Lebaran 2024
Kecelakaan Beruntun di Kalikangkung, 4 Mobil Ringsek, Pentingnya Jaga Jarak Aman 3 Detik Saat Mudik
Kecelakaan beruntun di GT Kalikangkung Km 418, empat mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut ringsek.
Editor: Sinta Manila
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Menjelang lebaran jalanan dipadati pemudik baik yang menggunakan roda 4 maupun 2.
Ancaman kecelakaan saat di jalan raya manakala harus berbagi dan menghargai pengguna jalan lainnya jadi perhatian.
Beberapa kali terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan banyak mobil karena dekatnya jarak satu sama lain.
Baca juga: Awal Mula Kecelakaan Beruntun Tol Cikampek Km 58, Diduga Sopir Granmax Mengantuk di Jalur Contraflow
Pemudik yang melewati jalan tol diimbau untuk selalu menjaga jarak aman agar tidak mengalami kecelakaan beruntun.
Seperti video unggahan akun Instagram @portalsemarang, Minggu (7/4/2024), di mana terjadi kecelakaan beruntun di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Km 418.
Terlihat dalam video tersebut ada empat mobil yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, dan ada salah satu warganet yang menuliskan kronologi peristiwa tersebut.
“Kecelakaan pas didepanku, setelah Gerbang Tol Kalikangkung kondisi jalanan ramai lancar, mendekati exit krapyak macet parah, mobil hitam melaju kencang kaget lihat didepannya rem mendadak, langsung tabrakan beruntun 4 mobil kalo nggk salah.
Nggk sempet ngerekam, karena kondisi memang lagi panik, takut mobil belakang nyeruduk saya juga. Dan di mobil enggk ada dash cam,” tulis akun _____mendoan.
Peristiwa kecelakaan beruntun di jalan tol bukan kali pertama terjadi, maka dari itu untuk mengurangi hal tersebut terulang pengemudi perlu selalu menjaga jarak aman.

Atur jarak aman
Seperti yang diketahui, jarak aman ini sangat berguna untuk menghindari risiko tabrakan beruntun akibat pengereman.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan, aturan jarak aman berkendara sebenarnya garis besarnya sama saja batas kecepatan melaju.
“Kendaraan-kendaraan yang melaju kecepatan tinggi di jalan tol punya perhitungan waktu sepersekian detik untuk berhenti total, rem mendadak atau menghindari bahaya,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, dalam perhitungan jarak aman pengereman dan bermanuver yang digunakan adalah rumus rasional.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Tol Jakarta-Cikampek KM 58 H-2 Lebaran, 2 Mobil Terbakar, 7 Jenazah Dievakuasi

“Defensive driving kita pakai 3 detik. Itu sudah dianggap waktu yang cukup untuk menghindari dan rem mendadak,” kata Jusri.
“Proses otak untuk memerintahkan kaki kita menginjak pedal rem dibutuhkan waktu sekitar 0,5 sampai dengan 1 detik, kemudian proses kerja mekanikal dibutuhkan waktu 0,5 sampai dengan 1 detik,
dan dibutuhkan kendaraan sampai kendaraan berhenti dibutuhkan waktu 0,5 sampai dengan 1 detik.
Total waktu yang dibutuhkan 3 detik,” lanjur Jusri.
Meski begitu, yang penting dilakukan untuk menjaga keselamatan dan keamanan berkendara adalah kesadaran diri sendiri.
(Tribunnewsmaker.com/Kompas.com)
Sumber: Kompas.com
Sejarah Munculnya Lebaran Ketupat, Dirayakan 7 Hari setelah Idul Fitri, Dikenalkan Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Hasto PDIP Beri Syarat Jokowi Ketemu Mega, Balasan Menohok Gibran: Lebaran Kok Silaturahmi Dilarang? |
![]() |
---|
Masuk Sekolah Hari Pertama Usai Lebaran 2024, Begini Aturan Terbaru Seragam Sekolah SD, SMP & SMA |
![]() |
---|
Sosok Rudi Terjebak Arus Balik 15 Jam di Tol Trans Jawa, Rest Area Penuh, SPBU Habis Bensin: Tegang |
![]() |
---|
Sosok Sopir Bus Bawa Pemudik Kelaparan untuk Makan di Rumah Mertua, Mengaku Ikhlas: Terharu Saya |
![]() |
---|