Bocoran! Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 213 214, Proses Terbentunknya NKRI

Bocoran! Kunci jawaban IPS kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka halaman 213 214, tokoh dalam proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya NKRI

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Simak kunci jawaban IPS Kelas 9 halaman 213 dan 214 yang terkait dengan tugas Aktivitas Individu. Pada halaman tersebut, siswa diminta untuk menjawab soal tentang tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Sebelum melihat kunci jawaban ini, siswa diharapkan untuk mencoba menjawab soal tersebut secara mandiri.

Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran IPS Kelas 9 Hal 14, Buat Tabel Negara di Benua Eropa Berdasar Wilayah

Kunci jawaban yang terdapat dalam artikel ini berfungsi sebagai panduan dan pembanding bagi orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak. Perlu dicatat bahwa mungkin terdapat perbedaan jawaban antara kunci jawaban yang diberikan dan jawaban siswa.

Aktivitas Individu

1. Pilihlah salah satu tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan dan proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Upayakan tokoh pilihanmu tidak sama dengan pilihan temanmu!

3. Buatlah biografi singkat tokoh tersebut, dan bagaimana peran tokoh itu dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan pada tempat yang disediakan!

4. Kamu boleh memanfaatkan buku bacaan, artikel, majalah, atau internet sebagai sumber untuk membuat biografi!

Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran IPS Kelas 9 Hal 215 Diplomasi & Pejuangan Fisik Kemerdekaan Indonesia

Alternatif Jawaban:

Tokoh yang berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan ialah Ir. Soekarno.

Ir. Soekarno adalah tokoh yang berperan dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan. Ia lahir pada tanggal 6 Juni 1901.

Peran Soekarno pada peristiwa proklamasi kemerdekaan tampak mulai saat jadi salah satu golongan tua yang diculik oleh golongan muda ke Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945.

Di Rengasdengklok, Soekarno dengan Moh. Hatta diminta oleh golongan muda agar segera memproklamasikan kemerdekaan.

Tapi, keduanya menolak sebab enggan jika terjadi pertumpahan darah karena pemerintah Jepang masih berkuasa di Indonesia.

Akhirnya mereka berdua dapat terbebas dan kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.