Breaking News:

Berita Viral

Biayai Cetak Uang Palsu, Annar Sampetoding Ternyata Pengusaha Hasil Hutan, Dikenal Sosok Terkemuka

Terungkap pekerjaan Annar Salahuddin Sampetoding, hingga bisa biayai pembuatan dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar

Editor: Talitha Desena
Tribun Timur dan Tribunnews.com
Pekerjaan Annar Salahuddin Sampetoding, hingga bisa biayai pembuatan uang palsu 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Terungkap pekerjaan  Annar Salahuddin Sampetoding, hingga bisa biayai pembuatan dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Annar Salahuddin Sampetoding telah ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Annar Salahuddin Sampetoding memang dikenal sebagai pengusaha besar di Sulawesi Selatan.

Harta kekayaan Annar Salahuddin Sampetoding berasal dari perusahaan Siner Group dan Sulwood Group.

Perusahaan tersebut diketahui bergerak di bidang pemanfaatan hasil hutan.

Baca juga: Sosok Annar Salahuddin Terseret Kasus Uang Palsu di UIN Makassar, Pengusaha, Pernah Jadi Ketua KADIN

Annar diduga sebagai donatur membiayai operasional pembuatan uang palsu di kediamannya di Jl Sunu dan di gedung Perpustakaan UIN Alauddin

“Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan maraton selama dua hari terhadap Annar,” ujar Kapolres Gowa, AKBP Rheonald Simanjuntak pada tribun-timur.com, Sabtu (28/12/2024) malam. 

Polisi juga telah melakukan gelar perkara atas kasus ini.

Di balik kasus yang menimpanya, Annar dikenal sebagai sosok pengusaha terkemuka di Sulsel. 

Ia menjabat sebagai Presiden Direktur Siner Group dan Presiden Komisaris Sulwood Group, dua perusahaan besar bergerak di bidang izin usaha pemanfaatan hasil hutan, properti, dan perdagangan umum.

Siner Group berfokus pada industri berbasis sumber daya alam, dengan kompetensi utama dalam perkebunan hutan, kelapa sawit, dan komoditas lainnya. 

Sulwood Group juga mengelola sektor bisnis serupa. 

Baca juga: Uang Palsu Andi Ibrahim Cs Mirip dengan Asli, di Kertasnya Ditanam Benang Pengaman Oleh Sosok Ini

Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) pengusaha asal Makassar dan Toraja yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan. Annar menyerahkan diri ke polisi, Kamis (27/12/2024) malam, terkait kasus uang palsu di UIN Alauddin.
Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) pengusaha asal Makassar dan Toraja (Kolase TribunNewsmaker.com/ TribunTimur)

Selain itu, Annar terlibat dalam berbagai bidang, termasuk agensi properti, keuangan, dan media digital.

Annar berasal dari keluarga pengusaha Sampetoding yang telah berkiprah dalam dunia bisnis selama empat generasi. 

Keluarganya dikenal sebagai pionir di sektor pertambangan dan sumber daya alam.

Dimulai oleh Jacob Sampetoding mendirikan PT Perto, yang kini menjadi bagian dari PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Namun, kasus uang palsu yang kini menjeratnya membuka tabir baru dalam kehidupan Annar. 

Ia diduga membujuk Dr. Andi Ibrahim, mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, untuk menggunakan kampus tersebut sebagai tempat pencetakan uang palsu. 

Baca juga: Uang Palsu Andi Ibrahim Cs Mirip dengan Asli, di Kertasnya Ditanam Benang Pengaman Oleh Sosok Ini

Pabrik uang palsu di UIN Alauddin.
Pabrik uang palsu di UIN Alauddin. (Tribunnews.com)

Dr. Andi Ibrahim, bersama 16 tersangka lainnya, telah ditahan oleh polisi.

Proses hukum terhadap Annar terus berlanjut meski ia kini sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, setelah mengeluh sakit jantung dan prostat saat hendak ditahan. 

Polisi memastikan proses hukum tetap berjalan meski Annar mendapat perawatan intensif.

Annar juga dikenal sebagai seorang pebisnis melanjutkan usaha keluarganya melalui anaknya, Muhammad Aaron Annar Sampetoding.

Anak Annar ini aktif dalam berbagai organisasi pengusaha, termasuk Hipmi, APHI, dan KADIN.

Meski tengah menghadapi proses hukum, Annar tetap memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis di Sulsel, dengan rekam jejak kuat dalam pengelolaan hasil hutan dan sektor lainnya.

Baca juga: Rekam Jejak Annar Sampetoding, Biayai Produksi Uang Palsu di UIN Makassar, Kini Menyerahkan Diri

Andi Ibrahim dan pabrik uang palsu UIN Alauddin. Andi Ibrahim membohongi karyawannya agar pabrik uang palsunya tak terungkap.
Andi Ibrahim dan pabrik uang palsu UIN Alauddin. Andi Ibrahim membohongi karyawannya agar pabrik uang palsunya tak terungkap. (Ist)

Proses Hukum Kasus Uang Palsu Annar Salahuddin Sampetoding Tetap Berjalan Meski Sakit

Polisi memastikan penyidikan terus berlangsung meskipun tersangka Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) sedang sakit.

"Proses hukum tetap berjalan, tidak mengganggu proses penyidikan. Hanya sedikit mundur, tapi tidak ada hambatan berarti," kata Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak di RS Bhayangkara, Jl Mappaoddang, Makassar, Sabtu (28/12/2024) malam.

Terkait durasi perawatan tersangka di rumah sakit, Kapolres mengatakan itu sepenuhnya menjadi kewenangan tim medis yang menangani. 

Saat ini, Annar, seorang pengusaha dan politisi, dirawat inap di RS Bhayangkara Makassar.

Polisi optimis ASS akan kooperatif dalam proses hukum.

"Untuk saat ini, kami tidak khawatir mengenai barang bukti, karena penyidik yakin bukti yang ada sudah lengkap. Yang bersangkutan juga sudah memberikan keterangan, kami yakin dia akan kooperatif," tambahnya.

Reonald menjelaskan, Annar syok dan drop setelah ditetapkan sebagai tersangka dan rencananya akan ditahan. 

Penyakitnya kambuh setelah mengetahui keterlibatannya dalam sindikat uang palsu, yang menjadi alasan ia tidak memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada Senin lalu.

Pada Kamis (26/12/2024), sekitar pukul 19.00 WITA, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa. 

Ia datang bersama penasihat hukumnya.

Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan dilanjutkan dengan istirahat.

"12 jam kemudian digelar gelar perkara, dan statusnya dinaikkan menjadi tersangka," jelasnya.

Peran Annar dalam kasus pabrik dan peredaran uang palsu ini, rencananya akan diumumkan dalam rilis Kapolda Sulsel pada Senin (30/12/2024).

Rumah Annar Jadi Pabrik Uang Palsu

Nama Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) mencuat dalam kasus peredaran uang palsu yang diproduksi di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Annar disebut memiliki peran sentral dalam sindikat ini.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono mengatakan, sebelum polisi menemukan mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN, mereka lebih dulu menyambangi rumah Annar di Jl Sunu 3, Kota Makassar.

"Jika dilihat dari lokasi tempat cetak uang palsu, rumah saudara ASS di Jl Sunu, Kota Makassar, juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan saat rilis pengungkapan sindikat uang palsu di Mapolres Gowa, Kamis (19/12/2024).

Awalnya, produksi uang palsu dilakukan di rumah ASS di Jl Sunu 3, Makassar

Namun, karena kebutuhan untuk mencetak uang dalam jumlah besar, mesin dipindahkan ke UIN.

"Awalnya di Jl Sunu Makassar, namun karena membutuhkan jumlah yang lebih besar, mereka memerlukan alat yang lebih besar, sehingga pindah ke kampus," sebutnya.

Mesin cetak uang palsu yang ditemukan di Perpustakaan UIN Alauddin tersebut dibeli seharga Rp 600 juta dan didatangkan langsung dari China melalui Surabaya.

"Alat itu senilai Rp 600 juta dibeli di Surabaya, namun dipesan dari China, dan dimasukkan oleh tersangka Andi Ibrahim (AI) ke kampus UIN di Gowa," bebernya.

Dalam kasus ini, ada tiga sosok yang memiliki peran sentral, salah satunya ASS. "Mereka yang berada di balik 17 orang lainnya, dengan peran berbeda, namun yang paling sentral adalah Andi Ibrahim, S, dan ASS," jelas Yudhiawan.

Ia juga berjanji untuk segera menangkap tiga DPO yang belum tertangkap.

"DPO ini akan kami tangkap dan akan kami periksa," tegasnya.

Daftar 18 Tersangka Uang Palsu UIN Alauddin

Berikut adalah daftar 18 tersangka dalam kasus peredaran uang palsu UIN Alauddin:

Dr. Andi Ibrahim (54) – Dosen dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Mubin Nasir (40) – Karyawan honorer, Gowa.

Kamarang Dg Ngati (48) – Juru masak, Gowa.

Irfandy MT (37) – Karyawan swasta, Makassar.

Muhammad Syahruna (52) – Wiraswasta, Makassar.

John Biliater Panjaitan (68) – Wiraswasta, Makassar.

Sattariah alias Ria (60) – Ibu rumah tangga, Makassar.

Dra Sukmawati (55) – PNS guru, Makassar.

Andi Khaeruddin (50) – Pegawai bank, Makassar.

Ilham (42) – Wiraswasta, Sulawesi Barat.

Drs. Suardi Mappeabang (58) – PNS, Sulawesi Barat.

Mas’ud (37) – Wiraswasta, Sulawesi Barat.

Satriyady (52) – PNS, Sulawesi Barat.

Sri Wahyudi (35) – Wiraswasta, Sulawesi Barat.

Muhammad Manggabarani (40) – PNS, Sulawesi Barat.

Ambo Ala (42) – Wiraswasta, Makassar.

Rahman (49) – Wiraswasta, Sulawesi Barat.

Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) – Pengusaha asal Toraja (peran masih menunggu rilis Kapolda Sulsel)

(Tribunnewsmaker.com/Tribun-Timur.com)

Sumber: Tribun Timur
Tags:
berita viral hari iniAnnar SampetodingAndi IbrahimuangpalsuUIN AlauddinMakassar
Berita Terkait
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved