2 Cagub & Cawagub Aceh di Pilkada 2024 Lengkap dengan Partai Pendukung, Cek Elektabilitasnya!

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Provinsi Aceh akan diikuti oleh dua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada 2024.

Dua pasangan calon tersebut akan bersaing di level provinsi.

Sementara, da 79 pasangan calon yang akan bertarung di level kabupaten sebagai calon bupati dan wakil calon bupati serta 5 kota sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota.

Inilah pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Aceh 2024:

1. Bustami Hamzah-Muhammad Yusuf A. Wahab (Om Bus-Tu Sop) 

Pengusung: 

NasDem (10 kursi)
Golkar (9 kursi)
PAN (5 kursi)
PAS (4 kursi)
PDA (1 kursi)

Serta didukung sejumlah parpol nonkursi di DPRA, seperti PKN, Gelora, dan Partai Buruh.

Bustami Hamzah dan Muhammad Yusuf A. Wahab telah mendaftarkan diri ke Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada Kamis (29/8/2024).

Namun sayangnya, pada bakal cawagub Tu Sop meninggal dunia pada Sabtu (7/9/2024) pukul 09.00 WIB.

Pasangan Bustami Hamzah ini wafat di Rumah Sakit Brawijaya Tebet, Jakarta.

Sebelumnya, Tu Sop dirawat karena kelelahan dan sempat mengeluhkan sakit di bagian perut.

2. Muzakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh)

Sama dengan Bustami-Yusuf, Muzakir Manaf dan Fadhlullah mendaftarkan diri ke KIP Aceh pada Kamis (29/8/2024).

Bila Bustami-Yusuf mendaftar pada pukul 11.15 WIB, Mualem-Fadh datang ke kantor KIP Aceh pada 16.49 WIB.

Baca juga: Survei Terbaru Pilkada Aceh Barat, Tarmizi SP vs Teuku Alaidinsyah, Terjawab Elektabilitas Terkuat

Pengusung:

Partai Aceh (20 kursi)
PKB (9 kursi)
Demokrat (7 kursi)
Gerindra (5 kursi)
PPP (5 kursi)
PKS (4 kursi)
PDIP (1 kursi)
PNA (1 kursi)

Serta didukung sejumlah parpol nonkursi di DPRA, antara lain PSI, Partai Ummat, dan Garuda.

Elektabilitas Cagub di Pilkada Aceh 2024 versi Partai NasDem

Partai NasDem telah melakukan survei internalnya untuk para calon gubernur yang layak di Pilkada Aceh 2024.

Hasilnya, Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah terlihat memiliki angka yang dominan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Penjaringan DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana menjawab SerambiNews saat ditanya proses pejaringan bakal calon gubernur di Pilkada Aceh 2024, Selasa (2/7/2024).

Namun, Bustami Hamzah sendiri sejauh ini belum pernah mengeluarkan pernyataan mengenai keinginan untuk maju dalam Pilkada mendatang.

Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah sudah dipastikan akan terjun kembali dalam pemilihan kepala daerah.

Selain Bustami Hamzah, muncul juga sejumlah nama yang masuk radar survei NasDem.

"Ya, Pak Bustami memang salah satu tokoh yang masuk dalam survei Nasdem Aceh. Nama beliau diusulkan oleh sejumlah tokoh Aceh ke DPP Partai Nasdem beberapa waktu yang lalu," kata Raji.

Raji menyatakan, pada prinsipnya NasDem menghormati semua aspirasi politik yang berkembang.

Ia menyatakan, tidak tertutup kemungkinan NasDem akan mengusul Bustami jika hasil survei bagus.

"Kalau memang surveinya bagus dan potensi menang terbuka, bisa saja kita dukung beliau.

Namun sejauh ini belum ada komunikasi politik antara kami dengan Pak Bustami," terangnya.

Baca juga: Terjawab! Ini Deretan Jagoan NasDem untuk Calon Gubernur Aceh, Ada Bustami Hamzah & Muzakir Manaf

Dalam melakukan survei, Raji menyebut bahwa NasDem tidak tertuju pada satu nama, tetapi ada sejumlah tokoh Aceh yang masuk survei partai besutan putra Aceh, Surya Paloh, termasuk Muzakir Manaf alias Mualem.

NasDem, kata Raji, memasukkan semua nama tokoh calon gubernur yang selama ini diperbincangkan oleh rakyat Aceh untuk disurvei.

Ada dari kalangan politisi, unsur birokrasi, ketua partai, ulama, juga akademisi.

"Yang perlu dicatat, kita tidak hanya berbicara satu dua nama. Ada banyak nama tokoh potensial lainnya yang masuk survei NasDem.

Ada Haji Uma, Nasir Djamil, Ruslan Daud, Muhammad Nazar, Safrizal dan nama-nama lainnya, termasuk Mualem," sebutnya.

Para kandidat ini ada yang mendaftar sendiri, ada yang didaftarkan dan ada juga yang diusulkan oleh tokoh atau kelompok masyarakat.

"Kita tidak ingin membatasi hanya pada kandidat tertentu saja. Kita sejak awal berkomitmen untuk membuka peluang kepada semua putra-putri terbaik Aceh yang memiliki komitmen untuk membangun Aceh.

Dan tentu saja yang memiliki potensi untuk menang dalam Pilkada nanti," terang dia.

Menurut Raji, semua kandidat yang disurvei memiliki peluang yang sama untuk diusung oleh NasDem jika punya potensi menang.

Namun hasil survei bukan merupakan syarat tunggal untuk mendapatkan dukungan dari NasDem.

Raji menjelaskan bahwa hasil survei merupakan salah satu variabel yang paling penting bagi para kandidat sebagai pertimbangan untuk mendapatkan SK dukungan dari DPP Partai NasDem.

"Kita telah menyelesaikan survei periode pertama, sekarang menunggu hasil survei periode kedua. Mudah-mudahan pertengahan juli ini hasil survei sudah final semuanya," tutur Raji.

Baca juga: Survei Terbaru Calon Bupati Jember di Pilkada 2024, Faida Kokoh, Hendy Siswanto Dikejar Fawait

Koalisi parpol

Selain survei, Ketua Tim Penjaringan DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana juga menyebut bahwa kesepakatan dengan partai koalisi juga jadi faktor penentu kandidat tersebut bakal diusung.

Hal ini mengingat NasDem tidak memenuhi syarat untuk mengusung secara mandiri.

Sebab untuk bisa mengusung calon gubernur, partai politik atau koalisi partai politik harus memiliki minimal 13 dari 81 kursi DPRA hasil Pemilu 2024.

Raji yang juga Bendahara DPW NasDem Aceh ini menambahkan, sejauh ini belum ada kesepakatan final terkait koalisi Pilkada. Silaturahmi dan komunikasi politik dengan partai lain masih terus berjalan.

"Semuanya masih dinamis. Semua opsi yang tersedia kita kaji dan masih terus kita jajaki. Prinsipnya kita ingin melahirkan kandidat cagub terbaik.

Yaitu kandidat yang memiliki visi membawa perubahan bagi Aceh lebih baik 5 tahun ke depan," ujarnya.

Selain itu, kandidat tersebut juga memiliki komitmen untuk menuntaskan persoalan kemiskinan, membuka lapangan kerja dan mengakselerasi pembangunan untuk Aceh yang lebih maju dan sejahtera.

"Menjawab harapan tersebut, kita butuh cagub yang punya kapasitas komunikasi dan relasi yang baik dengan semua stakeholder strategis, terutama pemerintah pusat.

Untuk mewujudkan hal ini kita siap bekerja sama dengan semua kekuatan politik yang ada di Aceh. Baik parnas maupun parlok," kata Raji.

"Kami sadar, membangun Aceh tidak mungkin dilakukan sendiri oleh NasDem. Menyelesaikan persoalan Aceh harus melibatkan banyak pihak.

Karena itu kita membuka diri untuk bekerja sama dan berkoalisi dalam Pilkada dengan semua parpol yang memiliki kesamaan visi dalam membangun Aceh," tutupnya. (TribunNewsmaker/SerambiNews/TribunKaltim)