Breaking News:

Pilkada 2024

5 Survei Elektabilitas di Pilkada Jatim 2024, Khofifah vs Tri Rismaharini vs Luluk, Siapa Terkuat?

5 hasil survei elektabilitas di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Khofifah Indar Parawansa vs Tri Rismaharini vs Luluk Nur Hamidah, siapa terkuat?

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com/ BangkaPos
5 hasil survei elektabilitas di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Khofifah Indar Parawansa vs Tri Rismaharini vs Luluk Nur Hamidah, siapa terkuat? 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Inilah lima hasil survei elektabilitas terbaru di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Khofifah Indar Parawansa vs Tri Rismaharini vs Luluk Nur Hamidah, siapa calon gubernur terkuat?

Lima lembaga survei yang merilis hasil elektabilitas itu adalah Poltracking Indonesia, Survei Indikator, Kata Data Insight Center, Indopol Survey & Consulting dan Litbang Kompas.

Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut rangkuman hasil survei Pilgub Jatim 2024:

Baca juga: Survei Elektabilitas Terbaru di Pilkada Sulsel 2024, Andi Sudirman vs Danny Pomanto, Siapa Terkuat?

1.Poltracking Indonesia 

Berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia, elektabilitas cagub-cawagub Khoifah-Emil paling unggul dibandingkan dua cagub lainnya. 

Mereka memimpin dengan elektabilitas 57,8 persen. 

Sementara pasangan Risma-Gus Hans menyusul pada posisi kedua dengan perolehan 22,7 persen. 

Pasangan Luluk-Lukmanul menempati posisi buncit dengan 2,2 persen. 

Survei Poltracking ini dilakukan terhadap 1.200 responden di Jatim pada 4-10 September 2024. 

Persebaran responden itu ditentukan dengan multistage sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Terjawab elektabilitas calon Gubernur terkuat di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024: Khofifah Indar Parawansa atau Tri Rismaharini?
5 hasil survei elektabilitas di Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024. Khofifah Indar Parawansa vs Tri Rismaharini vs Luluk Nur Hamidah, siapa terkuat? (TribunNewsmaker.com/ BangkaPos)

2.Survei Indikator 

Berdasarkan hasil survei elektabilitas terhadap cagub-cawagub Jatim, duet Khofifah-Emil kembali merajai dengan elektabilitas 61,2 persen. 

Disusul pasangan Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 26 persen, dan Luluk-Lukmanul 2,2 persen. 

Survei ini dilaksanakan pada 9-14 September 2024 dengan jumlah responden mencapai 1.000 orang yang diwawancara secara tatap muka. 

Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan asumsi metode simple random sampling dengan margin of error sebesar 3,2 persen.

3.Kata Data Insight Center 

Sama seperti Indikator Indonesia dan Survei Indikator, survei Kata Data Insight Center juga mendapatkan hasil yang sama. 

Mengutip akun Instagram @katadatainsightcenter, pasangan Khofifah-Emil menempati posisi pertama dengan elektabilitas 52,7 persen. 

Posisi kedua ditempati Risma-Gus Hans dengan elektabilitas 14,5 persen, dan Luluk-Lukmanul 3,1 persen. 

Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di Jawa Timur.

Adapun survei digelar pada 4-9 September 2024 melalui sambungan telepon.

Margin of error survei ini sekira 3,5 persen.

4.Indopol Survey & Consulting

Sebelum resmi mendaftar di Pilkada Jatim 2024, nama Risma sudah digadang-gadang menjadi penantang kuat Khofifah di Pilkada Jatim 2024.

Direktur Indopol Survey & Consulting Fauzin menganalisa, jika dilihat dari konfigurasi politik Jatim, memang sangat memungkinkan untuk munculnya calon penantang.

Apalagi, dua partai pemilik kursi besar di DPRD Jatim, PKB dan PDIP belum juga menentukan sikap.

PKB berstatus sebagai pemenang Pileg di DPRD Jatim dengan 27 kursi.

Adapun PDIP memiliki 21 kursi hasil Pemilu 2024.

"Kami berharap masyarakat diberikan opsi dalam demokrasi.

Banyak pilihan justru semakin baik," kata Fauzin saat berbincang dalam podcast Mata Lokal Memilih di Studio TribunJatim Network, Senin (8/7/2024).

Menurutnya, Pilkada Jatim 2024 memang selalu menarik, karena segala dinamika politik yang mengiringi kontestasi selalu jadi pusat perhatian nasional.

Sehingga, dengan pertarungan melawan kotak kosong maka hanya akan menjadi preseden buruk demokrasi lima tahunan di Jatim.

Dalam kacamata ini, parpol harus memberikan banyak opsi kepada masyarakat.

Fauzin menjelaskan, terkait Pilkada Jatim 2024, Indopol Survey & Consulting sudah beberapa kali menggelar jajak pendapat publik.

Setidaknya dua kali yakni pada kurun Maret 2023 dan Juli 2023.

Dari dua kali survei itu, Fauzin menjelaskan, nama Khofifah Indar Parawansa sebagai kandidat calon gubernur memang unggul.

Meski dengan jarak angka elektabilitas yang relatif jauh, pesaing terdekat Khofifah dalam survei tersebut adalah Risma yang merupakan Menteri Sosial dan mantan Wali Kota Surabaya dua periode.

Menurut Fauzin, hal itu wajar, sebab Risma belum melakukan gerakan politik.

"Sehingga, kalau ditanya siapa penantang terkuatnya, berdasarkan beberapa survei kami, Bu Risma menjadi salah satunya" terang Fauzin.

Di luar nama Risma, Fauzin juga menilai KH Marzuki Mustamar mantan Ketua PWNU Jatim yang layak untuk maju sebagai kandidat penantang, sebagaimana wacana yang belakangan dimunculkan oleh PKB.

Meski belum memotret elektabilitas Kiai Marzuki, namun Fauzin menyebut, kriteria ulama atau tokoh masyarakat cukup banyak dipilih oleh responden dalam berbagai survei sebelumnya.

"Sehingga, di antara banyak tokoh Kiai Marzuki layak diwacanakan," ungkapnya.

5. Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024, memotret bahwa elektabilitas mantan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di posisi pertama dengan 29,8 persen. 

Sedangkan elektabilitas Emil Elestianto Dardak sebesar 3,8 persen. 

Kemudian, strong voters (pemilih loyal) atau responden yang pasti akan memilih Khofifah jika dicalonkan sebagai Gubernur Jawa Timur mencapai 31,6 persen.

Lalu, strong voters Emil Dardak 10,8 persen. 

Namun, peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu menyebut bahwa masih terbuka peluang bagi kandidat lain untuk maju dan menjadi penantang kuat bagi Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim 2024.

Menurut Yohan, masih ada 51 persen responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanyakan perihal kandidat calon Gubernur Jawa Timur. 

"Dengan masih banyaknya responden yang belum menentukan pilihan, artinya masih terbuka luas bagi kandidat lain (selain Khofifah),” kata Yohan. 

Apabila merujuk hasil survei, Yohan mengatakan, kandidat terkuat penantang Khofifah adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini

Sebab, berada di posisi kedua dengan 13,6 persen.

"Kalau melihat dari elektabilitas yang kuat ada Risma di posisi kedua, yang paling memiliki pontensi,” ujarnya.

Selain itu, strong voters dari Risma juga berada di posisi kedua dengan 19,8 persen. 

Meski responden yang belum menjawab atau menjawab tidak tahu saat ditanya apakah akan memilih politikus PDIP tersebut cukup tinggi yakni 31 persen. 

Kemudian, swing voters (pemilih bimbang) atau responden yang menjawab akan mempertimbangkan memilih dari Khofifah, Risma, dan Emil Dardak masih tinggi, yakni di atas 40 persen. 

Namun, Yohan juga mengingatkan bahwa elektabilitas tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya faktor penentu. 

Sebab, masih banyak faktor lainnya yang menentukan terkait pengusungan calon kepala daerah. 

“Tetapi tentu ada banyak variabel lain, seperti dukungan partai politik (parpol),” katanya.

Untuk diketahui, survei Litbang Kompas dilakukan pada 20-25 Juni 2024, dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jawa Timur.

Margin of error survei lebih kurang 4,38 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka ini didanai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

(TribunNewsmaker.com/TribunJatim.com)

Tags:
Pilkada 2024JatimKhofifah Indar ParawansaTri RismahariniLuluk Nur Hamidah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved