Terungkap Alasan Edward Akbar Laporkan Kimberly Ryder ke KPAI, Cemaskan Nasib Buah Hatinya

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok Edward Akbar baru-baru ini melaporkan Kimberly Ryder ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Bukan tanpa alasan, Edward Akbar sengaja melaporkan Kimberly Ryder ke KPAI lantaran cemas anaknya menjadi korban kekerasan.

Dengan membawa sejumlah bukti salah satunya adalah rekaman CCTV, Edward Akbar melaporkan Kimberly Ryder.

Seperti yang diketahui, saat ini rumah tangga Kimberly Ryder dan Edward Akbar di ujung tanduk.

Perceraian Kimberly Ryder dan Edward Akbar pun bergulir di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

Bahkan hubungan mereka meruncing setelah Kimberly Ryder mempolisikan Edward Akbar dengan tuduhan penggelapan mobil.

Namun, alasan Edward Akbar adukan Kimberly Ryder ke KPAI bukan karena dendam dilaporkan ke polisi.

Ia cemas kalau anaknya yang saat ini dalam asuhan Kimberly Ryder, kembali mengalami kekerasan.

Baca juga: Kimberly Ryder, Rianti Cartwright hingga Irish Bella, Ini 5 Artis Blasteran yang Mantap Jadi WNI

Dilansir TribunNewsmaker.com dari Tribunnews pada Jumat, (4/10/2024), menurut Jundri R. Berutu, kuasa hukum Edward Akbar, kliennya punya bukti berupa rekaman CCTV, kalau Kimberly Ryder pernah melakukan kekerasan terhadap anak saat rumah tangga mereka masih baik-baik saja.

Edward Akbar takut dan cemas apabila Kimberly Ryder mengulangi hal serupa.

Maklum, Edward Akbar sudah lama tak bertemu anak-anaknya sejak pisah rumah dengan Kimberly Ryder.

"Klien kami ini tidak mau mengumbar karena ini kan persoalan keluarga ya," ucap Jundri R. Berutu, kuasa hukum Edward Akbar, saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2024), dikutip TribunNewsmaker.com dari Tribunnews.com.

Baca juga: Kisah Cinta Kimberly Rider & Edward Akbar, Berawal Salat Subuh Kini Gugat Cerai seusai 6 Tahun Nikah

"Tapi mau tidak mau karena sekarang juga klien kami tidak pernah bertemu anaknya," terusnya.

Ada ketakutan dari Edward Akbar jika tindak kekerasan kembali terjadi ketika dirinya tidak ada di dekat anak-anaknya.

"Maka dikhawatirkan tindak ini yang dilakukan secara berulang-ulang ini terus terjadi," kata Jundri.