Berita Viral
Heboh! Gunung Berapi 'Baby Volcano' Muncul di Grobogan setelah Gempa Tuban, Tinggi Mencapai 50 Meter
Misteri baby volcano yang muncul tiba-tiba di Grobogan setelah gempa Tuban 22 Maret 2024.
Editor: Dika Pradana
Tokoh masyarakat Desa Grabagan, Budi Aji (55), mengatakan, fenomena semburan lumpur di Bledug Cangkring jarang sekali terjadi.
Baca juga: Sosok Dwikorita Karnawati Kepala BMKG Sebut Gempa Megathrust Lumpuhkan Jakarta, S2 & S3 di Inggris

Menurut keyakinan warga setempat, jika muncul semburan lumpur di Bledug Cangkring, konon akan diikuti sebuah bencana buruk di Indonesia.
"Dan kepercayaan di sini adalah sebuah pertanda bakal ada bencana besar di daerah lain. Wallahu a'lam bishawab, semoga baik-baik saja," terang Budi.
Sebagai catatan, Bledug Cangkring adalah destinasi wisata alam serupa obyek wisata Bledug Kuwu di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Grobogan.
Lokasi keduanya pun hanya berjarak sekitar 2 kilometer.

Fenomena letupan-letupan lumpur berselimut asap putih dari dalam tanah di hamparan luas itu juga mirip dengan obyek wisata "Oro Oro Kesongo" di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Mitologi masyarakat setempat menyebutkan jika fenomena ketiganya saling berkaitan dengan legenda Jaka Linglung.
Sementara itu, merujuk pada penelitian, ketiga lokasi tersebut merupakan situs gejala geologi berupa gunung lumpur (mud volcano).
Ahli Geologi Handoko Teguh Wibowo menyampaikan, keberadaan gunung lumpur di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, dan Oro Oro Kesongo mengindikasikan lokasi tersebut bersemayam minyak dan gas.
Lokasi gunung lumpur jamak ditemui di Kabupaten Grobogan, Blora, Rembang, dan beberapa kabupaten di Jatim (zona kendeng).
Sementara di Indonesia mud volcano eruption yang masih sering dijadikan bahan perbincangan berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Meski demikian, Dosen Teknik Geologi dan Pertambangan Institut Teknologi Adhitama Surabaya ini menyebutkan, mud volcano di Grobogan dan Blora ini berbeda dengan di Sidoarjo.
Mud volcano di Sidoarjo bersuhu 100 derajat celsius. Sedangkan mud volcano di Kesongo mengikuti suhu kamar berkisar 30 derajat celsius hingga 32 derajat celsius.

"Fenomena semburan ibarat erupsi tapi lumpur." kata Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jatim.
"Mud volcano menjadi ciri minyak dan gas dan selalu berasosiasi dengan keberadaan migas baik di bawah atau di sekitarnya." sambungnya.
"Hal ini bisa kita lihat di sebelah barat Kesongo ada lapangan migas produktif, lapangan Gabus milik Pertamina," pungkasnya.
Hingga kini fenomena ini menjadi tontonan warga.
Tak sedikit warga yang berduyun-duyun mendatangi lokasi untuk mengabadikan fenomena langka ini.
(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)
Sumber: Kompas.com
Sosok Perangkat Desa di Grobogan Pamer Mobil & Sebut Gajinya Rp2 Juta, Dinilai Arogan, Minta Maaf |
![]() |
---|
Camat Agus Riyadi Viral Usai Insiden Murid MTS Batal Tampil Drum Band, Sebut Miskom & Minta Maaf |
![]() |
---|
Erika Carlina Minta Maaf Usai Chat dengan Ayahnya yang Singgung Bunda Maria Viral, 'Aku Ngga Suci' |
![]() |
---|
Fatir Cemburu Buta Lihat Yuli Berdarah saat Jadi LC di Jambi, Ramon Langsung Ditusuk Dua Kali |
![]() |
---|
Suami Bantah Mpok Alpa Meninggal Karena Kena Teror Gaib, Curhatan Lawas Sang Pelawak Jadi Sorotan |
![]() |
---|