Lebaran 2024
Dendam! Pemuda di Wakatobi Tikam Pria hingga Tewas saat Lebaran, Fakta-fakta Mengejutkan Terungkap
Dendam kesumat, seorang pemuda berusia 19 tahun nekat menganiaya pria berusia 45 tahun hingga tewas.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dendam kesumat, seorang pemuda berusia 19 tahun nekat menganiaya pria berusia 45 tahun hingga tewas.
Fakta-fakta terkait penganiayaan itu terungkap setelah dilakukan berbagai penyelidikan oleh kepolisian setempat.
Penikaman yang menyebabkan seorang pria meninggal itu terjadi saat momen lebaran Idul Fitri di Desa Liya Togo, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (10/4/2024) sekitar pukul 11.00 WITA.
Baca juga: Jelang Lebaran, Ibu di Temanggung Diusir Anaknya, Menangis Sedih, Kini Tinggal di Tempat Saudara
Pada dasarnya, pelaku berinisial LS tak memiliki niat akan melakukan aksi kejinya pada momen penting keagamaan itu.
Ia tak sengaja bertemu dengan 'musuh' masa lalu, sampai akhirnya bertekad melakukan aksi penikaman.
Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polres Wakatobi, AKP M Ady Kesuma, S.H., M.H. saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Disebutkan jika kasus penikaman di Desa Liya Togo adalah diduga karena motif balas dendam.
Setelah menyerahkan diri, kata Ady Kesuma, pelaku pun membeberkan dugaan penyebab terkait aksi penikaman yang dilakukannya di dekat keramaian orang itu.

Baca juga: Fakta-fakta Pembunuhan Wanita di Parangtritis, Dihabisi Mantan Pacar, Modusnya Diajak Ngabuburit
LS yang menyerahkan diri ke Polres Wakatobi, menyebut jika ia mengetahui perbuatannya adalah hal salah.
Sehingga, ia pun tak segan-segan membawa diri beserta alat bukti sebilah badik yang digunakan menikam korban di hadapan pihak kepolisian.
"Pelaku datang (Polres Wakatobi) dan mengakui perbuatannya," jelas Ady Kesuma.
Selain menjelaskan terkait kronologi kejadian, LS pun juga mengungkap penyebab aksi penikaman terjadi.
LS diketahui memiliki dendam masa lalu atas kematian sang ayah yang dibunuh oleh adik korban.
"Di mana tiga tahun lalu itu, adik korban membunuh orangtua pelaku," tambah Kasat Reskrim Polres Wakatobi.
Lalu, satu tahun kemudian, kembali lagi terjadi penikaman yang dialami keluarga pelaku.
Untung saja dalam peristiwa tersebut, tidak sampai menghilangkan nyawa dari kakak pelaku.
Sampai pada akhirnya, pelaku tak sengaja bertemu dengan keluarga orang yang diduga telah membunuh ayahnya.
Sontak saja LS yang tersulut emosi dan memastikan sosok pria betubuh tambun itu.
Setelah mengetahui bahwa sosok tersebut adalah diduga orang yang ingin mencelakai 2 anggota keluarga, LS pun beraksi.
Tepat pada tahun ketiga ini, pelaku diduga 'balas dendam' dengan menikam korban.
"Jadi korban ini ada rasa dendam karena, selain ayahnya tewas dia juga hampir saja kehilangan kakaknya," jelas AKP M Ady Kesuma.

Lantas siapa sosok LS ?
LS adalah seorang remaja lelaki berusia 19 tahun.
LS memiliki rambut yang panjang saat ini.
Ia merantau di salah satu wilayah di Indonesia Timur, sebelum akhirnya kembali ke Wakatobi.
Pada kepulangannya baru-baru ini, LS merayakan lebaran Idul Fitri di kampung halamannya.
Namun, kepulangannya adalah sebuah malapetaka.
Pasalnya, pada momen tak terduga, LS menikam seorang pria berusia 45 tahun.
Korban mencoba melakukan upaya perlawanan, namun LS dengan cepat bisa mengatasinya.
Bahkan melesatkan badik yang dipegangnya hingga mengenai tubuh K.
Aksi LS ternyata memiliki sebab.
Ia melakukan penikaman hingga membuat K tewas gegara ingin membalas dendam.
Meski begitu, LS tak ada niatan ataupun rencana membunuh korbannya.
Kronologi Kejadian
Peristiwa tersebut terjadi saat momen acara adat Posepaa digelar usai shalat Ied atau Idul Fitri di kawasan Benteng Keraton Liya, Rabu (10/4/2024) sekitar pukul 11.00 WITA.
Dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Kasat Reskrim Polres Wakatobi, AKP M Ady Kesuma, S.H., M.H., dibeberkan kronologi kejadian tragis yang menimpa pria berinisial K (45).
Saat itu, situasi kawasan Benteng Keraton Liya sebagai tempat acara adat Posepaa tengah ramai oleh warga yang hendak menonton.
Posepaa adalah atraksi budaya di mana, sejumlah pria saling menendang namun tetap berpegangan sebagai bentuk persatuan.
Biasanya, Posepaan kerap kali digelar pada setiap momen hari keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Pada peristiwa tragis yang terjadi di Desa Liya Togo ini, pelaku LS (19) bertemu dengan korban di acara Posepaan tersebut.
Menurut AKP M Ady Kesuma, pelaku tak berniat untuk melakukan aksi penikaman.
Ia justru datang untuk menyaksikan atraksi budaya Posepaa.
Terlebih, LS sudah lama merantau di wilayah Indonesia Timur.
Namun tetiba ia bertemu korban, yang juga berada di lokasi Posepaa.
Pengakuan pelaku dari hasil interogasi, aksi penikaman tersebut diduga dilandasi dendam.
Hingga saat mengetahui keberadaan korban ada di tempat yang sama dengan dirinya, pelaku lantas mencoba mengejar perlahan.
Setelah berpas-pasan dengan korban, pelaku pun sontak mencabut sebilah badik.
Tak butuh waktu lama LS menumbangkan K dengan sejumlah tusukan.
Korban pun sempat berupaya melakukan perlawanan, namun pelaku begitu cepat beraksi.
Korban tersungkur hingga ke bagian pohon pisang.
Ia mengalami sejumlah luka tusukan di perut, dada, dan leher, luka sabet sebanyak 2 di punggung, 2 di kaki kanan dan tangan kiri kanan, serta 5 di wajah.
"Bahkan jarak kejadian itu, kurang lebih 10 meter dari keramaian," jelas AKP M Ady Kesuma.
Sampai membuat para warga berlarian segera meninggalkan lokasi Posepaa.
Pada akhirnya, atraksi budaya pun dihentikan akibat kericuhan yang terjadi.
Pelaku Menyerahkan Diri
Setelah peristiwa naas itu terjadi, LS pun menyerahkan diri.
Ia datang dibonceng ojek ke Polres Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (10/4/2024) pada hari kejadian.
Sosok pelaku berinisial LS (19) itu juga membawa barang bukti.
Hal tersebut disampaikan Kasat Reskrim Polres Wakatobi, AKP M Ady Kesuma, S.H., M.H., saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Disebutkannya, terduga pelaku LS datang dibonceng oleh seseorang dan langsung ke anggota Polres Wakatobi.
"Entah itu ojek atau keluarganya, dia datang langsung ke Polres Wakatobi sendirian," jelasnya.
Pelaku pun langsung datangan ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan menyerahkan dirinya.
LS mengaku sebagai pelaku penikaman yang terjadi di Desa Liya Togo.
"Selanjutnya datang di SPKT Menyampaikan bahwa 'ijin pak saya mau menyerahkan diri telah menikam orang'," tutur Ady Kesuma.
Pelaku lantas menunjukkan barang bukti yakni sebilah badik dengan bercak darah korban yang masih tersisa.
Bahkan menurut penuturan Ady Kesuma, pelaku nampak santai menjelaskan kronologi kejadian.
Pelaku mengakui kesalahannya dan siap untuk dihukum sesuai dengan pasal yang berlaku.
Untuk diketahui, peristiwa mengenaskan tersebut terjadi saat momen perayaan lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi, Rabu (10/4/2024) siang.
Pria berinisial K (45) tewas di tengah keramaian momen acara adat Posepaa yang digelar di kawasan Benteng Keraton Liya, Desa Liya Togo.
Ia dianiaya seorang remaja lelaki (19) berinisial LS.
Atas peristiwa tersebut, korban dilarikan ke RSUD Wakatobi, Jalan Utudae Samad, Mandati III, Wangiwangi Selatan.
Sayangnya nyawa korban tak terselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.
Kasus tersebut kini telah ditangani pihak Polres Wakatobi.
Sejarah Munculnya Lebaran Ketupat, Dirayakan 7 Hari setelah Idul Fitri, Dikenalkan Sunan Kalijaga |
![]() |
---|
Hasto PDIP Beri Syarat Jokowi Ketemu Mega, Balasan Menohok Gibran: Lebaran Kok Silaturahmi Dilarang? |
![]() |
---|
Masuk Sekolah Hari Pertama Usai Lebaran 2024, Begini Aturan Terbaru Seragam Sekolah SD, SMP & SMA |
![]() |
---|
Sosok Rudi Terjebak Arus Balik 15 Jam di Tol Trans Jawa, Rest Area Penuh, SPBU Habis Bensin: Tegang |
![]() |
---|
Sosok Sopir Bus Bawa Pemudik Kelaparan untuk Makan di Rumah Mertua, Mengaku Ikhlas: Terharu Saya |
![]() |
---|