Berita Viral
7 Tanda Masa Kecilmu Kurang Bahagia Menurut Psikologi, Termasuk Suka Overthinking
Berikut ini 7 tanda masa kecil kurang bahagia menurut psikologi, salah satunya suka overthinking
Penulis: Talitha Desena Darenti
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut ini 7 tanda masa kecil kurang bahagia menurut psikologi, apa saja?
Seperti yang diketahui, masa kecil adalah masa-masa yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang.
Jika memiliki masa kecil penuh dengan cinta, seseorang bisa tumbuh menjadi individu yang baik secara emosional.
Sebaliknya, apabila masa kecil seseorang tidak bahagia, tentu sangat berpengaruh dalam perkembangan psikologis.
Dan hal tersebut tentu memengaruhi seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain dan juga lingkungan.
Nah, berikut ini adalah 7 tanda masa kecil kurang bahagia menurut psikologi yang dilansir dari Hack Spirit!
Baca juga: 7 Kepribadian Orang yang Gampang Disukai Menurut Psikologi, Apakah Kamu Salah Satunya?
1. Sulit Mempercayai Orang Lain

Seseorang yang memiliki masa kecil kurang bahagia, cenderung sulit untuk mempercayai orang lain ketika dewasa.
Pasahal, kepercayaan adalah landasan dari hubungan yang sehat dan baik dengan orang lain.
Apabila seseorang tumbuh dimana orang-orang terdekatnya sering membohongi, atau tidak memberikan rasa aman, tentu bisa mempengaruhi kemampuan mereka untuk mempercayai orang lain.
Mereka sering merasa cemas dalam hubungan sosial dan selalu curiga kepada orang lain.
2. Menghindari Konflik

Orang yang lahir dan tumbuh di lingkungan yang penuh ketegangan atau pertengkaran sebisa mungkin menghindari konflik.
Mereka akan menghindar karena takut akan konsekuensi yang mungkin terjadi.
Hal ini memang mekanisme bertahan hidup yang tidak sengaja dipelajari sejak kecil untuk menghindari rasa takut mereka.
3. Perfeksionis

Mereka juga cenderung memiliki rasa perfeksionis yang berlebihan karena memiliki keinginan untuk diakui atau diterima oleh orang lain.
Hal ini karena mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh tuntutan, kritikan, atau jarang diapresiasi oleh orang tua.
Dan sering kali mereka merasa bahwa mereka harus sempurna untuk mendapatkan pengakuan orang lain.
Sehingga ketika dewasa, mereka sangat terobsesi terhadap kesempurnaan dalam apapun meskipun hal tersebut membuat mereka kelelahan.
4. Tidak Suka Ditolak

Mereka juga tidak tahu bagaimana menghadapi penolakan, padahal penolakan adalah bagian dari kehidupan.
Akan tetapi, bagi seseorang yang memiliki masa kecil yang sering mengalami penolakan, dampaknya sangat mendalam.
Mereka merasa sangat cemas saat menghadapi penolakan, karena bisa membuka kembali luka lama semasa kecil yang menjadi tanda trauma emosional yang belum selesai.
5. Mengabaikan Kebutuhan Pribadi

Orang-orang ini biasanya tumbuh dalam lingkungan di mana mereka sering diabaikan atau dianggap tidak penting.
Dan hal tersebut bisa terbawa hingga dewasa, dimana mereka cenderung menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.
Dan mereka sering merasa bersalah jika mengutamakan diri sendiri dibandingkan orang lain.
Hal ini pun bisa mengarah pada burnout dan rasa tidak puas, yang membuat mereka bisa 'meledak' jika terus-terusan dilakukan.
6. Overthinking

Karena masa kecil yang penuh tekanan, orang-orang ini punya kecenderungan untuk berpikir berlebihan alias overthinking.
Mereka sulit merasa tenang dan selalu overthinking jika sesuatu terjadi pada mereka.
Dan rasa cemas ini bisa menjadi respons otomatis yang terbentuk secara tidak langsung sebagai cara untuk mencoba mengendalikan situasi yang di luar kendali.
7. Suka Menyalahkan Diri Sendiri

Orang-orang yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang suportif, secara tak langsung belajar untuk menyalahkan diri sendiri.
Mereka cenderung untuk menyalahkan diri sendiri setiap kali terjadi sesuatu yang buruk dalam hidup.
Dan di masa dewasa, mereka sering merasa bahwa segala kesalahan atau kegagalan adalah tanggung jawab mereka.
Bahkan ketika hal tersebut di luar kendali mereka, dan bukan mereka yang menyebabkannya.
Pola pikir tersebut sangat bisa merusak harga diri serta membuat perasaan mereka selalu kalang kabut.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)
Sumber: Tribunnewsmaker.com
Mobil Keluarga Sahroni yang Tewas di Indramayu Mondar-mandir Setelah Pembunuhan, Siapa yang Pakai? |
![]() |
---|
Sosok Agus Setiawan Ketua BEM UI Dianggap Khianat usai Bertemu Pimpinan DPR, Tak Mau Ambil Pusing |
![]() |
---|
Tangis Ibunda Affan Kurniawan Pecah, Diberi Rumah di Bogor, Ungkap Keinginan Putranya: Seperti Ini |
![]() |
---|
Sosok Khariq Anhar Diduga Ajak Pelajar Demo di DPR RI, Dulu Dipolisikan Rektor Unri, Berprestasi |
![]() |
---|
Sosok Dendi Irwandi, Kepsek Predator Seksual di Sukoharjo, Senyum Lebar seusai Divonis 10 Tahun Bui |
![]() |
---|