Breaking News:

Lebaran 2024

Rayakan Idul Fitri 2024, Ini 7 Amalan Sunah Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad: Baca Takbir, Silaturahim

Inilah tujuh amalan sunah yang ditunaikan di Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

YouTube Tribun Timu
Amalan di Hari Raya Idul Fitri. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah tujuh amalan sunah yang ditunaikan di Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Umat muslim sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/ 2024. Muhammadiyah telah menetapkan lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Sedangkan pemerintah masih menunggu hasil dari sidang isbat untuk menentukan kapan hari raya Idul Fitri 2024.

Terdapat amalan-amalan sunah yang sayang sekali apabila tidak dikerjakan.

Melansir dari laman resmi Muhammadiyah, terdapat 7 amalan sunah yang bisa Anda kerjakan pada hari Idul Fitri antara lain sebagai berikut.

1. Memperbanyak takbir

Takbir merupakan ekspresi kesadaran terhadap keagungan asma Allah dan kenisbian manusia di hadapan-Nya serta sebagai tanda syukur atas petunjuk yang diberikan-Nya.

Selain itu, takbir juga merupakan penampakan syiar agama Islam. Ucapan takbir tersebut ialah:

اَللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

Allaahu akbar Allaahu akbar, Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd.

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha besar, Allah Maha besar dan segala puji bagi Allah.”

Baca juga: Bacaan Lengkap Takbiran Hari Raya Idul Fitri 2024, Dilengkapi dengan Tulisan Latin Agar Mudah Dibaca

Takbiran untuk malam lebaran Idul Fitri.
Takbiran untuk malam lebaran Idul Fitri. (Tribun Sumsel)

2. Memakai baju bagus dan wangi-wangian

Saat menghadiri salat Idul Fitri dituntunkan agar berpenampilan rapi, yaitu dengan berhias, memakai pakaian bagus dan wangi-wangian.

Hal ini didasarkan pada hadis berikut:

عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كاَنَ يَلْبَسُ بُرْدَ حِبَرَةٍ فِيْ كُلِّ عِيْدٍ. [رواه الشافعي في المسند، جـ 1: 152، حديث رقم 441]

“Dari Ja‘far Ibnu Muhammad, dari ayahnya, dari kakeknya (dilaporkan) bahwa Nabi saw selalu memakai wool (burdah) bercorak [buatan Yaman] pada setiap Id.” [HR. asy-Syafi‘i dalam kitabnya al-Musnad, I:152, hadis nomor 441].

3. Makan sebelum menuju lapangan shalat Idul Fitri

Berbeda dengan Idul Adlha, untuk Idul Fitri orang yang hendak berangkat ke lapangan tempat salat dituntunkan supaya terlebih dahulu makan pagi.

Hal ini sesuai dengan sunnah yang dilakukan Nabi Saw:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ … وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا. [رواه البخاري]

“Diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik bahwa ia berkata: Adalah Rasulullah saw tidak pergi ke salat Idul Fitri sebelum beliau makan beberapa kurma. [HR. al-Bukhari].

Baca juga: Arti Kata Minal Aidin Wal Faizin yang Sering Diucapkan Saat Idul Fitri, Lafalkan dengan Benar

Salat Idul Fitri
Salat Idul Fitri (Pemkab Klaten)

4. Berangkat dengan berjalan kaki

Pergi menuju lapangan salat Idul Fitri sebaiknya dengan berjalan kaki sambil bertakbir. Hal ini sesuai dengan sunnah Nabi Saw:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ مِنَ السُّنَّةِ أَنْ تَخْرُجَ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَأَنْ تَأْكُلَ شَيْئًا قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ. [رواه الترمذي و قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ

“Diriwayatkan dari ‘Ali Ibnu Abi Thalib ia berkata: Merupakan sunnah bahwa engkau keluar untuk salat Id dengan berjalan kaki dan makan sesuatu sebelum keluar. [HR. at-Tirmidzi. Ia mengatakan: Ini adalah hadis hasan].

5. Shalat dihadiri seluruh umat Islam

Idul Fitri adalah suatu peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan.

Oleh karena itu pelaksanaan salat dihadiri oleh semua orang Muslim tua, muda, dewasa, anak-anak, laki-laki dan perempuan, bahkan mereka yang pada saat itu terhalang untuk mengerjakan salat, yaitu perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw. supaya menghadirinya.

Hanya saja mereka tidak ikut salat dan tidak masuk ke dalam shaf salat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib:

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَاْلأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ إِحْدَانَا لاَ يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا. [رواه الجماعة واللفظ لمسلم]

“Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyyah bahwa ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan kami supaya menyuruh mereka keluar pada hari Idul Fitri dan Idul Adlha: yaitu semua gadis remaja, wanita sedang haid dan wanita pingitan. Adapun wanita-wanita sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat salat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya itu dan panggilan kaum Muslimin. Aku bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang kami yang tidak mempunyai baju jilbab? Rasulullah menjawab: Hendaklah temannya meminjaminya baju kurungnya.” [HR. al-Jama‘ah, lafal dari Muslim].

6. Pulang melalui jalan lain

Sunnah lainnya dalam prosesi salat Idul Fitri ialah pulang melalui jalan yang berbeda dengan saat berangkat menuju lapangan.

Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Saw:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ إِلَى الْعِيدِ رَجَعَ فِي غَيْرِ الطَّرِيقِ الَّذِي أَخَذَ فِيهِ. [رواه ابن ماجه]

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw. apabila keluar pergi salat Id, beliau kembali dengan melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi.” [HR. Ibnu Majah].

Ilustrasi salaman dan sungkem saat Idul Fitri
Ilustrasi salaman dan sungkem saat Idul Fitri (Net/josstoday)

7. Perbanyak silaturahim

Pada hari raya ini simpul silaturahmi semestinya diuraikan dan kesalahpahaman serta permusuhan semestinya diakhiri.

Tidak layak bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya seiman, apalagi kerabat dekatnya. Rasulullah Saw mengatakan:

تُفتَحُ أبوابُ الجنَّةِ يومَ الاثنينِ و الخميسِ، فيغفرُ اللهُ عزَّ وجلَّ لِكلِّ عبدٍ لا يُشرِكُ باللهِ شيئًا، إلَّا رجلًا كانَ بينَه وبينَ أخيهِ شحناء، فيقول: أنظروا هذينِ حتَّى يصطلحا، أنظِروا هذينِ حتَّى يصطلِحا ،أنظِروا هذينِ حتَّى يصطلِحا (‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏

“Pintu jannah dibuka pada hari Senin dan Kamis, dan kemudian setiap hamba (Allah) diberikan pengampunan jika dia tidak menyekutukan Allah dalam ibadah. Tetapi orang yang di dalam hatinya ada dendam terhadap saudaranya (Muslim), mereka tidak akan dimaafkan dan mengenai mereka akan dikatakan dua kali: Tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai, tangguhkan pengampunan pada dua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim).

(TribunNewsmaker.com/ Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Idul FitriLebaranamalantakbir
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved