Ambil Hp yang Jatuh, Pria Ini Malah Terjebak 36 Jam di Gorong-gorong, Terpaksa Minum Air Selokan

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang pria di Brisbane, Australia terjebak di dalam gorong-gorong selama 36 jam.

Selama lebih dari seharian, pria itu hanya bisa meminum air sekolan untuk bertahan hidup.

Dilansir dari mstar.com.my (27/3/2024) kejadian apes tersebut menimpa pria berusia 30-an tahun.

Pria yang tak disebutkan namanya tersebut dilaporkan terjebak di dalam lubang saluran air.

Pria tersebut awalnya mencoba mengambil ponselnya yang jatuh.

Namun, saat ingin keluar dari gorong-gorong, pria tersebut malah tak bisa keluar.

Meski sempat mencari-cari jalan keluar, namun pria tersebut tetap saja terjebak.

Baca juga: Apes! Pria Terjebak di Toilet Pesawat Selama Penerbangan, Awak Kabin Selipkan Surat di Bawah Pintu

Hingga akhirnya pria naas tersebut diselamatkan oleh petugas.

Petugas harus berusaha ekstra untuk mengangkat penutup saluran air yang berat.

Padahal awalnya pria tersebut ditawari bantuan oleh warga sekitar.

Namun, entah apa yang ada dipikirannya hingga akhirnya dirinya terjebak dan tak bisa menemukan jalan keluar.

Keberadaan pria tersebut pertama kali diketahui berkat laporan warga sekitar yang mendengar suara nafas berat dari gorong-gorong.

Warga sekitar pun langsung melaporkan hal itu kepada petugas berwenang.

Pada akhirnya pemadam kebakaran tiba di lokasi untuk mengangkat penutup saluran.

Baca juga: Rumah Hampir Tenggelam, Pria Terjebak Banjir Darurat Minta Tolong, Istri Hamil 2 Hari Lagi Lahiran

Pria tersebut akhirnya bisa diselamatkan, namun ada sejumlah luka lecet di badannya.

Akhirnya pria tersebut dirawat di rumah sakit setempat.

Kini diketahui pria apes tersebut sudah dalam keadaan stabil.

Ada Gadis Menggendong Anak di Depan Rumahnya, Wanita Ini Syok Tahu Identitas Asli Mereka: Ini Anakmu

Seorang wanita berusia 53 tahun bernama Quach asal China, dibuat syok saat dirinya pulang kerja.

Quach tiba-tiba disambut oleh dua orang asing yang berdiri di rumahnya.

Kedua orang asing tersebut adalah seorang gadis muda yang membawa seorang anak laki-laki.

Kejadian tersebut terjadi pada 13 Maret 2024 di kota Yinchang, Provinsi Hubei, China.

Awalnya Quach berpikir dia telah salah masuk rumah, namun setelah dilihat-lihat dia ternyata tidak keliru.

Kemudian Quach bertanya kepada dua orang asing tersebut, mengapa mereka bisa berada dirumah itu.

Baca juga: Malah Bertingkah! Nora Alexandra Kesal, Jerinx Sibuk Koar-koar Lagi, Program Bayi Tabung Zonk!

Setelah ditanya Quach, gadis tersebut memberikan jawaban yang mencengangkan.

Gadis asing tersebut pun menjawab, jika bocah laki-laki yang digendong sang gadis adalah anak Quach.

Sontak saja Quach pun bingung keheranan, sampai beberapa saat dirinya masih sulit memahami.

Menurut Quach dirinya hanya memiliki satu anak perempuan, yakni Co Cao yang sekarang sudah berusia 29 tahun.

Seketika sang gadis asing tersebut menunjukkan sebuah akta kelahiran.

Pada akta kelahiran tersebut Quach dibuat semakin bingung lantaran dirinya benar ibu dari bayi laki-laki tadi.

Namun, Quach tak begitu saja percaya dan berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Baca juga: Tak Kapok Gagal Jalani Program Bayi Tabung, Cinta Penelope & Suami Putuskan Coba Cara Lain di Turki

Kemudian Quach pun menelpon sang suami untuk memahami semua ini.

Setelah menelpon sang suami, kebenarannya pun akhirnya terungkap.

Quach baru sadar ternyata bayi laki-laki tersebut merupakan hasil dari proses surogasi (ibu pengganti).

Surogasi merupakan suatu perjanjian bagi seorang wanita untuk menjalani kehamilan bagi orang lain.

Suami Quach bernama Ong Cao ternyata ingin memiliki lebih banyak anak-anak.

Ternyata selama ini Ong Cao meminta orang lain untuk menjadi surogat (sang ibu pengganti).

Ong Cao juga telah menandatangani perjanjian dengan sebuah perusahaan penyedia proses surogasi.

Baca juga: Tak Kapok Gagal Jalani Program Bayi Tabung, Cinta Penelope & Suami Putuskan Coba Cara Lain di Turki

Seorang mahasiswi berusia 24 tahun kemudian secara sukarela mendonorkan telurnya untuk mejadi surogat Ong Cao.

Biaya yang dikeluarkan oleh Ong Cao pun tak sedikit untuk proses surogasi ini.

Ong Cao rela merogoh kocek hingga 540 ribu Yuan atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Dalam dokumen perjanjian ditulis jika Ong Cao dan Quach merupakan orangtua dari bayi tersebut.

Setelah fakta sebenarnya terungkap, akhirnya Quach pun mencoba menulusi alasan suaminya tersebut.

Sang putri Quach yang bernama Co Cao akhirnya menjelaskan kepada sang ibu.

Menurut Co Cao ayahnya yang berusia 62 tahun selalu khawatir tak memiliki cucu.

Baca juga: Kenali 6 Tanda Rumah Tangga Terkena Sihir Pemisah, Suami Istri Sering Cekcok: Waspada Perceraian!

Pasalnya Co Cao yang sudah berusia 29 tahun enggan menikah.

Sang ayah yang mengetahui sang putri satu-satunya enggan menikah pun marah besar.

Co Cao pun mencoba menirukan ketika sang ayah memarahinya berkali-kali.

"Apa gunanya membesarkan anak, jika tidak menikah dan memiliki anak,"

"itu sama saja dengan anak yang tidak berbakti" ucap Co Cao menirukan marah sang ayah.

Tak hanya itu saja, ayah Co Cao pun beberapa kali meminta Quach untuk memiliki lebih banyak anak.

Namun karena Quach sudah tua, ayah Co Cao akhirnya diam-diam mencari orang untuk menjadi surogat.

Setelah sang gadis yang menjadi surogat datang ke rumah, Quach baru mengetahui kebenarannya.

Baca juga: Rayakan Perceraian Putrinya, Ortu Nyalakan Petasan di Depan Rumah Mantan Besan, 17 Tahun Menderita!

Quach pun semakin marah karena suaminya tersebut juga tak menujukkan rasa tanggung jawabnya.

Bahkan sang suami Quach pun kini dalam kondisi menderita penyakit diabetes dan darah tinggi.

Tentu saja Quach tak bisa membayangkan bagaimana membesarkan sang bocah laki-laki hasil surogasi tersebut.

Pada akhirnya, Quach pun mantap akan mengajukan gugat perceraian dengan suaminya.

Co cao pun juga akan melaporkan tindakan ayahnya yang ilegal tersebut.

Meskipuun surogasi tidak diizinkan di China, namun belum ada larangan khusus terkait program ini.

Namun, di masyarakat luas China banyak praktek surogasi terjadi.

(TribunNewsmaker.com/Candra)