Kunci Jawaban
Soal & Kunci Jawaban PAI Kelas 10 SMA Hal 196 : Dampak Positif Bersandingnya Sifat Khauf dan Raja'
Selengkapnya adalah soal & kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 196 : Dampak Positif Bersandingnya Sifat Khauf dan Raja'
Editor: Tim TribunNewsmaker
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Selengkapnya adalah soal & kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 196 : Dampak Positif Bersandingnya Sifat Khauf dan Raja'.
Artikel soal & kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 196 ini mengulas soal Penilaian Pengetahuan pada materi BAB 7 mengenai Hakikat Mencintai Allah Swt., Khauf, Raja' dan Tawakal kepada-Nya.
Disarankan untuk siswa mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu, kemudian dapat mengoreksi dengan kunci jawaban ini.
Simaklah soal & kunci jawaban PAI kelas 10 halaman 196 yang benar adalah bercetak tebal, sebagai berikut:
1. Ketika cinta seseorang kepada Allah Swt. mengakar kuat di dalam jiwanya, maka akan berpengaruh terhadap seluruh kehidupannya, di antaranya adalah sebagai berikut, kecuali …
A. mengikuti jalan pikiran orang lain
B. menjauhi perbuatan tercela
C. berkata jujur kepada semua orang
D. mengutamakan kepentingan agama
E. melaksanakan sunah-sunah nabi
2. Perhatikan narasi berikut ini!
Rasulullah Saw. telah menyalakan api cinta pada hati para sahabatnya hingga mereka lebih mencintai Allah Swt. daripada mencintai diri sendiri dan keluarganya. Para sahabat Nabi rela mengorbankan jiwa demi cintanya kepada Allah Swt. Cinta kepada Allahlah yang menjadikan para sahabat meninggalkan kenikmatan duniawi demi meraih kebahagiaan di akhirat.
Berdasarkan narasi di atas, hikmah yang dapat diambil adalah ….
A. cinta menyebabkan seseorang menjadi pelupa
B. cinta kepada Allah Swt. melebihi cinta kepada duniawi
C. diri sendiri tak memiliki kuasa dalam uruan cinta
D. Allah Swt. menciptakan cinta agar manusia sengsara
E. Manusia bisa bahagia tanpa rasa cinta
3. Kadar cinta kepada Allah Swt. harus terus ditingkatkan. Di antara cara meningkatkan cinta kepada Allah Swt. adalah dengan senantiasa membersihkan hati. Amalan berikut ini dapat membersihkan hati, kecuali ….
A. membiasakan diri membaca istigfar
B. bertaubat kepada Allah Swt.
C. mengulangi perbuatan maksiat diikuti rasa takut
D. berbuat kebajikan di berbagai kesempatan
E. mengingat kematian
4. Perhatikan narasi berikut ini!
Takut kepada Allah Swt. merupakan bukti seorang hamba mengenalNya. Rasa takut tersebut akan semakin bertambah seiring bertambahnya pengetahuan hamba terhadap Rabb-nya.
Berdasarkan narasi tersebut, manakah yang merupakan penerapan sifat takut kepada Allah Swt. ….
A. mengabaikan semua aturan yang berlaku di masyarakat
B. membatasi diri untuk bertemu dengan orang lain
C. memperbanyak teman di dunia maya melalui akun medsos
D. bertindak sesuai norma agama, negara dan masyarakat
E. menyesuaikan diri dengan peradaban di dunia barat

5. Perhatikan narasi berikut ini!
Seseorang yang takut kepada Allah Swt. berusaha menghindari api neraka dengan amal-amal saleh. Rasulullah Saw. pernah bersabda. Makna yang terkandung dalam hadis tersebut adalah …
A. istigfar akan menghapus dosa seseorang
B. mendahulukan kepentingan Allah Swt. dan rasul-Nya
C. melakukan amal dengan bersungguh-sungguh
D. membantu fakir miskin dan kaum duafa
E. sedekah dapat menghindarkan diri dari api neraka
6. Perhatikan narasi berikut ini
Seseorang yang takut kepada Allah Swt. terjaga lisannya dari ucapan kasar yang menyakitkan lawan bicara. Ia akan berhati-hati dalam bertutur kata, dan memastikan perkataannya mengandung nilai manfaat. Berikut ini yang bukan merupakan dampak negatif berkata kasar kepada orang lain adalah …
A. memicu perpecahan di antara sesama
B. terganggunya hubungan silaturahmi
C. terjadinya konflik sosial
D. tidak mendapat dukungan dari orang lain
E. meningkatkan popularitas
7. Raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah Swt. Sifat raja’ harus dibarengi dengan amal-amal saleh, hal ini dikarenakan ….
A. setiap amal akan mendapatkan pahala dari Allah Swt. dengan balasan berlipat ganda
B. Allah Swt. tidak akan menerima amal seseorang jika tidak ada sifat raja’ dalam hatinya
C. berharap kepada Allah Swt. hanya bisa terwujud jika mendapatkan kesempatan yang baik
D. berharap kepada Allah Swt. tanpa diikuti dengan amal, maka ia hanya berangan-angan belaka
E. amal saleh merupakan bekal untuk menjalani kehidupan hakiki di akhirat kelak
8. Ketika seseorang memiliki sifat raja’ maka ia akan bersemangat untuk menggapai rahmat Allah Swt. Meskipun bergelimangan dosa, ia tetap optimis mendapat ampunan Allah Swt. Agar seseorang diampuni oleh Allah Swt. maka yang harus dilakukan adalah ….
A. meratapi dosa-dosanya
B. menyebut kesalahannya berulang kali
C. taubat nasuha
D. menyesali kebodohannya
E. berdiam diri beberapa hari
9. Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah Swt. Sifat ini merupakan bentuk kepasrahan kepada-Nya sebagai dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Manakah contoh penerapan tawakal yang paling tepat ….
A. Rumi memarkir sepeda tanpa menguncinya karena yakin keadaan aman
B. karena sakit, Andika meminum obat agar diberi kesembuhan oleh Allah Swt.
C. Saat ingin membeli baju, Yunika butuh waktu cukup lama untuk memilihnya
D. Rudi bersegera berbuat kebajikan karena takut terkena azab Allah Swt.
E. Dafiq menyisihkan sebagian uang sakunya untuk disedekahkan
10. Banyak manfaat yang diperoleh dari sikap tawakal, di antaranya tercantum dalam Q.S. at-Talaq/65: 3 berikut ini,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Berdasarkan ayat tersebut, manfaat sikap tawakal adalah ….
A. mendapatkan jaminan tercukupinya semua kebutuhan hidupnya
B. mendapat prioritas masuk ke dalam surga
C. pikiran dan hati menjadi lebih terbuka menerima kritikan
D. meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus
E. meluaskan jaringan silaturahmi
Soal Essay
1. Akidah dan perilaku memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Perilaku manusia merupakan cerminan dari akidah dan keimanannya. Oleh karena itu, akidah dan keimanan harus tertanam dalam diri seseorang sejak dini. Bagaimana cara menanamkan akidah dalam diri seseorang sejak usia dini?
Jawaban : Cara Menanamkan Akidah dalam Diri Seseorang Sejak Usia Dini:
- Pendidikan Keluarga: Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan akidah sejak dini. Orang tua harus memberikan contoh yang baik dalam menjalankan ajaran agama, mengajarkan doa-doa, dan cerita-cerita agama kepada anak-anak.
- Pendidikan Agama: Sekolah atau madrasah agama dapat menjadi tempat penting dalam pembelajaran akidah. Pelajaran agama Islam harus disertakan dalam kurikulum pendidikan.
- Pembiasaan Ibadah: Orang tua harus membiasakan anak-anak untuk melakukan ibadah seperti shalat, puasa, dan bacaan Al-Qur'an. Mereka juga harus menjelaskan makna dari ibadah-ibadah tersebut.
- Cerita-Cerita Islami: Menceritakan kisah-kisah para nabi, sahabat, dan tokoh-tokoh agama yang baik dapat membantu anak-anak memahami nilai-nilai agama.
- Dukungan Lingkungan: Masyarakat dan komunitas sekitar juga harus mendukung pembelajaran agama dengan mengadakan kegiatan-kegiatan keagamaan.
2. Cinta seseorang kepada Allah tumbuh dari pengaruh akal dan jiwa yang kuat akibat berpikir mendalam terhadap kekuasaan-Nya di langit dan bumi. Cinta ini akan semakin menggelora dengan merenungkan ayat-ayat AlQur`an dan membiasakan diri berzikir dengan nama dan sifat-sifat Allah Swt. Mengapa seorang hamba harus memiliki rasa cinta kepada Allah Swt.?
Jawaban : Seorang Hamba Harus Memiliki Rasa Cinta kepada Allah Swt.karena:
- Cinta kepada Allah adalah dorongan utama untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan beribadah dengan ikhlas.
- Cinta kepada Allah mendorong untuk mengikuti ajaran agama dengan tulus, karena cinta akan memotivasi seseorang untuk melakukan yang terbaik dalam beribadah.
- Cinta kepada Allah menciptakan hubungan yang kuat antara hamba dan Sang Khalik, sehingga seseorang merasa dekat dan terlindungi dalam kehidupan ini dan akhirat.
- Cinta kepada Allah membuat seseorang lebih bersyukur atas nikmat-Nya, dan hal ini mengarah pada peningkatan iman dan ketaqwaan.
3. Seseorang yang cinta kepada Allah Swt. memiliki tanda-tanda tertentu, di antaranya terungkap dalam Q.S. Ali Imran/3: 31 berikut ini قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Jelaskan tanda-tanda cinta kepada Allah Swt. sesuai kandungan ayat
tersebut!
Jawaban : Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt. (Q.S. Ali Imran/3:31):
- Mengikuti Rasulullah: Ayat tersebut mengajarkan untuk mengikuti sunnah dan ajaran Rasulullah SAW. Mengikuti tindakan dan ajaran beliau adalah tanda cinta kepada Allah.
- Allah akan Mengasihi: Allah akan mengasihi orang-orang yang mengikuti ajaran Rasulullah dan melakukan amal saleh. Cinta kepada Allah akan membuahkan rasa kasih sayang-Nya.
- Pengampunan Dosa: Cinta kepada Allah akan membuahkan pengampunan atas dosa-dosa hamba-Nya. Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
4. Rasa takut merupakan sifat orang bertaqwa, sekaligus merupakan bukti iman kepada Allah Swt. Rasa takut ini akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang Rabb-nya. Sebutkan macam - macam rasa takut menurut menurut Imam al-Ghazali!
Jawaban : Macam-Macam Rasa Takut Menurut Imam al-Ghazali:
- Khauf min Allah (Takut kepada Allah): Ini adalah rasa takut yang seharusnya dimiliki oleh setiap muslim, yaitu takut kepada hukuman dan azab Allah jika melanggar perintah-Nya.
- Khauf min al-Dhunub (Takut akan Dosa): Rasa takut ini adalah takut akan dosa-dosa yang telah dilakukan dan konsekuensinya di akhirat.
- Khauf min al-Nafs (Takut akan Diri Sendiri): Rasa takut terhadap kelemahan diri sendiri dan kemungkinan terjerumus dalam dosa.
- Khauf min al-Tujjar (Takut akan Dosa-dosa Tersembunyi): Rasa takut terhadap dosa-dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan tidak terlihat oleh manusia, tetapi diketahui oleh Allah.
5. Ketika seseorang memiliki sifat raja’ maka ia akan bersemangat untuk menggapai rahmat Allah Swt. yang Maha Pengampun, Maha Pengasih dan Penyayang. Meskipun bergelimangan dosa, rasa optimis mendapat ampunan Allah Swt. tetap ada dalam hatinya. Namun perlu diingat bahwa sifat raja’ ini harus bersanding dengan sifat khauf. Jelaskan dampak positif bersandingnya sifat khauf dan raja’ dalam diri seseorang!
Jawaban : Dampak Positif Bersandingnya Sifat Khauf dan Raja' dalam Diri Seseorang:
- Keseimbangan: Bersandingnya khauf dan raja' menciptakan keseimbangan dalam hidup seseorang. Khauf mendorong untuk menjauhi dosa, sedangkan raja' memotivasi untuk berharap kepada ampunan Allah.
- Ketaqwaan: Khauf mendorong seseorang untuk meningkatkan ketaqwaan dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.
- Pengampunan: Raja' menjadikan seseorang optimis mendapatkan pengampunan Allah, yang menciptakan rasa lega dan damai dalam hati.
- Kesungguhan dalam Ibadah: Kombinasi khauf dan raja' membuat seseorang lebih tekun dalam ibadah, karena dia berusaha untuk menghindari dosa dan berharap kepada Allah untuk pengampunan dan rahmat-Nya.
Sumber: Tribun Pontianak
60 Soal dan Kunci Jawaban MOOC CPNS 2025: Latihan Pemahaman Nilai ASN dan Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 136: Penilaian Portofolio Aktivitas Keagamaan Sehari-hari |
![]() |
---|
Bahas Soal dan Jawaban Listening Activity 3 Bahasa Inggris SMA Kelas 12 Halaman 7 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 22: Urutan Struktur Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup |
![]() |
---|
Soal Dialog Audio Bahasa Inggris Kelas 12 Halaman 7 Kurikulum Merdeka, Dibahas Tuntas! |
![]() |
---|