Pilkada 2024
PDIP Lebih Berpotensi Usung Risma dan Djarot Ketimbang Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Ini Alasannya
PDIP lebih berpeluang usung Tri Rismaharini dan Djarot Saiful Hidayat ketimbang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Editor: Eri Ariyanto
TRIBUNNEWSMAKER.COM - PDIP lebih berpeluang usung Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Djarot Saiful Hidayat ketimbang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Menurut seorang pengamat, politik hal itu dikarenakan kasus penistaan agama yang pernah menimpa Ahok, dinilai sebagai ganjalan dirinya untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan langsung oleh Pengamat politik Ujang Komarudin.
Baca juga: Peluang Dico Kalahkan Hendrar & Sudaryono di Pilgub Jateng 2024, Elektabilitasnya Kini Masuk 4 Besar
Ujang Komarudin menilai meski Ahok sudah menjalani hukuman dan menjadi warga binaan selama satu tahun delapan bulan, akan sulit bagi mantan gubernur DKI Jakarta itu maju kembali di Pilkada DKI.
Ujang menjelaskan dalam politik akan mencari jalannya sendiri dan tidak menutup kemungkinan permasalahan Ahok sebelumnya akan diungkit kembali dan menjadi bahan konsumsi lawan.
Di sisi lain, kasus penistaan agama telah melekat bagi masyarakat DKI Jakarta. Apalagi, tingkat religiusitas masyarakat Jakarta tinggi.
"Jadi sulit dan berat kalau Ahok diusung maju ya, kemungkinan besar akan tumbang karena bagaimanapun, religiusitas masyarakat Betawi itu tinggi," ujar Ujang saat dihubungi, Jumat (17/5/2024), dikutip dari Kompas.com.
"Mereka akan mencari sosok figur yang bisa bagus agamanya, taat agamanya. Yang menistakan agama pasti sulit untuk bisa menang di DKI," sambung Ujang.

Baca juga: Danny Pomanto Tak Gentar Lawan Andi Sudirman di Pilgub Sulsel 2024, Ternyata Ini Modal Utamanya
Lebih lanjut Ujang menilai PDI-P pastinya memikirkan kans Ahok maju di Pilkada DKI. Walaupun elektabilitas Ahok mumpuni, namun kemungkinan kasus penistaan agama akan diungkit dan menjadi senjata lawan politik.
Ujang menilai figur yang cocok untuk diusung PDI-P di Pilkada DKI Jakarta yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat atau Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Kedua kader PDI-P itu, sambung Ujang, tidak punya latar belakang kasus pidana dan sudah dikenal oleh publik.
"Kalau Ahok enggak bakal diusung (PDI-P) karena diusung pasti keok. Pasti kalah," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
"Kalau Djarot dan Risma mungkin (diusung), karena tidak ada jejak kasus pidana. Mereka masih bagus, tidak ada masalah. Seandainya dijual, seandainya dijalankan pun di DKI ya oke, bagus. Walaupun nanti harus dilihat potensi menangnya seperti apa," imbuhnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga mengungkapkan enam dari delapan nama kader PDI-P yang potensial diusung pada Pilkada DKI 2024.
Enam nama tersebut di antaranya adalah dua mantan Gubernur DKI Jakarta, yaitu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Sisanya, ada mantan Wali Kota Semarang sekaligus Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi, Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, serta mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
Terbaru! 6 Sosok Calon Gubernur Jakarta dari PDIP, Ada Djarot Saiful Hidayat dan Aryo Seno Bagaskoro
Terbaru, berikut 6 sosok Calon Gubernur Jakarta 2024 dari PDIP. Ada Djarot Saiful Hidayat hingga Aryo Seno Bagaskoro.
PDIP kini menargetkan untuk memenangkan gelaran Pilkada Jakarta 2024.
Sebelumnya PDIP memiliki delapan bakal calon Gubernur Jakarta yang nantinya akan dipilih oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: PDIP Sebut Bakal Beri Kejutan di Pilkada Jakarta 2024, Siapkan 2 Kandidat Rahasia, Siapa Sosoknya?
Diketahui, dari delapan nama yang sedang dipertimbangkan oleh internal partai, terdapat enam nama yang sudah dibocorkan ke publik.
Mereka adalah Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, Djarot Saiful Hidayat, Hendrar Prihadi, Tri Rismaharini, Andika Perkasa, hingga Aryo Seno Bagaskoro.
"Tapi ini perbincangan kami, sekali lagi ini masih perbicangan kami. Ada Mas Djarot, ada Pak Ahok, ada mas Hendi, ada Bu Risma, ada Mas Andika. Eh, jangan-jangan mas Seno mungkin, yang muda. Jangan bilang tidak mungkin," kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga kepada wartawan, Kamis (16/5/2024).
Namun, ia tak ingin membeberkan lebih lanjut ihwal dua nama lainnya.
"Dan dua lagi saya tidak mau sebut namanya. Bisa aja kejutan-kejutan nanti," ujarnya.
Baca juga: Bocoran 4 Kandidat Kuat Calon Menteri Keuangan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Sosok-sosoknya
Berikut rangkuman rekam jejak dari enam bakal calon gubernur Jakarta dari PDIP:
1. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Ahok mengawali karier politik dari seorang anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Lalu, ia terpilih menjadi Bupati Belitung Timur pada Pilkada 2005. Kemudian, pada tahun 2012, ia bersama Joko Widodo maju sebagai calon wakil gubernur dan memenangkan kontestasi tersebut.
Pada 1 Juni 2014, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014. Ahok pun resmi diangkat menjadi pelaksana tugas gubernur. Setelah terpilih dalam Pilpres 2014, Joko Widodo resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2014.
Lalu, pada 19 November 2014 di Istana Negara berdasarkan hasil rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Ahok dilantik menjadi Gubernur Jakarta.
Ahok pernah divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara terkait kasus penodaan agama.
2. Djarot Saiful Hidayat

Djarot adalah politikus PDIP yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar. Dia kemudian ditunjuk menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mengalami kekosongan usai ditinggal Ahok. Ia menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 17 Desember 2014. Lalu, pada 15 Juni 2017, kariernya menanjak karena menggantikan Ahok sebagai gubernur selama 4 bulan.
3. Hendrar Prihadi
Hendrar mengawali karier politiknya sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah. Ia kemudian terpilih sebagai Wakil Wali kota Semarang pada 2010. Pada tahun 2013, Hendrar dilantik sebagai Wali Kota Semarang menggantikan Soemarmo HS yang dinonaktifkan karena terlibat kasus korupsi.
Ia terpilih kembali menjadi Wali Kota Semarang usai memenangkan kontestasi Pilkada Kota Semarang 2016. Kini, ia menjabat Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang menjabat sejak 10 Oktober 2022.
Perempuan yang karib disapa Risma ini adalah Menteri Sosial pada Kabinet Indonesia Maju yang mulai menjabat sejak 23 Desember 2020. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya pada 28 September 2010 hingga 28 September 2015 dan 17 Februari 2016 hingga 23 Desember 2020.
5. Andika Perkasa
Andika adalah mantan Panglima TNI 17 November 2021 – 19 Desember 2022. Sebelum menjadi Panglima TNI, ia telah menduduki sejumlah jabatan strategis di TNI AD, seperti Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
6. Aryo Seno Bagaskoro
Aryo Seno Bagaskoro pernah menjadi juru kampanye untuk calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Sumber: Kompas TV
Rekam Jejak Constant Karma, Cawagub Baru Pasangan Benhur Tomi Mano, Gantikan Yeremias Bisai |
![]() |
---|
Bupati Termuda di Jawa Barat Ini Punya Harta Kekayaan Rp1,4 Miliar di Usia 28 Tahun, Dulu Kerja Apa? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Fahmi Muhammad Hanif, Bupati Purbalingga yang Tawari Vokalis Sukatani Jadi Guru Lagi |
![]() |
---|
Breaking News! Putusan MK Pilkada Barito Utara, 2 TPS Ini Wajib Pemungutan Suara Ulang |
![]() |
---|
Pilkada Pasaman 2024 Diulang, Anggit Kurniawan Didiskualifikasi MK, Sembunyikan Status Mantan Napi |
![]() |
---|