Breaking News:

Berita Kriminal

'Minggir!' Emosi Gegara Macet & Lapar, Pria Pukul Pengendara Motor di Bali: Belum Makan dari Pagi

Viral sebuah video yang memperlihatkan perkelahian antara pengendara sepeda motor di Jalan Hasanudin, Kota Denpasar, Bali.

Yohanes Valdi Seriang Ginta
Pelaku, berinisial DGAS ( kedua dari kanan), dan korban, IKWW (ketiga dari kanan), saat menunjukkan surat pernyataan damai dalam kasus keributan di Jalan Hasanudin, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (21/3/2024) sekitar pukul 17.30 Wita. Dok. Humas Polresta Denpasar. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Viral sebuah video yang memperlihatkan perkelahian antara pengendara sepeda motor di Jalan Hasanudin, Kota Denpasar, Bali.

Dalam video yang beredar terlihat seorang pria berpakaian serba hitam memukul pengendara motor di tengah kondisi arus lalu lintas padat.

Penguna jalan lainnya berusaha mendekat dan berupaya melerai keributan tersebut.

Kapolsek Denpasar Barat Komisaris Polisi I Gusti Agung Made Ari Herawan mengatakan, insiden tersebut terjadi di Jalan Hasanudin, Denpasar, pada Kamis (21/3/2024) sekitar pukul 17.30 Wita.

Pelaku pemukulan itu diketahui berinisial DGAS (26), warga Jalan Gunung Batur, Kelurahan Pemecutan, Denpasar.

Sedangkan, korbannya diketahui berinisial IKWW, (23), warga Jalan Imam Bonjol, Denpasar.

Menurut Herawan, keributan tersebut terjadi pada saat kondisi lalu lintas di jalan sedang ramai.

Saat itu, pelaku mengendarai sepeda motor secara zig-zag sembari berteriak minggir kepada penguna jalan lainnya.

Baca juga: Ngamuk! Suami Caleg di Jambi Aniaya Pak RT & KPPS Gegara Istrinya Cuma Dapat 4 Suara: Kepala Dipukul

pemukulan di bali
Pelaku, berinisial DGAS ( kedua dari kanan), dan korban, IKWW (ketiga dari kanan), saat menunjukkan surat pernyataan damai dalam kasus keributan di Jalan Hasanudin, Kota Denpasar, Bali, pada Kamis (21/3/2024) sekitar pukul 17.30 Wita. /Dok. Humas Polresta Denpasar.

Korban lalu menyahuti teriakan pelaku.

Pria yang mengaku berkerja sebagai sekuriti itu tak terima dengan sahutan korban.

Dia lalu menghampiri dan langsung melayangkan bogem mentah ke arah wajah korban.

"Saat ditanya pelaku mengaku memukul korban karena emosi dan belum makan dari pagi, di samping itu jalan Hasanudin yang dilalui untuk pulang saat itu sedang macet," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: DERITA Suami di Palembang Di-KDRT Istri, Disiram saat Tidur & Dipukul Cangkul: Tubuh Penuh Memar

Ilustrasi pemukulan
Ilustrasi pemukulan (TribunJakarta/ net)

Herawan mengatakan, keributan tersebut langsung ditangani oleh polisi lalu lintas yang sedang bertugas di lokasi kejadian.

Polisi lalu mengarahkan korban untuk membuat visum di rumah sakit karena mengalami luka pada pipi kanannya dan melaporkan ke Polsek Denpasar Barat.

Namun, korban enggan melanjutkan kasus tersebut ke proses hukum dan meminta polisi agar melakukan mediasi dengan pelaku.

Keduanya pun bersepakat untuk menyelesaikan kasus itu secara damai.

"Kedua belah pihak sepakat untuk berdamai atas keinginan mereka sendiri, dan keduanya kemudian membuat surat pernyataan tidak akan menuntut apa pun serta pelaku telah meminta maaf kepada korban menyadari kesalahannya", kata dia.

Hanya Gegara Ketuk Kaca Jendela Perpustakaan, Santri di Makassar Tewas Dipukuli Senior

Santri berinisial AAR (14) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia.

AAR dianiaya seniornya hanya karena persoalan sangat sepele.

Kronologi penganiayaan diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana saat ditemui Tribun-Timur.com di Mapolrestabes Makassar, Selasa (20/2/2024) siang.

Kompol Devi menjelaskan, penganiayaan terduga pelaku inisial AW (15) itu, bermula saat dirinya berada dalam perpustakaan pondok pesantren (ponpes).

"Kejadiannya pada tanggal 15 Februari kemarin sekitar pukul 10.00 Wita," kata Kompol Devi.

Saat itu, lanjut Devi, korban AAR mengetuk-ngetuk jendela kaca perpustakaan hingga membuat AW tersinggung.

"Pelaku tersinggung dan langsung menganiaya korban," ungkapnya.

AAR yang menerima sejumlah pukulan lantas dilarikan ke RS Grestelina.

Baca juga: 5 Santri di Ponpes Dilecehkan Guru, Disuruh Membuka Pintu Saat Mandi & Sering Menarik Sarung

Santi di Makassar meninggal diduga dianiaya senior.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana saat ditemui di kantornya, Selasa (20/2/2024) siang. Santi di Makassar meninggal diduga dianiaya senior.

Namun nahas, Selasa dini hari tadi sekitar pukul 01.00 Wita, AAR dinyatakan meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, seorang santri berinisial AAR (14) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal setelah diduga dianiaya seniornya.

Informasi yang diperoleh Tribun-Timur.com, insiden penganiayaan terjadi di dalam area pesantren yang berlokasi di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Selasa (20/2/2024) dini hari.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Bayi di Surabaya Dianiaya Pacar Ibunya yang Tinggal Sekamar: Mirip Kasus Dante?

ILUSTRASI tewas dianiaya teman
ILUSTRASI tewas dianiaya teman (Freepik)

Korban AAR dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan medis di RS Grestelina.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana membenarkan adanya kejadian itu.

Devi mengaku, jajarannya telah mengamankan terduga pelaku seusai kejadian.

"(Terduga pelaku) AW (15) ditangkap sekira pukul 02:30 Wita. Bertempat di Perumahan Amalia Residence Kabupaten Gowa," ujarnya.

Kini AW diamankan di Satuan Reskrim Polrestabes Makassar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

(Tribunnewsmaker.com/ Kompas)

Sumber: Kompas.com
Tags:
pemukulanBalipengendara motorDenpasar
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved