Berita Viral
Kisah Bocah Kelas 5 SD Sudah Harus Cuci Darah, Ternyata Kebiasaan Umum Ini Jadi Penyebabnya, Bahaya!
Nasib pilu menimpa seorang bocah kelas 5 SD yang terpaksa harus menjalani prosedur cuci darah tiap minggu lantaran kena diabetes gegara minuman ini.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Dika Pradana
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Nasib pilu menimpa seorang bocah kelas 5 SD yang terpaksa harus menjalani prosedur cuci darah tiap minggu lantaran penyakit yang dideritanya.
Usut punya usut penyakit tersebut berawal dari kebiasaan buruk yang sering dilakukannya setiap hari.
Dia awalnya tak menyadari bahwa minuman yang sering ia konsumsi ternyata cukup berbahaya.
Lantaran sudah terlalu parah, bocah tersebut harus rutin menjalani cuci darah.
Orangtua dari bocah tersebut pun mau tak mau juga harus merogoh kocek fantastis.
Demi sang anak, orangtua harus banting tulang mencari biaya pengobatan untuk anaknya.
Nasib bocah tersebut lantas mendapatkan sorotan dari anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Netty Prasetiyani.
Baca juga: Meski Bermanfaat, Minum Air Kelapa saat Berbuka Bahaya Bagi yang Punya 5 Penyakit Ini, Ada Diabetes

Baca juga: 6 Buah Pilihan untuk Sembuhkan Penyakit Diabetes, Insyaallah Manjur, Lengkap Doa Meminta Kesembuhan
Netty Prasetiyani mengaku iba dengan pola hidup bocah tersebut.
Dia juga merasa prihatin dengan masyarakat usia muda Indonesia yang gemar mengonsumsi makanan maupun minuman dengan pemanis tambahan tinggi.
Akibatnya, mereka berisiko mengidap penyakit tidak menular, salah satunya gagal ginjal.
Dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan, Netty menyayangkan berbagai aplikasi yang menawarkan promo menggiurkan, seperti gratis minuman manis untuk setiap pembelian tertentu.
Tidak hanya itu, ia juga mengkritisi sikap perusahaan makanan dan minuman yang seakan mendorong tingkat konsumsi gula tanpa memperhatikan risiko kesehatan yang berpotensi muncul.

“Saya baru saja mengalami keprihatinan. Salah satu anak TA (Tenaga Ahli) saya harus cuci darah karena kebiasaan mengonsumsi makanan yang bisa dibeli secara online." ujar Netty di ruang rapat Komisi IX DPR RI, Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2024)
"Anak-anak kita itu paling senang kalau dapat promo bayar pakai aplikasi tertentu, nanti dapat minuman berpemanis,” lanjutnya.
“Rata-rata minumannya berpemanis dan itu diglorifikasi lewat berbagai iklan yang luar biasa dan seolah-olah itu tidak berdampak [terhadap kesehatan],” imbuhnya.
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Kabar Bahagia untuk Pekerja! Prabowo Tetapkan 18 Agustus 2025 Jadi Libur Nasional Tambahan |
![]() |
---|
Nasib Pilu Perawat Asal Boyolali Jual Nastar di Klinik Gigi, Digugat Rp 120 Juta dan 4 Kali Disomasi |
![]() |
---|
Sosok Karyawan Gunarso, Dulu Penyelamat Pangan, Kini Dirut Food Station Terseret Kasus Beras Oplosan |
![]() |
---|
Rumah Mewah Haji Sutar di Tulung Selapan Ilir OKI Sumsel Digeledah BNN, Ini Nasib Sang Pemilik |
![]() |
---|
Usfina di Panti Asuhan Purworejo Tulis Novel 300 Halaman Pakai HP, Bukti Mimpi Tak Butuh Kemewahan |
![]() |
---|