Breaking News:

Berita Viral

Kisah Lukminto Jualan di Pasar Klewer Solo hingga Dirikan Sritex, Dulu Jaya Kini Pailit Utang Rp25 T

Inilah kisah dari sosok pengusaha Lukminto, berawal dari jualan di Pasar Klewer hingga mampu mendidikan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

|
Kolase Tribunnewsmaker/ freepik
Kisah Lukminto jualan di Pasar Klewer hingga mendirikan Sritex. 

Namun kesuksesan Sritex rupanya tak bertahan lama.

Ia tersandung masalah finansial saat pandemi.

Permintaan produk tekstil menurun drastis saat itu.

Baca juga: Bangkrut Jualan Mie Ayam, Pemuda Ini Malah Sukses Dirikan Perusahaan Startup, Hartanya Rp1,1 Triliun

Koleksi seragam produksi PT Sritex
Koleksi seragam produksi PT Sritex (TribunSolo)

Perusahaan pun terpaksa mengajukan restrukturisasi utang melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) pada 2022.

Krisis keuangan semakin memburuk hingga dinyatakan pailit.

Kini tak hanya perusahaan yang dikhawatirkan, melainkan juga ribuan karyawan di dalamnya.

Termasuk mitra bisnis yang selama ini bergantung pada perusahaan.

Dikutip dari Kompas.com, utang yang menggunung selama bertahun-tahun disebut-sebut jadi penyebab utama rontoknya bisnis raksasa tekstil ini. 

Sritex pailit karena harus menanggung utang pokok plus bunga yang besar, sementara pendapatannya seret.

Dilansir dari laporan keuangan terbaru perseroan, yakni Laporan Keuangan Konsolidasi Interim 30 Juni 2024 yang dirilis perusahaan, total utang Sritex mencapai 1,597 miliar dollar AS atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 25 triliun (kurs Rp 15.600).

Prabowo Ingin Selamatkan Sritex, Pimpinan MPR Minta Pemilik Tetap Tanggung Jawab

Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menilai, pemilik dan manajemen Sritex harus tetap bertanggung jawab atas pailitnya perusahaan tersebut meski Presiden Prabowo Subianto ingin menyelamatkan Sritex.

Eddy mengatakan, pemilik Sritex harus tetap dimintakan tanggung jawabnya terhadap kewajiban perusahaan, terutama pinjaman perbankan dan bentuk lainnya yang jumlahnya diperkirakan mencapai Rp 26 triliun atau lebih.

"Direksi, komisaris, dan pemilik Sritex tetap harus dimintakan tanggung jawabnya karena merekalah memegang kendali perusahaan sampai kondisnya bernasib seperti hari ini,” kata Eddy dalam keterangan tertulis, Minggu (3/11/2024).

Eddy pun menilai langkah Prabowo untuk menyelamatkan Sritex menunjukkan kepedulian Prabowo terhadap lebih dari 50.000 karyawan Sritex yang terancam terdampak PHK karena kepailitan perusahaan.

Halaman
123
Tags:
Pasar KlewerSritexSukoharjoLukminto
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved