Breaking News:

Berita Viral

Dulu Sopir Angkot, Pria Ini Sekarang Jadi Konglomerat, Hartanya Rp800 Triliun, Intip Ladang Cuannya!

Dulu hidup susah saat menjadi sopir angkot, pria ini sekarang menjadi konglomerat di Indonesia dan memiliki harta mencapai Rp800 triliun.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
YouTube Tribun
Profil Prajogo Pangestu, Bos Energi yang Jadi Orang Terkaya ke-5 di RI, Pernah Jadi Sopir Angkot 

Prajogo Pangestu pertama kali bertemu dengan Burhan Uray saat ia masih menjadi sopir angkot pada tahun 1961. Burhan pun mengajak Prajogo untuk bekerja di perusahaan miliknya.

Baca juga: 5 Sumber Uang Kiesha Alvaro, Rela Kuras ATM untuk Okie Agustina hingga Bisa Beli 3 Rumah Sekaligus

Profil Prajogo Pangestu, Bos Energi yang Jadi Orang Terkaya ke-5 di RI, Pernah Jadi Sopir Angkot
Profil Prajogo Pangestu, Bos Energi yang Jadi Orang Terkaya ke-5 di RI, Pernah Jadi Sopir Angkot (YouTube Tribun)

Pada tahun 1969 Prajogo bergabung dengan Djayanti Group milik Burhan uray untuk mengurusi hak pengusahaan hutan.

Selama di Djayanti Group, karir Prajogo terus melesat tinggi hingga berhasil menjadi General Manager setelah 7 tahun bekerja di sana.

Hanya dalam waktu 1 tahun setelah naik jabatan, Prajogo pun resign dan memutuskan untuk melakukan hal yang sangat beresiko.

Ia membeli sebuah perusahaan kayu yang sedang krisis finansial. Nama perusahaan tersebut adalah CV Pacific Lumber Coy.

Prajogo meminjam sejumlah dana pada sebuah bank untuk membeli perusahaan kayu ini, dan dalam waktu kurang dari satu tahun, Prajogo mampu mengembalikan pinjaman hutang tersebut.

Di tangan Prajogo, perusahaan ini maju pesat menjadi perusahaan kayu terbesar di Indonesia. Ia pun mengganti namanya menjadi PT Barito Pacific, perusahaan yang kita kenal sekarang.

Prajogo Pangestu pun memperbesar bisnisnya dan melakukan ekspansi bisnis dengan mendirikan PT Chandra Asri petrochemical center dan PT Tri polyta Indonesia Tbk.

Sebagai seorang pebisnis, kehidupan Prajogo tidaklah mudah dan selamanya mulus.

Tantangan terbesar Prajogo Pangestu terjadi ketika krisis moneter 1998 terjadi.

Nilai kapitalisasi Barito Pacific menurun drastis dari 5 miliar USD menjadi 3 juta USD.

Belum lagi ia harus mengembalikan utang sebesar 1,8 miliar USD akibat krisis keuangan yang dialami PT. Chandra Asri.

“Tapi bukan Prajogo Pangestu namanya jika menyerah pada keadaan terjepit, ia berhasil memulihkan keuangan bisnis dengan menggabungkan perusahaan-perusahaan miliknya dalam satu platform yaitu Barito grup," ujar narator.

Di bawah Bendera Barito grup, Prajogo Pangestu memperluas bisnisnya di bidang perkayuan Petro Kimia, minyak sawit mentah, dan properti.

Pada tahun 2016 bahkan dilansir dari Force, kenaikan kekayaan Pangestu merupakan yang paling besar karena menguatnya harga saham PT Barito Pacific Tbk hingga 1.000 persen.

Pendiri Barito Pacific Prajogo Pangestu
Pendiri Barito Pacific Prajogo Pangestu (Yoga Sukmana/Kompas.com)
Halaman
123
Tags:
sopirangkotpriakonglomeratberita viral hari inibisnisPrajogo Pangestu
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved