kompas.com (4/3/2024) Kurnia Meiga sebelumnya sudah mendapatkan santunan dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

PSSI menggandeng Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia untuk mengulurkan bantuan demi pengobatan penyakit Kurnia Meiga.

Baca juga: Sosok Kurnia Meiga Mantan Kiper Timnas yang Penglihatannya Sakit, Dulu Jual Medali, Kini Jual Emping

Diketahui sebelumnya Kurnia Meiga mengidap penyakit mata langka yakni papiledema.

Penyakit mata yang diderita Kurnia Meiga diketahui sejak 2017 yang lalu.

Akibat dari penyakit tersebut, penglihatan Kurnia Meiga berkurang hingga kini menyisakan lima persen saja yang berfungsi.

Hal tersebut tentu membuat publik bersimpati atas nasib terkini sang eks penjaga gawang.

Kurnia Meiga saat mempromosikan dagangan keripik emping
Kurnia Meiga saat mempromosikan dagangan keripik emping (Medsos Kurnia Meiga)

Mengenal Penyakit Papiledema

Papilledema atau papiledema merupakan suatu kondisi medis ketika saraf optik di bagian belakang mata membengkak.

Melansir dari Medical News Today, papiledema terjadi lantaran peningkatan tekanan di dalam tengkorak.

Baca juga: Penyebab Pupil Mata Berwarna Merah saat Difoto dengan Flash, Ternyata Tanda Bahaya Kalau Tidak Ada

Diketahui di dalam tengkorak manusia terdapat cairan serebrospinal atau cerebrospinal fluid (CSF).

Cairan tersebut sejatinya membantu menjaga organ otak tetap stabil.

Selain itu CSF juga berfungsi melindungi otak dari kerusakan akibat gerakan tiba-tiba dan trauma.

Papiledema terjadi saat ada peningkatan tekanan di sekitar otak akibat penumpukan CSF.

Penyebab papiledema pun bermacam-macam, di antaranya :

Penjaga gawang Timnas Indonesia U-23, Kurnia Meiga bertepuk tangan setelah timnya berhasil menyamakan kedudukan dalam pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-23 melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, jumat (9/9/2011). Timnas Indonesia U-23 ditahan imbang oleh pemenang Divisi Utama 2010/2011 dengan skor 1-1.
Penjaga gawang Timnas Indonesia U-23, Kurnia Meiga bertepuk tangan setelah timnya berhasil menyamakan kedudukan dalam pertandingan uji coba Timnas Indonesia U-23 melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta, jumat (9/9/2011). Timnas Indonesia U-23 ditahan imbang oleh pemenang Divisi Utama 2010/2011 dengan skor 1-1. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Trauma kepala

Radang otak atau jaringan di sekitarnya

Tekanan darah sangat tinggi, yang oleh dokter disebut sebagai krisis hipertensi

Infeksi di otak

Tumor otak

Pendarahan di otak

Penyumbatan darah di otak

Kelainan pada tengkorak

Hidrosefalus atau penumpukan cairan di dalam rongga jauh di dalam otak

Hipertensi intrakranial idiopatik (IIH) atau peningkatan tekanan di dalam tengkorak tanpa alasan yang jelas

Lesi sumsum tulang belakang.

Ilustrasi mata. Penyebab dan gejala penyakit papiledema.
Ilustrasi mata. Penyebab dan gejala penyakit papiledema. (Unsplash/Amanda Dalbjörn)

Papiledema ini bisa menyerang siapa saja, berbagai usia, jenis kelamin hingga etnis.

Meski dapat menyerang siapa saja, papiledema lebih sering menjangkiti wanita.

Penderita biasanya berusia 20 hingga 44 tahun yang mengalami obesitas.

Papiledema dianggap sebagai keadaan darurat medis, lantaran salah satu penyebabnya adalah hipertensi intrakranial.

Penyakit papiledema juga berpotensi mengancam nyawa penderitanya.

Penyebab Pupil Mata Berwarna Merah saat Difoto dengan Flash, Ternyata Tanda Bahaya Kalau Tidak Ada

Hati-hati jika saat difoto pupil mata berubah menjadi merah, ada bahaya yang mengintai.

Selain membuat foto tak aestetik, pupil mata merah saat dipotret merupakan pertanda yang buruk bagi kesehatan.

Biasanya mata merah saat difoto merupakan efek dari kilauan lampu kilat kamera.

Kamera pada dasarnya akan memberikan padangan yang luas kepada seseorang yang melihat hasil foto.

Apalagi jika mengambil foto dengan pencahayaan yang baik.

Lampu kilat atau flash sangat efektif dalam memberikan pencayahaan.

Baca juga: 7 Jurus Ampuh Atasi Kebiasaan Overthinking, Kesehatan Mental Terjaga, AntiStres: Hidup Jadi Tenteram

Namun, ada kalanya saat memotret sepasang mata, akan terlihat pupil mata berwarna merah.

Secara sederhana efek mata merah tersebut biasanya terjadi hanya 1 dari sekian banyak foto.

Saat muncul efek mata merah tersebut, mungkin objek foto melihat ke lensa kamera.

Menurut Akademi Oftalmologi Amerika Serikat, reflek merah tersebut terjadi ketika lampu kilat kamera menerangi retina.

Efek mata merah saat difoto kamera dengan cahaya kilat.
Efek mata merah saat difoto kamera dengan cahaya kilat. (Wikipedia)

"Jika mata sedang melihat langsung ke lensa kamera dan warna refleks di kedua mata adalah merah,"

"itu biasanya merupakan tanda baik bahwa retina kedua mata tidak terhalang dan sehat."

Namun, tak semuanya setuju dengan pendapat tersebut.

Bahkan beberapa orang menyadari hal itu adalah hal yang lebih berbahaya.

Ada beberapa kondisi gangguan mata yang bisa terdeteksi dari efek mata merah tersebut.

Baca juga: Syarat Menerima Bansos PBI JK 2024, Dapatkan Bantuan Iuran Biaya Kesehatan Gratis Untuk Warga Miskin

Seperti di antaranya adalah Strabismus yang berarti mata seseorang menunjuk ke arah yang berbeda.

Kondisi mata menujuk ke arah yang berbeda tersebut lebih dikenal dengan istilah juling.

Hal tersebut biasanya dialami oleh anak-anak kecil dan dapat diobati.

Selain itu efek mata merah juga bisa mendeteksi seorang terkena kanker mata  yang langka bernama retinoblastoma.

Efek mata merah saat difoto kamera dengan cahaya kilat.
Efek mata merah saat difoto kamera dengan cahaya kilat. (Wikipedia)

Anak kecil yang terdeteksi terkena kanker retinoblastoma biasanya jika difoto akan menujukkan efek mata merah.

Hal itu tentu saja mengkhawatirkan bagi orang tua yang memiliki anak kecil.

Retinoblastoma memengaruhi bagian belakang mata yakni retina.

Baca juga: 6 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental, Stres Terhempas Walau Beban Kerja Menumpuk: Buktikan!

Namun, biasanya kasus ini berhasil diobati dengan penanganan yang benar.

Pastikan terus memantau apakah anak-anak anda menujukkan tanda tersebut ketika foto menggunakan flash.

Jika terdapat tanda-tanda tersebut segera konsultasikan dengan optometris atau dokter mata.

Bila tak segera ditangani oleh dokter ahli, ditakutkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan permanen.

(TribunnewsMaker.com/Candra)

Tags:
berita viral hari iniKurnia Meigapapiledema
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved