Breaking News:

Berita Viral

Rayakan Ultah, Wanita Justru Beri Hadiah Suntik Mati untuk Diri Sendiri, Depresi Sejak Usia 7 Tahun

Seorang wanita asal Belanda bernama Jolanda Fun menggemparkan pemberitaan setelah melakukan suntik mati tepat di hari ulang tahunnya ke-34.

Penulis: Sinta Manila
Editor: Sinta Manila
TribunJogja
ILUSTRASI! eutanasia, suntik mati legal di Belanda. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang wanita asal Belanda bernama Jolanda Fun menggemparkan pemberitaan setelah melakukan suntik mati tepat di hari ulang tahunnya ke-34.

Kisah ini menjadi viral, karena rupanya Jolanda sudah menderita sejak lama karena melawan depresi.

Ini menjadi perhatian karena betapa pentingnya diperhatikan tentang sakit mental yang bisa merengut nyawa seseorang secara tragis.

Baca juga: Kesal Tak Dibelikan Ponsel, Pria di Bogor Panjat Tower Nyaris Bunuh Diri, Digagalkan Polisi: Dibujuk

Kisah terungkap karena pesan haru dari sang kekasih yang bernama Peter, dia mengungkap Jolanda mengakhiri hidupnya karena melawan depresi.

Menurut kabar yang beredar, Yolana  tetap dikelilingi oleh cinta dari pasangannya, Peter Silvius, keluarga, dan teman-teman.

Akan tetapi Jolanda sudah tak kuat menahan tekanan mentalnya.

Pada 25 April tepat di hari ulang tahun Jolanda ke-34 dan hari meninggalnya, Peter mengatakan bahwa dia akan selalu merindukan sosok kekasihnya.

Ilustrasi eutanasia, suntik mati legal
Ilustrasi eutanasia, suntik mati legal (TribunJogja)

"Sayangku Jolanda.

Hari ini adalah hari ulang tahunmu dan hari di mana keinginanmu menjadi kenyataan, sebuah hari dengan dua sisi.

Aku akan sangat merindukanmu saat kamu memulai perjalanan terakhirmu menuju tempat di mana kamu akan menemukan kedamaian dan tidak lagi merasakan sakit.

Aku mencintaimu, kamu selalu ada di hatiku, jalani perjalanan terakhirmu dengan baik dan sampai jumpa nanti xx," ujar Peter di Facebooknya.

Jolanda mengatakan bahwa dia memakai topeng dalam semua situasi sosialnya untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya.
Jolanda mengatakan bahwa dia memakai topeng dalam semua situasi sosialnya untuk menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya. (Facebook)

Dari kabar yang beredar, tercatat sudah sejak usia 7 tahun, Jolanda melawan depresi.

Keluarga sudah mencoba mencari bantuan dari puluhan sesi terapi.

Dari hasil wawancara dengan The Sunday Times, Jolanda mengungkapkan bahwa dia ingin keluar dari kehidupannya karena lelah melawan depresi, autisme dan kesulitan belajar.

"Kehidupanku gelap, kelebihan stimulasi, kekacauan di kepalaku, kesepian," deskripsi Jolanda tentang kehidupannya

"Kebanyakan waktu saya hanya merasa sangat buruk, sedih, down, muram.

Orang tidak melihatnya, karena itulah topeng yang saya pakai dan itulah yang Anda pelajari dalam hidup," ujar Jolanda.

Menurut Jolanda, kematiannya sudah dia pikirkan matang-matang.

Dia menggambarkan euthanasia atau suntik sebagai kematian yang terhormat.

Dia pun menjelaskan bahwa seseorang dapat keluar dari kehidupan dengan damai.

Keputusan Jolanda untuk memilih euthanasia tidak luput dari kontroversi di negara Belanda.

Belanda merupakan salah satu dari tiga negara di Uni Eropa yang melegalkan euthanasia.

Akan tetapi hal itu menuai polemik, karena pada tahun 2022, tercatat 8.720 orang di Belanda yang mengakhiri hidupnya melalui euthanasia.

Kejadian itu meningkat sebesar 14 persen dari tahun sebelumnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(Tribunnewsmaker.com/MNL)

Tags:
wanitaBelandadepresi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved