Sosok Wakil Wali Kota Termiskin di Aceh yang Menang pada Pilkada 2024, Hartanya Rp 393 Juta

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut sosok Wakil Wali Kota termiskin di Aceh yang menang pada Pilkada 2024. Harta kekayaannya Rp 393 juta.

Lantas, siapa sosok Wakil Wali Kota Termiskin di Aceh tersebut?

Dikutip TribunNewsmaker.com dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: Sosok Wakil Bupati Termiskin di Aceh yang Menang pada Pilkada 2024, Hartanya Rp 293 Juta

Sosok Wakil Wali Kota di Aceh yang memiliki harta kekayaan paling rendah yakni Husaini sebagai Wakil Wali Kota Lhokseumawe dengan kekayaan Rp. 393.250.000. 

Berikut daftar harta kekayaan para Wakil Wali Kota terpilih di Aceh berdasarkan LHKPN.

Wakil Wali Kota Langsa Terpilih

 - M Haikal Alfisyahrin 

- Harta Kekayaan: Rp. 6.857.200.000

Wakil Wali Kota Sabang

- Suradji 

- Harta Kekayaan: Rp. 6.725.823.364

Wakil Wali Kota Banda Aceh

Afdhal

- Harta Kekayaan: Rp. 5.910.935.650

Wakil Wali Kota Subulussalam

Nasir

- Harta Kekayaan: Rp. 2.897.583.812

Wakil Wali Kota Lhokseumawe

- Husaini 

- Harta Kekayaan: Rp. 393.250.000

Data harta kekayaan tersebut berdasarkan laporan LHKPN yang diakses di laman https://elhkpn.kpk.go.id/.

Profil Muzakir Manaf Gubernur Terpilih Aceh 2024, Mantan Panglima GAM Punya Program Prioritas 

Inilah profil lengkap dari sosok Muzakir Manaf yang juga kerap dipanggil dengan sebutan Mualem.

Muzakir Manaf kini berhasil menjadi gubernur terpilih di Pilkada Aceh 2024.

Pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Aceh, Muzakir Manaf berpasangan dengan Fadhlullah.

Keduanya berhasil mengungguli suara lawannya, Bustami Hamzah-Fahil Rahmi dengan perolehan 53.27 persen.

Sementara lawannya itu mendapatkan suara sebanyak 46.73 persen.

Diketahui Muzakir Manaf, eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang diusung PDIP untuk Pilgub Aceh.

Muzakir Manaf lahir pada 3 April 1964, di Seunuddon, Aceh Utara. 

Ia merupakan mantan wakil gubernur Aceh periode 2015-2017. 

Masyarakat Aceh lebih mengenal Muzakir Manaf dengan nama Mualem.

Mualem sendiri diketahui merupakan sebutan kepada individu yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam dunia militer.

Mantan Panglima GAM 

Pria berusia 60 tahun ini merupakan mantan pejuang gerilya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Muzakir diketahui telah terlibat dalam perjuangan Aceh untuk merdeka bersama GAM sejak muda. 

Ia sering mendapat pendidikan militer hingga ke Libya bersama anggota GAM lainnya. 

Muzakir Manaf ditunjuk menjadi Panglima GAM pada periode 2002-2005.

Kemudian, ia menjadi salah satu pendiri Partai Gerakan Aceh Mandiri (Partai GAM), yang kemudian berganti nama menjadi Partai Aceh.

Dalam jelang masa kepemimpinannya sebagau Gubernur Aceh bersama Fadhlullah sebagai wakilnya, Muzakir Manaf tentu memiliki program-program yang bakal ia wujudkan.

Program tersebut tentu bersinergi dengan visi dan misi yang telah dikemukakan semasa kampanye.

Inilah daftar visi misi serta apa saja program prioritas Muzakir Manaf dan Fadhlullah.

Baca juga: 23 Pemenang di Pilkada 2024 se-Aceh, Mualem-Fadhlullah di Provinsi hingga Zulkifli-Suradji di Sabang

Visi Misi dan Program Prioritas

Visi

Aceh Islami, Maju, Bermartabat, dan Berkelanjutan Islami, dimaknai sebagai suatu kondisi dimana seluruh Masyarakat Aceh menjalankan aktivitas dalam seluruh aspek kehidupan berlandaskan Syariat Islam.

Maju, sebagai suatu kondisi dimana seluruh masyarakat Aceh telah mencapai tingkat peradaban dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.

Bermartabat, dimaknai sebagai suatu kondisi di mana seluruh masyarakat Aceh yang religius, memiliki harga diri, peradaban, pengetahuan, dan kepercayaan yang tinggi sebagai sebuah bangsa.

Berkelanjutan, sebagai suatu kondisi dimana proses pembangunan daerah dan aktivitas kehidupan masyarakat berlangsung harmoni dengan kondisi lingkungan hidup yang tetap lestari.

Misi

1. Menjalankan Syariat Islam dalam kehidupan masyarakat secara kaffah

2. Mewujudkan implementasi kekhususan dan keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki dan UUPA

3. Melaksanakan kemandirian ekonomi Aceh dengan berbasis pada sektor unggulan Aceh

4. Meningkatkan infrastruktur dasar dan menjamin konektivitas antar wilayah

5. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia

6. Mengoptimalkan transformasi tata kelola pemerintahan Aceh serta membina dtabilitas politik dan implementasi hukum

7. Memelihara kelestarian lingkungan hidup dan ekosistemnya

Baca juga: 2 Cagub & Cawagub Aceh di Pilkada 2024 Lengkap dengan Partai Pendukung, Cek Elektabilitasnya!

Isu Strategis dan Program Prioritas 

1. Lingkungan Menjaga kekayaan bumi Aceh seperti hutan, satwa, mineral, dan kekayaan laut serta meningkatkan kualitas hidup dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari.  

2. Pemerintahan dan Hukum Membangun tata kelola pemerintahan baru yang efektif dan pengelolaan sistem keuangan akuntabel dan terintegrasi berbasis good goverment dan clean goverment.

3. Agama, Sosial, dan Budaya Meningkat nilai-nilai Islami dan identitas ke-Acehan dalam tatanan nasional dan global.

 4. Sumber Daya Alam dan Ekonomi Menjaga keberlanjutan dan ketersediaan sumber daya alam (SDA) di masa yang akan datang untuk menjamin peningkatan ekonomi rakyat Aceh.

Dalam hal ini perlu adanya strategi pemanfaatan yang bijak dan fokus. Melalui strategi ini, sumber daya alam dapat digunakan dengan efisien, efektif dan berkelanjutan, tanpa merusak lingkungan dan menciptakan dampak negatif bagi manusia dan ekosistem.

 5. Sumber Daya Manusia dan Kependudukan Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal dan sistem kepemilikan dokumen administrasi kependudukan yang terintegrasi Inovasi pelayanan, yaitu peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang belum optimal menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kepemilikan dokumen administrasi kependudukan di masyarakat masih rendah.

6. Perdamaian Menuntaskan agenda perdamaian yang belum terealisasikan sesuai dengan mandat MoU Helsinki dan Undang-undang Pemerintah Aceh. 

(TribunNewsmaker.com/TribunBatam.id)